Warning--MATURE ⚠️
Alaric Deon Evans--Billionaire muda berwajah tampan. Anak dari pengusaha Real Estate terkaya sekaligus Pemilik Evans Airlines maskapai terbesar di Amerika. Pria sempurna yang memiliki segalanya tapi tidak dengan cinta. Lebih tepat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Laura berjalan memasuki sebuah gedung apartement mewah. Setelah diberi akses masuk ia langsung menuju lift dan naik ke lantai kamar apartement milik Noah.
Laura menatap pantulan dirinya dicermin pada dinding lift lalu menghela napas lelah. Tampilan yang cukup berantakan dengan wajah sedikit pucat-well, Laura bahkan belum sempat tidur dan jangan lupakan dengan mata hazel miliknya yang terpampang jelas. Karena terburu-buru Laura sampai melakukan hal teledor yang paling jarang dilakukannya.
Mata hazel yang seakan mengejeknya, mengingatkan kisah kelam miliknya, mengingatkannya pada seseorang yang tidak pernah hadir diingatannya. Laura sangat membencinya-dia dan mata hazel yang diturunkannya. Membuat Laura hampir seumur hidup terbiasa dengan soflens hitam miliknya.
Siapa sangka skandal Noah yang santar ramai diberitakan itu benar-benar mencuri waktu istirahat Laura dan membuatnya kelimpungan. Tidak pernah terbayangkan ia menjadi salah satu orang yang terkena dampak akibat berita kencan seorang selebriti.
Tidak tidur, pergi terburu-buru, bahkan pakaiannya terlihat kontras saat memasuki gedung apartement mewah. Jika bukan karena Angel harusnya ia bisa sedikit berdandan dulu tadi, menutupi mata pandanya atau mungkin bisa membawa Bella ikut bersamanya. For god sake, entah bagaimana reaksi Bella jika tahu Laura mengunjungi apartement suami fantasy-nya.
Ting
Laura tersadar dari lamunannya saat pintu lift terbuka. Mendapati hanya ada satu kamar dilantai pemberhentiannya, sudah pasti itu milik Noah. Laura lalu menekan bel.
Bell pertama
Bell kedua
Bell ketiga
Sudah bell ke-tiga namun pintu apartement dihadapan Laura tak kunjung terbuka. Apa mungkin salah alamat? Tapi setelah mengecek kembali ponselnya semuanya sudah sesuai dengan informasi yang diberikan Olivia.
Apa bell-nya rusak? Batin Laura kemudian menekannya sekali lagi.
Nihil masih tidak ada jawabannya. Mungkin bell-nya rusak. Laura mengepalkan tangan sudah akan mengetuk pintu bersamaan dengan pintu yang terbuka menampilkan sosok seseorang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
