Chapter 18--With Me

672 24 2
                                    

Holaa Laura update lagii....
Makin semangat nih menuju konflik
Belum juga chapter mesra-mesra udah masuk konflik aja..

Semoga suka yah
Happy reading^^

●●

Playlist : You belong with me-Taylor Swift

🌠

Mansion Lewis,
Queens, USA 08.00am

Suara denting alat makan terdengar berisik di dining room keluarga Lewis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara denting alat makan terdengar berisik di dining room keluarga Lewis. Seperti hari-hari biasanya keluarga harmonis itu sarapan bersama pagi ini sebelum masing-masing dari mereka memulai aktivitas. Hanya ada keluarga inti. Adam Lewis, Valery Prinson---istrinya dan Velyn---putri semata wayangnya.

"Sayang.. kenapa daddy perhatikan akhir-akhir ini kau sering sekali melamun? Apa ada yang mengganggu pikiranmu?" Celetuk Adam disela-sela sarapan mereka. Akhir-akhir ini ia sering melihat Velyn banyak melamun.

Velyn yang sejak tadi memang tak berminat memakan sarapannya langsung menolehkan pandangannya pada Adam, "Tidak ada dad. Aku hanya kurang selera dengan menu sarapan hari ini," ucap Velyn kemudian menatap enggan makanan di meja.

"Benarkah? Kenapa tidak bilang sayang. Maid bisa membuatkan yang lain. Kau bisa sakit jika melewatkan sarapanmu," sahut Valery yang juga merasa khawatir terhadap putrinya.

"Tidak usah mom. Aku baik-baik saja. Teh chamomile ini saja cukup," Velyn berusaha memaksakan senyumnya agar Valery tak merasa khawatir.

"Apa ini karena Alaric?"

Tebak Adam sambil terus melanjutkan sarapannya dengan santai. Teringat bahwa beberapa hari yang lalu dirinya sempat bertemu dengan Alaric di Boston bersama seorang wanita.

Velyn menghela napas panjang berusaha menyembunyikan gundanya, "Tidak dad. Sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Alaric. Aku mungkin hanya sedang kelelahan bekerja. Hanya itu,"

"Kelelahan bekerja?" Valery menaikkan sebelah alisnya mendengar ucapan Velyn lalu beralih menatap memicing kearah suaminya "Adam... kenapa kau membebani anak kita dengan pekerjaan? Kau tidak lihat mata pandanya itu 'huh?" Omelnya.

Velyn sontak mengambil cermin yang ada di dalam tasnya dan memeriksa mata panda yang disebutkan Valery tadi. Sedangkan Adam berdecak, "Mana mungkin aku membebani putriku? Kau tahu sendiri kalau anak kita ini sangat mandiri demi terlihat sempurna untuk seseorang?!" Sindir Adam pada Velyn.

Mengabaikan jawaban Adam, Valery beralih menatap lembut putrinya, "Sayang.. apa kau ingin kami mengatur pernikahanmu dengan Alaric? Kau bisa berhenti menyibukkan dirimu dengan perusahaan dan fokus pada pernikahanmu. Bagaimana?"

Mata Velyn membola terkejut, "Tidak perlu mom---," sahutnya cepat, "---kami bisa mengurusnya sendiri. Aku tidak mau ada perjodohan dihubungan kami. Kami akan menikah karena kami memang saling mencintai," jelas Velyn sedikit panik mendengar gagasan Valery.

MY OH MYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang