Warning--MATURE ⚠️
Alaric Deon Evans--Billionaire muda berwajah tampan. Anak dari pengusaha Real Estate terkaya sekaligus Pemilik Evans Airlines maskapai terbesar di Amerika. Pria sempurna yang memiliki segalanya tapi tidak dengan cinta. Lebih tepat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana club malam ini lebih ramai dibandingkan biasanya. Selain karena weekend, alasan lainnya karena seseorang yang sudah menyewa club untuk sebuah pesta.
Di meja bartender terlihat Sean tersenyum puas-selesai meracik sebuah cocktail dengan resep terbarunya. Pandangannya lalu beralih pada seorang gadis cantik yang sudah memakai seragam waiters-nya tengah duduk dekat meja bartender sibuk menulis memo ditangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"mau mencoba cocktail buatanku, Laura?" Sean memberikan segelas minuman pada Laura.
Laura mendongakkan kepala menatap kearah Sean setelah mendengar suara pria itu, "aku tidak kuat minum alcohol, kau tahu,"
"karena itu-ini khusus aku buat untukmu. Tidak akan membuatmu sampai mabuk Laura. Coba saja-kau pasti akan menyukainya," bujuk Sean.
Laura berdecak, "awas saja minuman ini membuatku mabuk. Kau harus bertanggung jawab kalau sampai aku dipecat karena membuat masalah," gerutu Laura.
Mengingat disini Laura bukan datang bersenang-senang melainkan bekerja paruh waktu. Yap, Club ini adalah tempat Laura bekerja part time. Kenapa Club? Karena tempat ini menawarkan upah yang lebih tinggi dibandingkan resto ataupun cafe.
Belakangan Laura memang membutuhkan lebih banyak uang karena tidak lama lagi dirinya akan menyelesaikan bachelor-nya dan harus mencari tempat tinggal setelah meninggalkan asrama. Belum ada rencana pasti apakah gadis itu akan pulang ke Indonesia.
Tentunya hal itu berbeda dengan Sean-club ini milik paman-nya dan ia disini hanya karena iseng ingin meracik minuman seperti bartender profesional. Sean adalah teman kampus Laura yang sangat baik padanya seperti Bella. Sean pula yang menawari pekerjaan ini pada Laura dengan bayaran yang menggiurkan tentunya bagi gadis itu. Awalnya ia menolak karena sedikit takut namun Sean berjanji akan ikut bersama Laura setiap gadis itu masuk kerja.
