Warning--MATURE ⚠️
Alaric Deon Evans--Billionaire muda berwajah tampan. Anak dari pengusaha Real Estate terkaya sekaligus Pemilik Evans Airlines maskapai terbesar di Amerika. Pria sempurna yang memiliki segalanya tapi tidak dengan cinta. Lebih tepat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Laura mengerang rendah ketika sapuan lidah Alaric kembali mengusik tidurnya. Alaric memang pro player sejati, Laura sampai kewalahan menghadapi permainannya yang begitu ahli semalaman.
"Alaric... please.." desis Laura.
Alaric terkekeh pelan mendengar permohonan Laura yang terdengar sangat menggoda untuknya. Suara indah yang sejak semalam terdengar merdu diantara desahan napas terengah-engah milik keduanya.
Bukan salah Alaric tak mampu melepaskan diri, tetapi salahkan Laura yang berubah bagai zat adiktif yang mengaliri nadi Alaric---mampu membuat pria itu menjadi pecandu seketika.
Alaric mencium kening Laura yang terlihat berkerut kesal dengan matanya yang masih tertutup--masih mengantuk setelah digempur olehnya semalaman. Sekujur tubuhnya masih terbungkus selimut. Sedangkan Alaric sudah berpakaian lengkap sehabis mandi. Wajahnya terlihat sangat segar. Tenaganya sudah terisi penuh setelah bergumul semalaman.
"Kalau kau tak kunjung bangun maka kita bisa terlambat wife..." rayu Alaric tanpa berhenti menciumi wajah Laura.
Kening Laura makin mengernyit, "Kemana?" Tanyanya dengan mata masih tertutup rapat sembari menikmati morning kiss Alaric yang begitu manis, kantuknya juga berangsur menghilang tatkala merasakan rambut basah Alaric yang ikut menyapu wajahnya.
"Melanjutkan yang semalam...." jawab Alaric manja. Sembari dengan ciuman ringan diwajah Laura yang telah berpindah turun diceruk lehernya yang terbuka.
Sontak Laura membuka mata mendengar kata-kata Alaric. Melanjutkan yang semalam? Maksudnya yang pagi tadi? Again? Oh Lord... Laura masih sangat lelah tetapi jika Alaric memohon seperti ini, mana mungkin ia bisa menolak suami mesumnya ini. Apalagi Laura juga begitu menikmati permainan Alaric semalaman yang menenggelamkannya keliang kenikmatan. Sentuhan Alaric membuat Laura terus menginginkan lebih dan lebih---membuatnya lumpuh seketika.
