Alaric Update!!!
Hai, gimna kabar kalian semua? Semoga masih ingat yah sama ceritaku yg udah berdebu ini. Lama banget gak up, kangen banget sama couple melowwku.
Semoga suka
Happy reading^^•••
"Kau ingin mami membuatkan blackforest untukkmu? Kau pasti ingin sesuatu yang manis bukan?"
Sudah hampir seharian penuh kata-kata bujukan Lily terdengar ditelinga Laura. Tak terasa dua minggu telah berlalu sejak peristiwa tragis menimpa Laura yang terpaksa harus kehilangan sang buah hati yang teramat dinantikannya. Hingga kini kondisi Laura pun masih belum pulih sepenuhnya. Well, secara fisik ia memang sudah bisa dikatakan sembuh. Akan tetapi tidak dengan kondisi mentalnya.
Kejadian naas itu membuat Laura benar-benar terpukul. Segala bentuk dukungan terus ia terima, akan tetapi bukannya berusaha tegar untuk menerima segalanya seiring berjalannya waktu, Laura justru melakukan hal sebaliknya yang membuat orang-orang disekitarnya merasa sangat khawatir. Utamanya Alaric---sosok yang seharusnya menjadi tempat Laura menumpahkan segala kesedihannya dan menjadi penguat baginya, seakan kini kehadirannya tak memiliki arti apapun bagi Laura. Ia seolah tenggelam dalam kesedihannya sendirian. Hingga kehadiran Lily beberapa hari ini juga tak lain adalah salah satu upaya Alaric untuk membantu memulihkan Laura. Tak hanya Lily, Adam, Dayana, Angel dan juga Christian secara bergantian---rutin mengunjungi Laura untuk memberikan dukungan emosional terhadapnya.
Namun tetap saja, sekeras apapun usaha mereka menghibur Laura, ia tetap seperti ini. Laura nampak hidup tanpa memiliki harapan. Pandangannya terasa hampa menatap kosong, tak jarang pula Laura memejamkan matanya seharian hanya untuk mengabaikan siapapun yang ingin berbicara padanya, senyuman indahnya tak pernah lagi terpancar, meski air matanya seperti telah mengering---mata hazel Laura secara jelas menggambarkan kesedihannya. Jauh didalam lubuk hatinya---Laura selalu menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian ini. Kejadian yang bisa membuatnya menggila layaknya bom waktu yang siap meledak menumpahkan tak hanya kesedihan melainkan juga amarahnya.
"Mam, bisakah kau berhenti melakukan ini? Aku baik-baik saja sekarang. Jangan perlakukan aku seperti orang sakit!"
Laura yang nampak tenang secara mendadak membentak Lily yang berusaha menyuapinya.
"Sayang, jika seperti ini terus kau bisa jatuh sakit.." berbeda dengan Laura yang nampak kesal, Lily masih menunjukkan perhatiannya yang lembut---penuh kesabaran.
Tanpa memperdulikan Lily, Laura memilih kembali merebahkan tubuhnya diranjang memunggungi Lily, memejam mata---menarik nafasnya dalam mengontrol jutaan perasaan yang bergejolak didalam hati dan pikirannya. Kenapa ia harus marah seperti ini? Lily tidak salah apa-apa. Maminya hanya mengkhawatirkannya dan tidak pantas menerima perlakukan seperti ini darinya.
Pikiran Laura menyelam---menarik benang merah penyebab sesungguhnya kemarahannya saat ini. Seketika ingatan itu kembali bersama rasa sakit yang menghantam dadanya.
Flashback On
Rumah Sakit--Hari kejadian.
Setelah menangis bersama cukup lama sambil berpelukan diatas ranjang rumah sakit, Laura yang masih baru saja selesai mendapat tindakan medis pasca mengalami pendarahan hebat karena kehilangan bayinya nampak begitu kelelahan dan akhirnya tertidur dalam dekapan Alaric.
Dengan penuh kehati-hatian, Alaric melepas pelan pelukannya agar dapat melihat wajah Laura. Jemarinya lantas membelai wajah damainya lalu menghapus pelan sisa-sisa bulir bening tanpa berusaha mengganggu tidurnya.
Namun, berbeda dengan Alaric yang berusaha menjaga ketenangan di dalam ruangan, seseorang justru membuka kasar handle pintu ruangan menimbulkan suara cukup bising membuat Alaric tatkala mengerutkan kening tak suka. Akan tetapi sosok yang seakan ingin menerobos masuk itu tak kunjung terlihat menampakkan diri, lantas Alaric mengernyit tak suka hingga sesaat kemudian ia mendengar samar suara Dayana memanggil nama Angel cukup keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY OH MY
RomanceWarning--MATURE ⚠️ Alaric Deon Evans--Billionaire muda berwajah tampan. Anak dari pengusaha Real Estate terkaya sekaligus Pemilik Evans Airlines maskapai terbesar di Amerika. Pria sempurna yang memiliki segalanya tapi tidak dengan cinta. Lebih tepat...