Chapter 16--Bad Day

765 32 0
                                    

Holaa Alaric update...
Gak terasa udah chapter 16 aja. Rasanya pengen cepat masuk konflik biar Alaric-Laura cepetan ending. Ceritanya yah bukan hubungannya wkwkwkw...
Tapi kalau mau hubungannya juga boleh. Biasanyakan kalau sad ending lebih berkesan...^

Semoga suka yah
Happy reading..

●●●

Playlist : Bad day-Daniel Powter

🌠

Evans Holding
Manhattan, New York 04.20pm

Pintu hitam besar dengan plakat emas bertuliskan Chief Executive Officer terbuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pintu hitam besar dengan plakat emas bertuliskan Chief Executive Officer terbuka. Wanita pirang berwajah cantik dan bertubuh ramping dengan pakaian khas sekretaris memasuki ruangan---melangkang dan berdiri tepat di depan meja dengan plang hitam mengkilap bertuliskan tinta emas Alaric Deon Evans--CEO Evans Holding.

"Sir, laporannya sudah saya kirim ke email anda. Juga beberapa jadwal yang sudah direvisi." Jelas Bianca.

"Oke," Balas Alaric singkat, pandangannya masih fokus dengan beberapa berkas di mejanya yang harus ia tanda tangani. Menyadari Bianca yang masih belum beranjak Alaric kembali berucap, "Kau mau pulang?" Lanjutnya kali ini sambil sesekali menatap Bianca dan berkas-berkasnya bergantian.

"Iya sir, saya ada kencan," jawab Bianca dengan mata berbinar.

"Kencan?" Ulang Alaric santai---istirahat sejenak dari tumpukan berkasnya lalu menyandarkan tubuh di kursi panasnya.

Bianca mengangguk antusias,"Anda tahu 'kan saya bisa sakit kalau tidak berkencan Sir?" Ucapnya lalu tertawa geli.

Alaric terkekeh mendengar candaan Bianca. Jika kalian pikir hubungan mereka akan kaku atau malah menyimpang seperti kisah-kasih cinlok CEO dan sekretarisnya maka kalian salah. Mereka kerap berinteraksi santai. Bianca sudah menjadi sekretaris Alaric sejak lelaki itu menjabat sebagai CEO. Bianca juga sangat ahli dan profesional terhadap pekerjaannya yang membuat Alaric menyukainya. Tenang saja, Alaric tidak bermain dengan sekretarisnya. Well, mungkin itu Nick.

Pintu ruangan kembali terbuka, tanpa suara ketukan terlebih dahulu. Sosok lelaki tampan memakai setelan suits maroon melangkah masuk mengambil atensi Alaric dan Bianca.

 Sosok lelaki tampan memakai setelan suits maroon melangkah masuk mengambil atensi Alaric dan Bianca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY OH MYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang