Chapter 40--He's Mine!

436 22 0
                                    

Hai.. Alaric update..
Apa kabar kalian semua?
Makasih banget buat kalian yang masih setia menunggu cerita ini. 
Semoga suka yah..
Happy Reading^^

•••

Persahabatan bukan sesuatu yang bisa ditukar dengan cinta semudah itu.

Sial. Sejak tadi Laura tidak bisa berkonsentrasi pada lukisan dihadapannya. Ucapan Sean terus saja mengganggu pikirannya. Berulang kali Laura katakan bahwa tidak mungkin bagi dirinya akan meragukan cinta Alaric padanya, hanya saja persahabatan Alaric dan Velyn benar-benar mengusiknya.

"Mine! Ternyata kau disini. Aku mencarimu dari tadi..." Alaric yang baru saja pulang kemudian melangkah menghampiri Laura.

Laura mundur selangkah lalu mengangkat tangan menunjukkam gestur stop, "Jangan mendekat, pakaianmu bisa kotor terkena cat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laura mundur selangkah lalu mengangkat tangan menunjukkam gestur stop, "Jangan mendekat, pakaianmu bisa kotor terkena cat ini." tunjuk Laura memperlihatkan alat lukis yang masih berda ditangannya sembari berusaha menghentikan kebiasaan Alaric yang selalu memeluknya ketika pria itu pulang bekerja.

Tak menghiraukan ucapan Laura--Alaric tetap melanjutkan langkahnya dan langsung memeluk Laura sembari memberi kecupan singkat dipuncak kepalanya.

"Masa bodoh dengan bajuku yang akan kotor. Aku hanya ingin memeluk istriku,"

Laura berdecih, "Kau memang pandai merayu."

"Hi Laura," 

Suara yang terdengar tak asing menyapa. Laura menarik diri lalu menengok memastikan dan benar saja, sosok Velyn tengah berdiri tak jauh dari mereka. 

"Ah.. aku hampir lupa. Aku pulang bersama Velyn. Kalian bisa mengobrol. Aku mau ganti baju dulu." Ucap Alaric kemudian meninggalkan keduanya.

"Oh hi Vel," balas Laura terdengar santai.

Berbeda dengan wajah Laura yang terkesan datar tanpa ekspresi---Velyn tersenyum cerah tak tahu malu, "Kau pasti terkejut dengan kedatanganku? Kami baru selesai menghadiri acara amal bersama. Aku hanya ingin mampir dan memberikan ini untukmu. Aku dengar kau menyukai blackforest."

Velyn menyodorkan sebuah kotak kue pada Laura namun mata Laura justru tertuju pada paperbag lain ditangan Velyn. Tertera nama toko yang sama dengan yang dilihat Laura tadi siang.

Tanpa mengubah ekspresinya sedikitpun, Laura kemudian mengambil kotak kue dari tangan Velyn lalu beralih menatap wanita itu, "Kau benar. Harusnya kau menelponku dulu agar aku bisa menyiapkan sesuatu untukmu. Duduklah sebentar. Aku akan menyuruh maid menyiapkan minuman untukmu."

Velyn mengangguk lalu segera menduduki kursi santai yang ada disana. Wajahnya seketika berubah masam saat Laura telah pergi meninggalkannya sendirian. Ia sangat kesal pada sikap Laura yang menyambutnya layaknya nyonya rumah. Seharusnya ini tempatnya. Dasar wanita sialan. Berbahagialah selagi kau bisa. Aku pasti akan membalasmu!.

MY OH MYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang