TENTANG MALVIN

115 3 0
                                    

Haii haii, udah 3 hari nih hehe

Langsung aja lah yyaa

Happy reading 💘💘

07. TENTANG MALVIN

-K/Q-

Suasana ruang tamu hening, ketiga cowo satu generasi itu menatap satu sama lain. Terutama Kenzo, ia bingung apa yang harus ia lakukan sekarang.

"Istri Malvin hamil lagi"

Deg!

Kaget, itu yang Kenzo rasakan. Ia mengangkat kepalanya, menatap tak percaya kearah kakak tertuanya itu.

"Kak... Ini boong, kan?" Celetuknya pelan.

Malvin diam tanpa suara, kepalanya tertunduk menghindari kontak langsung dengan adik bungsunya itu.

"Kak! Ini boong kan?!! JANGAN SIKSA KAK CYNTHIA TERUS!!!"

"Kenzo!"

"Lo bisa diam dan mendengarkan, kan?" Tanya Kevin tegas.

Kenzo diam, ia kembali pada posisinya berusaha menahan emosi yang hampir meledak.

"Kamu akan berangkat ke Melbourne besok, Kenzo" ucap Renald dengan nada rendah, menatap dalam putranya itu.

Kenzo membolakkan matanya, menggebrak meja tamu, "gak bisa gitu dong! Kenapa coba tiba-tiba Kenzo yang ke Melbourne?" Ucapnya tak terima.

"Dengar dulu, Ken-"

"Kenzo gak mau ke Melbourne. Kenzo gak mau ninggalin temen-temen Kenzo lagi, Kenzo gak mau ninggalin bunda lagi!" Tegasnya menaikkan suaranya.

"Kenzo!"

Emosi Kevin meledak, ia menarik tangan adiknya itu menatap nyalang cowo keras kepala di hadapannya itu, "lo jangan bikin masalah makin rumit!" Bentaknya.

Merasa tak terima, Kenzo menepis tangan kakaknya menatap sinis kearahnya, "punya hak apa lo ngatur-ngatur gua?" Tanyanya dingin.

Bughh!

"GUA KAKAK LO YA BANGSAT!!"

Satu pukulan mendarat tepat pada rahang Kenzo, tubuh cowo itu terjatuh dengan darah yang keluar dari sudut bibirnya.

Melihat itu, Renald menghembuskan nafasnya perlahan. Memijat pelipisnya pusing, ia pusing apa yang harus ia lakukan sekarang.

Nafas Kevin naik turun, menatap murka kearah adiknya itu, "gaya lo makin gede makin ga sopan, ya" ucapnya.

Kenzo mengelap sudut bibirnya, membalas tatapan kakaknya itu, "terus? Apa bedanya sama lo?" Balasnya dingin.

"SIALAN LO!!"

Kevin hendak melepas bogeman nya, namun lebih dulu di tahan oleh Malvin. Cowo itu menggeleng, seolah memberikan kode 'jangan' pada adik keduanya itu.

"Bangun, Ken" ucap Malvin menyodorkan tangannya kearah Kenzo.

Ia menatap sekilas tangan Malvin, yang kemudian di tepis olehnya. Kenzo kembali berdiri, duduk di samping kakak keduanya itu.

Renald menghembuskan nafasnya perlahan, "kamu akan mendampingi Cynthia semasa kehamilan nya, dan Malvin akan berada di sini dalam jangka waktu itu" tuturnya.

"Tapi, pa-"

"Kenzo! Bisakah kamu tidak menentang permintaan saya?" Potong Renald dingin.

Kenzo menatap datar pria yang berstatus papanya itu, "papa ngajarin Kenzo 'apa itu
tanggung jawab', tapi papa sendiri gak ngajarin 'dia' dalam bertanggung jawab" ucapnya membela diri.

"Kamu keras kepala"

Urat-urat di leher Kenzo menonjol, gigi cowo itu menggertak menatap tajam kearah papanya, "saya gak bakal ngelakuin hal yang bukan kemauan saya lagi" ucapnya tegas.

Setelah mengatakan itu, Kenzo bangun dari duduknya berjalan meninggalkan ruang tamu tanpa menghiraukan kakak dan papanya.

"Maaf, pa.." lirih Malvin.

"Maaf kamu sudah tidak bisa saya percaya" ucap Renald.

Pria dewasa itu berdiri dari duduknya, berjalan meninggalkan kedua anaknya itu tanpa menoleh kebelakang sedikitpun.

Malvin menghembuskan nafasnya perlahan, "gua rasa lo tau kesalahan lo dimana, kak" celetuk Kevin lalu berjalan pergi.

-K/Q-

Stay vote and komen, see you in the next chapter

Byee 🦖💘💘

KENZO OR QYANZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang