Haii haii, ketemu lagi nihh
Ga bingung kan sama alurnya? Jangan terkecoh, yah!
12. KEPERGIAN
-K/Q-
Kenzo menaikkan sebelah alisnya, "lihat, di kartu ini tertera 'Qyanza's Family' sedangkan kartu identitas kamu 'Kenzo Putra Juansara'" jelas wanita itu.
Damn!
Pegawai itu berdehem lagi, ia mengambil secarik kertas dari mejanya lalu menyodorkannya pada Kenzo.
"Saya Gracia, bawahan nona Qyanza. Anda tidak perlu khawatir" ucapnya.
Kenzo mengangkat tangannya tetap di depan bibirnya, memberi kode agar wanita itu untuk tidak memberi tahu siapapun.
"Kamu tampak lebih kurus dari terakhir kali saya melihat anda, tuan muda" celetuk Gracia.
"Apapun itu, bukan urusanmu" tekan Kenzo.
Gracia mengangguk, lalu tersenyum tipis kearah Kenzo, "mau tukar atau narik, dek?" Tanyanya.
Cowo itu menaikkan sebelah alisnya, matanya terkunci pada Gracia. Dari mata itu, terlihat bayangan mirror seseorang di belakangnya.
Ia faham sekarang, sedikit menurunkan topi miliknya, "tukar, 7 juta dolar Australia ke rupiah" jawabnya.
"Baik, bisa di tunggu"
Setelah mengatakan itu, Gracia memberikan kode pada Kenzo seolah tahu siapa orang di belakang Kenzo itu.
Ia mengangguk faham, dan ia tahu siapa orang di belakangnya itu. Sudah pasti bawahan ayahnya.
-K/Q-
Prang!!
Tubuh gadis itu tepat menabrak lemari kaca di belakangnya, ia menundukkan kepalanya sebisa mungkin menahan isak air matanya.
"Apa ini, Vyora? Berani sekali kamu menginjakkan kaki kamu di rumah saya dengan nilai seperti ini!!"
Vyora menghembuskan nafasnya perlahan, "Vyra mau tinggal sama kakak..." Cicitnya pelan.
Wanita dewasa itu menggeram marah, melempar vas bunga itu tepat kearah Vyora, "BERANI SEKALI KAMU?!!" Sarkasnya.
"Berani"
Gadis itu mendongakkan kepalanya, "Vyra cape kaya gini terus, ma. Vyra mau tinggal sama kakak, Vyra gak mau kepisah sama kakak terus" ucapnya.
Raina menatap nyalang kearah anak keduanya itu, "di bayar berapa kamu sama Zaydan?" Tanyanya dingin.
"Ayah nawarin ke Vyra buat tinggal di New York kemaren, dan sekarang Vyra mau tinggal di sana" jawab Vyora.
Wanita itu berdecih, menendang meja di sampingnya itu, "dia berhutang 100 juta pada saya" ucapnya lalu berjalan pergi.
Teshh!
Kepala Vyora tertunduk, setetes cairan bening keluar dari kelopak matanya, "Vyra udah gak tahan di sini, kak..." Lirihnya pelan.
-K/Q-
| SMP Juansara.
Hari ini, hari yang di nantikan para murid-murid SMP Juansara. Hari dimana membagian nilai semester dan yang paling mereka nantikan adalah, libur semester tentunya.
Kenzo tersenyum senang dengan sebuah raport di tangannya, nilainya sempurna! Ia yakin, bundanya pasti senang.
Ia hanya perlu mencari Vyora dan berterimakasih pada gadis itu, karena bantuan Vyora lah ia bisa mengejar nila tanpa stres di pikirannya.
Cowo itu berlari melewati kerumunan, banyak yang menyorakinya mengucapkan selamat karena berada di peringkat pertama juara umum.
Ia tidak memperdulikan itu, yang ia pedulikan sekarang adalah mencari Vyora dan menunjukkan nilainya.
Arah larinya berhasil menembus kerumunan siswa/i SMP Juansara, tepat di depannya Vyora berdiri dengan seorang pria dewasa di sampingnya.
Tak memperdulikan itu, Kenzo berlari kearah Vyora tersenyum sumringah menyodorkan raportnya itu.
Melihat hal itu, ekspresi Vyora yang awalnya kaget berubah. Ia tersenyum, menerima raport milik cowo itu.
"Aku peringkat 1, Vy" celetuk Kenzo dengan senyum di wajahnya.
Setelah menge-cek raport milik Kenzo, ia mengangguk faham lalu tersenyum kearah cowo itu, "good job! Usaha gak bakal ngehianatin hasil, kan?" Ucapnya.
Kenzo mengangguk, "terimakasih" ucapnya.
"Huh? For?"
"Everything" jawab Kenzo.
Vyora tersenyum tipis, "You're welcome" balasnya.
"Vyora, waktunya" celetuk pria di sampingnya itu.
Gadis itu mengangguk, ia menyodorkan kembali raport itu, "makasih udah mau jadi temen aku, makasih juga udah mau nemenin aku yah" celetuknya.
"Kalau misalnya kamu emang belum siap pulang, kamu gak usah pulang. Tapi kalau keluarga kamu datang untuk jemput kamu, kamu harus mau ya?" Ucap Vyora.
Kenzo menaikkan sebelah alisnya bingung, "maksud kamu?" Tanyanya.
"Gak selamanya kamu bisa sendiri, kamu harus pulang. Jangan terlalu pikirin nilai, nilai bukan segalanya di hidup kamu" lanjut Vyora.
Kenzo semakin di buat bingung sekarang, apa maksud temannya ini?
"Aku gak sendiri. Ada kamu, kamu gak bakal ninggalin aku kan?" Tanyanya pelan.
Vyora tersenyum tipis, ia meraih tangan Kenzo lalu mengembalikan raport itu, "maaf, tapi aku harus pergi" jawabnya.
Deg!
"Jangan terlalu boros, atur pola makan kamu, jangan bergadang terus, harus nurut sama bunda okeyy?" Tutur Vyora.
Ia memajukan wajahnya, mengusap lembut rambut milik Kenzo, "jangan kasar sama cewe, hargai cewe manapun yang kamu temuin" ucapnya kemudian tersenyum tipis.
Setelah mengatakan itu, ia memundurkan wajahnya menatap dalam kearah Kenzo, "semoga kita masih ada kesempatan buat ketemu, ya?" Celetuknya.
"Aku harus pergi, jaga diri kamu baik-baik" ucap Vyora lalu berbalik badan.
Waktunya sudah tidak banyak lagi, "kemana kamu mau pergi?" Suara itu, suara yang benar-benar Vyora khawatirkan.
Gadis itu berbalik, melemparkan senyum tipis pada cowo itu, "New York, tempat kakak aku!" Jawabnya bersemangat.
"Tapi kakak aku juga di New York" celetuk Kenzo mengangkat kembali kepalanya.
"Really? Kalo gitu, sampai jumpa lagi... Qyanza?" Ucapnya sedikit terkekeh.
Tubuh Kenzo lemas, apakah ia akan benar-benar kehilangan temannya? Apa ini akhir dari segalanya? Tidak! Ia tidak ingin hal itu terjadi.
Tubuh Vyora perlahan menjauh, setetes cairan bening keluar dari kelopak mata Kenzo, "VYORA!!!" Pekiknya.
Langkah gadis itu terhenti, kemudian berbalik kearah Kenzo, "aku suka sama kamu, Qyanza" ucapnya tersenyum tipis.
Deg!
Cairan bening tepat keluar dari mata Vyora sebelum ia benar-benar berbalik, hati Kenzo seolah di tusuk seribu pedang. Benar-benar sakit.
"Aku juga suka sama kamu, Vyora..."
-K/Q-
Opening baru nich, AHAHAHA
Jangan lupa vote and komen, guys! Byeee 🦖💘💘
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZO OR QYANZA
Teen Fiction"WOI QYANZA BALIKIN SEPATU GUA!!!" "NAMA GUA KENZO!!" -K/Q- Qyanza Kenzo Anugrah, cowo tampan blesteran Indonesia-Australia yang di kenal nakal itu selalu membuat onar di sekolahnya. Panggil dia Kenzo, jika kalian tidak ingin pantat kalian di tendan...