SEPATU LYORA

192 7 0
                                    

Haii haii, gimana kabarnya? Semoga baik-baik aja, yah.

Sesuai janji, 1 chapter 1 hari ya..

And, happy reading ><

02. SEPATU LYORA

-K/Q-

Varo menepuk pundak Kenzo pelan, "kita emang teman, Ken. Tapi kalo dah berurusan sama Lyora, urus hidup masing-masing" celetuknya.

"Kok lo gitu si-"

"LARI, GUYS!!"

"WAH PARAH BANGET KALIAN SAMA GUA!!" Pekik Kenzo dramatis.

Ia menelan saliva nya perlahan, menoleh kearah belakang menatap sosok gadis yang melempari nya dengan sepatu itu.

"Lo pasti yang ganti wallpaper hp gua kan?" Tanya Lyora dengan nada berat.

Gadis itu maju perlahan, menatap horor sosok cowo di depannya itu. Ia menarik kerah seragam Kenzo, menatap mata cowo itu dalam.

"Sampe lu boong, gua sunat lu!" Tekannya.

Mendengar itu, refleks Kenzo memegang area selengkangan nya menatap lirih ke arah Lyora, "sumpah, Ra! Bukan gua" celetuknya.

"JANGAN BOONG!"

Kenzo tersentak, menelan ludahnya pelan, "t-tadi tu si Aksa yang suruh" ucapnya terbata-bata.

"BOONG, RA! TADI KENZO YANG RENCANA IN!!" Pekik Aksa yang sudah berdiri di tepi lapangan.

Lyora tersenyum miring, mendorong dada bidang cowo itu, "kalo mo ngajak ribut bilang, Ken" nadanya rendah.

"S-sorry, Ra... Gua cuma bercanda"

Cowo itu terduduk di tanah, menatap takut kearah Lyora, "gua bisa jelasin, Ra" celetuknya.

Perlahan tubuh Kenzo mundur kebelakang mencoba menjauh dari Lyora, yang sayangnya gadis itu semakin mendekatinya dengan tatapan horor.

"Lo bener-bener nguji kesabaran gua, yah" celetuk Lyora.

Kenzo menatap takut kearah gadis itu, sedangkan kakinya merayap di balik betis Lyora. Dengan satu gerakan, Kenzo berhasil menundukkan gadis itu.

"WOAANJENG!!"

Dengan sigap Kenzo berdiri, dan menahan tubuh Lyora, "asal lo tau ya, deck! Bapak gua tu bos mapia!" Ucap Kenzo dengan nada tengil.

Ia mendorong Lyora, yang langsung melarikan diri dengan sebelah sepatu di tangannya.

Lyora terdiam, ia melirik kearah kaki kanannya yang tidak memakai sepatu kemudian menatap kearah Kenzo yang berlari menjauh.

Sebentar, itu sepatu miliknya!

Tak pikir panjang, Lyora berlari mengejar Kenzo tak memperdulikan tataan rambutnya yang mulai tak terbentuk.

"WOI QYANZA BALIKIN SEPATU GUA!!!" Pekik Lyora membara.

"NAMA GUA KENZO!!" Balas Kenzo memekik tanpa menoleh kebelakang.

Aksi kejar-kejaran pun terjadi, momen ini juga tak luput dari perhatian para siswa SMANZA. Banyak yang menyoraki keromantisan keduanya, ada juga yang punya penyakit iri dengki.

SMANZA : SMA QYANZA ( Qyanza's High School )

"WOI RENALD!! BALIKIN GAK SEPATU GUA?!!!" Sarkas Lyora.

"NAMA BAPAK GUA, COK!!"

"BACOT LAH, JAMED LAMPU MERAH!"

Lyora mengikis jarak antara keduanya, menarik kerah belakang cowo itu, "mampus lu ketangkep!" Celetuknya.

"Shit!"

"Ra! Sumpah, Ra! Gua di cariin pak Zidan tadi, gua harus ke gedung IPS sekarang" ucap Kenzo berusaha mengelak.

"Pala lu dua! Noh, pak Zidan dampingi anak tari lomba!" Balas Lyora.

Kenzo menggoyang-goyangkan badannya, merengek agar di lepaskan, "lepas lahh, gua mau makan loh! Nanti kalo gua telat makan, bunda gua marah" rengeknya.

"Kalo bunda marah, papa juga bakal marah! Terus abang juga marah, terus barang-barang gua di sita, terus gua gak bisa main, terus darah rendah gua kambuh gara-gara telat makan, terus insom gua kambuh gara-gara mikirin barang-barang di sita, terus-"

"-Lo mo diem, atau gua cipok?" Potong Lyora kesal.

Kenzo terdiam, ia menoleh kebelakang tersenyum tipis kearah gadis itu, "cipok" jawabnya santai.

Plak!

Suara renyah pukulan itu tepat mendarat di belakang kepala Kenzo, "gua bilang tante Kenzie lu nyimpen bok*ep!" Ucapnya.

Setelah mengatakan itu, Lyora melepaskan kerah baju Kenzo berjalan berbalik hendak meninggalkan cowo itu.

"Heh! Jangan dong! Nanti gua-"

"- brisik! Dasar anak mami! Apa-apa takut di marahin" sarkas Lyora kesal.

"Lah kok jadi marah?" Celetuk Kenzo bingung.

-K/Q-

Kringg!!

Sekolah telah usai, banyak siswa yang berbondong-bondong keluar kelas untuk pulang dan beristirahat.

Lyora menyandang tas ranselnya, berjalan melewati koridor seorang diri.

"Lyora!"

Gadis itu menoleh kebelakang, ia menaikan sebelah alisnya, "apaan?" Tanyanya ketus.

Kenzo menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "s-sorry..." Celetuknya.

Ia menyodorkan sebungkus coklat kearah gadis itu, "b-buat lo, sekali lagi sorry" ucapnya pelan.

Lyora tersenyum miring, melipat kedua tangannya di depan dada, "eh? Putra bungsu Juansara meminta maaf? Momen langka, cuy" celetuknya dengan nada mengejek.

Kenzo mendengus kesal, "marga gua Qyanza! Gua salah, makanya gua minta maaf" ucapnya.

"Bunda bilang gak boleh nyakitin cewe" cicitnya pelan.

Lyora mendengar itu, ia meraih coklat yang Kenzo sondorkan, "makasih, buat kali ini gua maapin" ucapnya dingin.

Ia berbalik, melambaikan tangannya tanpa menoleh, "dah, anak bunda!" Serunya berjalan pergi.

Blush!

Pipi Kenzo memanas, ia memegang pipi kanannya, "d-dadahh..." Celetuknya pelan.

-K/Q-

Btw, wallpaper yang di pake Kenzo di hp Lyora itu foto mbak K yah..

Zha gak mau spill, aneh juga nanti jadinya kalo zha nyimpen foto kaya gitu.

Jangan lupa vote and komen, yya!! ><

See you <3

KENZO OR QYANZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang