2.ga ada angin ga ada hujan

27 3 0
                                    

Hari rabu yang terik dipertengahan bulan mei, seorang pria terlihat memainkan kukunya karena gugup, diseberang sana dia sedang menyaksikan seseorang yang sedang menangis tersedu-sedu.

Jujur dia merasa iba, apalagi penyebabnya adalah temannya sendiri. Namun untuk mendekatinya saja dzaka harus berfikir seribu kali, karena biasanya pertemuan mereka hanya untuk berdebat dan berdebat, atau bisa dibilang mereka tidak akur.

"Tapi mau gimana, mungkin dia butuh orang seceria gue buat menghilangkan mendung dihatinya, secara guekan fullsun" gumam dzaka membanggakan diri.

Setelah mengatakan itu dia seperti mendapat kekuatan untuk menghampiri ara yang sudah berhenti menangis.

"Hallo sauraaaa" sapa dzaka dengan suara cerianya, ara menoleh sinis.

"Ngapain lo? Males ribut gue, mending lo pergi" cetus ara sebal.

'tuh kan belum apa-apa udah kena semprot ajah gue' batin dzaka tak habis pikir.

"Santai dong, gue kan niatnya mau ngehibur adek manis"

"Haduhh temen gue ga butuh elu! Cabut cabut sono!" Usir andi songong

"Gini-gini gue kating lo andi! Kalo durhaka gua jadiin batu karang lo" cetus dzaka, andi tertawa sarkas

"Lo siapa? Emak gue?"

"Tau ih, lo ganggu banget disini! Cabut deh mendingan"

"Kayaknya benci banget sih lo sama gua ra"

"Emang"

"Apalagi sama temen lo tuh!" Sela andi

"Kalo itu gue setuju sih" tak menyangka dengan jawaban dzaka, andi mengernyit.

"Bilangin dah tuh temen lo! Si ara gamon masih ngarepin si nathan ajah, bingung juga gue"

"Gua saranin lo harus lebih buka mata ra, seenggaknya kalo gabisa buka hati, lo buka mata biar bisa liat masih banyak kebahagiaan yang bisa lo gapai selain cinta" ara cukup lama terdiam dan mencoba menelaah perkataan dzaka, namun dia berakhir untuk tidak terlalu serius menanggapinya.

"Gue tau gua sipit, lo gausah ngehina!" Dan ara masih tetap sewot padahal dzaka sedang berbicara serius.

"Lu mah ngajak gelut mulu kerjaannya, ini gue serius anjeng"

"Iyahh gue juga ngerti kali, ga nyangka ajah kating spek pelawak kayak lo bisa ngeluarin kata-kata mutiara juga" tukas ara yang memberi sedikit pujian untuk dzaka.

"Berlian itu tadi, kalo lo jual lo bisa beli SM entertainment" sanggah dzaka, tanpa sengaja ara tertawa lalu memukul pundak pria itu.

"Kurang lah bego!" Umpat ara

"Anjir, keren banget lu bisa bikin nih bocah nyengir! Gituh kek daritadi, kan gue lega jadinya " seru andi sampai bertepuk tangan, dzaka mengangkat alisnya sombong.

"Jan pernah meragukan gue! Karena gue mirip haechan nct" kata dzaka sambil memegang dagunya gaya.

Ara tertawa lagi, sebagai nctzen dan membiasi seorang lee haechan ara tidak bisa terima mendengarnya.

"Heh apa-apaan lo! Haechan gue ga begini modelannya " teriak ara.

"Lagian apa nyambungnya ama si hecan hecan apalah itu tai kebo?" Tanya andi bingung

"Ihh bias gue andii" seru ara

"Yah bodo! Mana gue tau" cetus andi cuek

"Kurang glow up ajah gua ra" ujar dzaka dengan senyuman mematikannya. Setiap wanita tidak akan mampu untuk tidak menyukainya, namun kalau sudah bucin dzaka tidak ada apa-apanya dibanding nathan.

THANK YOU KATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang