43. healing

4 1 0
                                    

Sehari sebelum kepergian mereka, ayah jatuh sakit sampai harus dibawa kerumah sakit. Jantungnya semakin melemah dan benar-benar tidak bisa terlalu lelah, ara dan abang-abangnya tentu khawatir sampai memutuskan untuk tidak ikut pergi, sudah sangat jelas ayah lebih penting diatas segalanya.

"Ara aja yang nemenin ayah, pliss" pinta ara pada kedua abangnya.

Marcel menggeleng tak setuju.

"Itu acara kamu sama temen kamu ra, kita cuma pendamping! Biar abang yang jagain ayah disini! Dzaka pasti sedih kalo kamu ga ikut" larang marcel yang disetujui rey.

"Gue juga gapapa disini kalo bang marcel butuh temen! Jalan-jalan bisa next time lagi!" Ujar rey

"Yaudah ara juga gituh, ara gamau ayah kenapa-kenapa ara mau liat ayah 24 jam!" Seru ara.

"Raa" panggil marcel pelan, ara justru menangis karena terlalu overthinking dan berpikir terlalu jauh.

"Ayah baik-baik ajah ra ayah sehat" ujar rey berusaha menenangkan

"Kalo sehat mana mungkin disini? Mas rey gajelas" ara protes sambil sesenggukan, rey yang mendengarnya hanya bisa bersabar meski tidak bisa sabar.

Dokter masih belum keluar dari ruangan ayah, namun ibu andi datang untuk melihat setelah andi memberitahu.

"Nak ayah gapapa?" Tanya ibu andi, ara menggedikkan bahu tanda tak tahu.

"Masih diperiksa tan" jawab rey

"Araa!" Panggil andi yang segera memeluk sahabatnya karena menangis.

"Hehh main peluk-peluk ajah kamu! Sembarangan " omel ibu andi karena terkejut melihat anaknya tanpa permisi memeluk lawan jenis.

"Abisnya ara nangis mah, harus ditenangin" jawab andi.

"Gapapa tan udah besti mereka" ujar marcel

"Terus kalian gimana besok?" Tanya ibu andi

"Marcel ga ikut sama rey, mau jagain ayah ajah tan" jawab marcel, ibu andi terlihat tak setuju dengan jawaban marcel.

"Padahal alin ikut karena kamu ikut loh cel" ujar ibu andi, Marcel terdiam terlihat seperti sangat ragu setelah ibu andi mengatakan hal itu.

"Yaudah bang gue ajah yang disini" ujar rey, ibu andi juga menggeleng tak setuju.

"Udah kalian ikut ajah semua, biar tante yang jaga ayah kalian disini! Kalian percaya kan sama tante?" Usul ibu andi

"Tapi ini ayah tan" sela ara

"Ara juga mau disini ajah sama ayah" lanjut ara dengan terbata-bata.

"Tapi itu jalan-jalan juga diadainnya gara-gara lo mau kan ra? Masa lo ga ikut?" Tanya andi mengingatkan.

"Udah percaya sama tante, kalo ada apa-apa tante pasti cepet ngabarin kalian terutama ara!" Ujar ibu andi meyakinkan.

"Tapi...."

" Raa" sela marcel lalu mengangguk kearah adiknya.

" Please believe everything will be fine" ujar marcel yang juga meyakinkan.

"Cuma tiga hari dek, ayah pasti sembuh pas kita pulang " ujar rey juga.

"Tapi emang mau masuk berita tiga anak ini malah jalan-jalan disaat ayahnya sedang dirumah sakit?" Tanya ara balik.

"Astaghfirullah ga gituh raaa, masalahnya kita juga gamau mengecewakan siapapun, rencananya udah fiks banget loh! Emang tega ngehancurin ekspetasi orang-orang?" Tanya andi kali ini.

"Yaudah ara percaya sama tante yah, tolong jagain ayah ara! Kalo ada apa-apa langsung ajah telpon ara udah isi kuota sebanyak mungkin, ara juga gabakal matiin data sama sekali, kalo telpon wa susah dihubungi tolong telpon leawat biasa tan, makasihh juga udah mau jagain ayah" pesan ara panjang, ibu andi mengangguk.

THANK YOU KATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang