"ayah gimanaa? Bangunin ga?" Tanya marcel takut-takut, ayah mengangguk.
"Sebenernya ayah juga lebih sayang sama ara bang, tapi kalo lagi mentok tega sedikit gapapah" jawab ayah yang sukses membuat marcel tertawa didepan pintu kamar ara.
"Entar kalo ara ngambek salah ayah yahh" ujar marcel, ayah mengangkat jempol setuju. Mau bagaimanapun ara tidak akan pernah marah padanya bukan? Paling hanya sekedar ngambek karena dibangunkan dini hari padahal ini hari libur.
Marcel membuka pintu kamar ara secara perlahan dan hati-hati, aroma manis langsung menguar menyambut kedatangannya, wangi yang sangat nyaman untuk dihirup berlama-lama.
"Weehhh ada yang mirip gua sih?" Marcel terkejut saat melihat sebuah poster terpajang dibelakang pintu, namanya MARK
"Haha ganteng kayak gue" puji marcel setelah cekikikan sendiri, padahal dia juga tidak tahu siapa orang itu, mungkin penjaga kamar ara.
"Araa cantik bangun raa" marcel menggoyangkan tubuh adiknya beberapa kali sampai dia merasa terusik.
"Raaaaa plisss raaa tolongin abang sama ayah" ujar marcel yang tetap membuat ara berusaha terbangun.
"Bang bangun ga?" Tanya ayah dari depan pintu.
"Liat ajah sendiri nih, masih tiduran" jawab Marcel, ayah masuk kedalam kamar lalu mengeluarkan gelas bekas kopi yang sudah habis dan mendekatkannya pada hidung ara sampai wanita itu terbatuk.
"Hahahahha parah banget si ayah" seru marcel yang hampir seperti mencicit karena ngakak.
"Abis lama bangunnya si eneng keburu mati kelaparan kita" jawab ayah terkekeh.
"Ihhh kenapa sihhh? Ngapain masuk kamar araaaa?" Teriak ara sebal sambil menendang-nendang marcel yang duduk dipinggiran kasur.
"Aduh aduh ini anak tenaganya kuat juga yak, padahal baru bangun" ujar marcel yang spontan berdiri daripada kena sasaran lagi.
"Keturunan ayahnya itu" jawab ayah
"Raa bangun sebentar ra ayah laper gabisa masak nasi goreng " ujar ayah, ara mendengus dan terpaksa menduduki dirinya.
"Kenapa ga makan mi ajah yah?" Tanya ara
"Ga ada, warung juga tutup jam segini mah" jawab marcel, ara mengernyit bingung.
"Emang jam berapa bang?"
"Tiga" jawab marcel sambil tersenyum manis.
"Astaghfirullah subuh ajah belum tapi ara udah diteror kayak bangunin saur" seru ara kesal, ayah dan marcel tersenyum aneh.
"Sekali-kali kan begini juga ra ga setiap hari, ayoklah ayah gendong sampe dapur" ujar ayah yang sudah menyiapkan punggungnya dibelakang ara.
"Enggak" cetus ara yang langsung menyingkap selimutnya dan keluar dari kamar.
"Hayoloo ayahh"
"Yang penting bisa makan bang"
Ara memotong bakso dengan segenap jiwa dan raga sampai terdengar suara gesekan antara pisau dan talenan.
"Yang ikhlas raa pahala"
"Hmm"
"Yah anak perawannya ngambek tuh yah" ujar marcel.
"Maafin yah raaa sebenernya kita juga ga bermaksud buat bangunin putri tidur, tapi si abang ngeluh laper mulu" cerita ayah, marcel tertawa tak percaya.
"Ayah yang duluan bilang laperr bukan?" Tanya marcel.
"Yahh iyaa pokoknya ayah sama abang laper tapi gabisa berbuat apa-apa "
"Terakhir kali kompor meleduk waktu abang nyoba masak" lanjut marcel, ara sebenernya sudah memaklumi hal itu dan tidak merajuk lagi, mau bagaimanapun dia adalah perempuan jadi sudah seperti tugas untuknya memasakkan para pria dirumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THANK YOU KA
أدب المراهقينMampir yuk, kali ajah sukaa:) coba liat dulu yahhh kali ajah tertarik dan kalau sudah baca jangan lupa pencet vote nya yah, dan komentar jugaa Seseorang yang tanpa disadari selalu ada disetiap kisahnya, seseorang yang tak pernah disadari telah menga...