3.mencoba

30 3 1
                                    

"makan yuk" ajak andi begitu keduanya bertemu diparkiran kampus.

"Dimana?"

"Ayam gepuk pak gembus mantep kayaknya ra" usul andi, ara mengangguk

"Yaudah" setuju ara yang langsung naik ke motor andi.

"Beliin gue martabak keju dong ndi, semalem bang marcel bawa tapi yang telor kan gasuka yah gue" pinta ara, andi mengangguk santai.

"Berdua tapi yak? Entar kita mampir di bunderan HI dulu sekalian liat jakarta, kalo malem bagus banget pasti" usul andi, ara mengangguk setuju.

"Pinter banget emang temen gue" puji ara yang menepuk-nepuk pundak andi bangga

"Piscok lu yang tadi siang beli dimana ra? Enak tuh" tanya andi

"Ohh ituh, gatau juga gue belinya dimana tapi katanya sih itu juara umum dikampus kita" jawab ara

"Nagih sih emang"

"Etttt andii itu kelewat belokannya dodol, lu sih meleng" seru ara kesal, andi mendecak

"Elu sih ngajak gue ngobrol, kan gue jadi ga pokus nyetirnya " cetus andi

"Orang lu duluan yang nanyain gue" timpal balik ara

"Yahh yaudah salah piscoknya dah"

Setelah melalui lika liku pergi ke ayam gepuk pak gembus akhirnya mereka sampai, andi memarkirkan motornya dan mencari tempat duduk yang masih kosong, ayam gepuk pak gembus memang terlihat selalu ramai dan ara menyetujui kalau rasanya memang bukan kaleng-kaleng.

"Lu bayar sendiri kan?" Tanya andi memastikan, Ara menyengir lalu mengangguk.

"Kita satu berdua ajah ga sih ndi? Emang lu abis apa?" Pinta ara, andi menoleh malas

"Kalo abis sih abis ajah gue ra" jawab andi

"Nasinya ajah dua porsi, tapi ayamnya satu" usul ara

"Yaudah dah"

"Yess nanti kita bayarnya patungan yak?"

"Iyahh"

"Cakep dah lo mirip chenle nct" puji ara, andi bergidik.

"Siapaa lagi tuh, gua mah di bilang mirip ari irham ajah udah seneng ra ga perlu ke si chenle chenle"

"Ari irham mah miripnya mas rey ga sih ndi? Asli sih tuh mas gue satu kalo ngelamar jadi artis kayaknya keterima dah"

"Mirip sih tapi dikit" jawab andi

"Yaudah yang penting mirip " cetus ara sebal. Ia membuka dompetnya dan menghela nafas pelan, ia menatap andi dengan lamat

"Kenapa? Mau gua bayarin?" Tanya andi tak tega menatap wajah nelangsa temannya, ara menggeleng.

"Kan lu udah janji mau beliin martabak keju" jawab ara.

Andi sudah sangat mengenal ara, dia tidak akan mau menerima traktiran kecuali kalau dia yang meminta, mau sekekeh apapun andi memaksa wanita akan selalu menang. jadi dia memilih mengikuti sahabatnya agar persahabatan mereka dapat terus berlangsung sejahtera.

"Yaudah, gue sih ga maksa"

"Kayaknya gue mau cari kerja paruh waktu deh, biar bisa nraktir lo makan di simpangan" pikir ara, andi menghela nafas tidak tahu harus berkomentar apalagi.

"Gue sih dukung apapun keputusan lo yah ra, lagi juga itung-itung lu belajar mandiri kan?"

"Kalo gitu gimana kalo sama lo juga? Katanya biar belajar mandiri " ajak ara, andi menggeleng cepat.

THANK YOU KATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang