23.ngumpul

5 1 0
                                    

Ara membantu rey dan alin untuk menyajikan makanan di meja makan, ada beberapa lauk tambahan yang dibawa oleh juan dan nathan, kalau leo katanya lupa jadi nanti dia mau nyumbang duit ajah.

"Apalagi nih mas?" Tanya ara

"Sopnya ajah tuh ra taro ditempat terus bawa kesana! Entar kalo kurang tinggal ambil lagi" dan alin yang menjawabnya karena rey dan nathan sedang membuat sambal kentang.

"Dzaka, lo ga ganti baju? Tadikan baju lo basah?" Tanya ara pada dzaka yang sudah duduk dimeja makan entah dari kapan.

"Orang gua ga bawa baju"

"Kan bisa pinjem punya abang gue" ujar ara, dzaka malah menghiraukannya karena sedang bermain game.

Ara diam-diam memotret dzaka tanpa alasan

"Udah nih, ayok makannn" seru nathan sambil meletakkan sambal kentang yang sudah matang.

"Andiiii ayok makan ndiiii" teriak ara.

"Leeee abanggg"

"Weh wehhhh enak nihh, gaskeun lah" andi duduk disamping alin.

"Cuci tangan dulu ndi!" Suruh alin, andi kembali berdiri dan mencuci tangannya begitupun dengan yang lain.

"Siapa yang bawa tumis buncis sama tahu?" Tanya marcel.

"Gue gue! Nyokap gue masak soalnya" jawab juan, marcel mengangguk dan mengambilnya.

"Ini siapa yang bawa tongkol?" Tanya rey, nathan mengangkat tangannya santai.

"Masakan gue sendiri itu" kata nathan, mereka mengangguk.

' sebenernya tongkol kesukaan gue, tapi gimana makannya kalo dari ka nathan?' batin ara pusing.

"Gue masak karena ara suka" ujar nathan lagi, ara refleks menoleh terkejut.

"Gue juga suka sihh inii mahh" sela dzaka yang langsung mengambil sepotong.

"Kan gue bilang karena ara!"

"Jadi kabar lo sama lila gimana? Udah pdkt in adek gue ajah" tanya rey

"Putuslah! Mana mau gue saingan sama bang marcel" jawab nathan yang menyuap makannya.

"Loh gue juga putus sama lila! Gimana kabarnya tuh ditinggal dua cowok sekaligus, lagi yah kalo gua perhatiin gua tuh kayak ga ada artinya banget buat dia" sahut marcel.

"Masih mending lo ga ada artinya bang! Lah gue cuma dijadiin ATM nya dia ajah! Kan asyuu" balas nathan sambil menguyup kuah sop membuat ara sedikit tersenyum.

"Yaudah ngapa jadi pada curhat sihh" seru leo bingung.

"Ra! Togenya ra" pinta andi, ara memberikan piring berisi sayur tauge pada andi dan jadi terfokus pada dzaka yang makan dengan lahap.

"Makan lo lahap banget sih ka!" Ujar ara senang.

"Yahh namanya juga makan! Abis ini enak coyy, ga salah sih masakan lo rey" jawab dzaka, rey mengacungkan jempol bangga.

"Si dzaka emang kalo makan lahap banget! Suka kenyang duluan gua liatnya " ujar juan

"Perasaan ini gue juga lahap dah! Tapi ga dikomen" seru leo

"Spesies lain ga diajak" ledek dzaka

"Anjirrrrr! Kudu berapa kali lagi gue ceramah hahh" seru leo teriak.

"Le sabar le! Kuping gue gema njir" ucap andi menenangkan, dzaka terkekeh

"Elu dari empang bukan?" Dan dzaka semakin menjadi-jadi.

THANK YOU KATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang