11. anak indomie vs mamah

9 1 0
                                    

Ini sudah beberapa hari berlalu dari postingan selena, beberapa hari itu juga ara menjaga jarak hampir dari semua orang, paling hanya andi dan leo, juga dzaka dan juan yang menganggap seperti tidak pernah terjadi apa-apa.

Setelah pulang dari cafe malam ini, dibandingkan bersih-bersih ara memutuskan untuk membuka Twitternya yang sudah banyak notifikasi, ara tidak mau membukanya karena pasti mereka dm cuma buat nyinyir, ini sudah beberapa hari lalu seharusnya postingan itu sudah tidak banyak menarik perhatian lagi.

Ara mencari akun selena dan melihat postingan itu, dia menggigit bibirnya secara otomatis saat melihat ke kolom komentar, dugaannya salah, bahkan ada komentar yang dikirim 30 menit yang lalu.

"Apa bentar lagi gue diundang ke acara silet yah" ara tertawa sumbang, dia benar-benar kasihan pada dirinya sendiri karena tidak bisa melakukan apapun.

Meski sakit ara tetap membaca komentar-komentar itu, sampai dia menemukan sebuah akun yang berkomentar berbeda dari yang lain.

Echan _dra
Namanya orang baru putus
wajar kalau gamon,

Echan_dra
yang ga wajar itu
orang yang suka menyimpulkan sendiri, otaknya dikuku pasti!

Echan_dra
Buat yang bersangkutan semangat yah, hidup diantara warga +62 emang sulit:)

Ara tersenyum simpul, pasti orang ini sangat mengerti posisi ara. Bagaimanapun ara tetap berterimakasih karena setidaknya ada satu komentar baik untuknya.

"Kalo gue ketemu sama lo! Gue bakal ajak makan serius" gumam ara senang, sampai dia mengabadikan komentar itu di galerinya.

THX

"Anjir......mau apa lo hahh? Wahhh mati lu mati lu! Gece matiiiiiiii akhhh shitttttt ngapa jadi gue yang modarrrrrrrr" teriak dzaka heboh, dia memukul-mukul ponselnya ke kasur karena kesal.

"Permainannya kaga di update-update tuh pasti makanya gua kalah! Taik kucing emanggg! Gua unistall baru tau rasa loo!" Maki dzaka, mungkin kalau game itu dapat merasa dia akan sangat tersakiti oleh kata-kata dzaka dan balik mencaci makinya.

Pukul 12 malam lewat, rumahnya sudah sangat sunyi tapi dia masih bisa berteriak sekencang itu.

"Waduhh kok perut gue geter yak? Apa ada yang nelpon?" Pikir dzaka sambil mengusap-usap perutnya.

"Pasti ini panggilan makan ini" gumam dzaka yang mendudukan dirinya, lalu menatap sekeliling.

"Akhh bodo amat mau jam berapa dah, perut gue ga punya mata jadi gatau waktu" Cetus dzaka yang segera keluar dari kamar.

Mungkin suara pintu itu membangunkan makhluk lain yang sedang merasakan hal yang sama, jadi setelah pintu kamar dzaka ditutup pintu kamar adiknya terbuka, bukan hanya satu tapi dua-duanya.

Dzaka menepuk jidatnya, pikirannya pasti benar soal ini.

"Ngapain lu pada? Laper?" Tanya dzaka

Seperti yang diharapkan ke dua adiknya mengangguk.

"Yaudahlah kuy kita rampok dapur mamah" ajak dzaka yang segera menuruni tangga.

"Indomie ajah ga sih bang?" Tawar ira

"Yah emang iyahh, emang mau apalagi ra?"

"Tapi gue maunya dibuat omlet bang " riquest azka.

"Yehh malem-malem ajah ribet lu makannya! Sono kalo mau buat sendiri " Cetus dzaka.

"Lima bertiga ga sih?" Tanya ira, dzaka segera memberi jempol azka juga setuju dengan ide ira.

Ira membuka kulkas, dan sedikit termangu karena stok indomie nya memang sisa lima.

THANK YOU KATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang