Hari sudah mulai petang, sebentar lagi matahari juga sudah ingin pergi dan akan digantikan dengan bulan, rossa bersama perintilannya yang lain sedang menyiapkan semuanya diluar agar bisa bakar-bakar tahun baru ketika malam benar-benar telah tiba, semua orang sibuk menyiapkan apa saja, apalagi karena rossa dan Johnny yang pulang terlambat mereka jadi sedikit terburu-buru menyiapkan semuanya.
"Mah, mamah beli kembang api kan mah?" Tanya dzaka pada rossa yang sedang memotong-motong daging, dzaka memang sudah memesan dari lama agar rossa tidak lupa membeli kembang api pesanannya.
"Belilah! Azkaaa tolong ambilin kembang api yang tadi kita beli sayang" seru Rossa pada anak bungsunya, azka menoleh
"Dimana?" Tanya azka
"Kamar mamah" jawab rossa, azka mengangguk lalu segera masuk kedalam.
"Eh mau kemana?" Tanya ara yang kebetulan berpapasan dengan azka didepan pintu.
"Ambil kembang api ka" jawab azka, ara mengangguk dan membiarkan azka melanjutkan larinya.
"Abis darimana ra?" Tanya dzaka yang sudah melihat kehadiran ara.
"Dapur, bantuin mas rey bikin bumbu" jawab ara yang berjalan menghampiri dzaka, pria itu mengangguk lalu mengusap rambut ara ketika dia sudah benar-benar dihadapannya.
"Apasih usap-usap!" Cetus ara malu karena banyak orang.
"Disayang itu ra" ujar dzaka dengan senyum jahil.
"Ra kamu udah makan?" Tanya rossa yang sedikit melirik kearah ara.
"Eh belum tan, bukannya kita makan bareng yah nanti?" Tanya balik ara, Rossa terkekeh lalu mengangguk.
"Emang bareng, tante mau nanya ajah tadi" jawab rossa dengan tersenyum juga, ara terkekeh mendengarnya.
"Mau dibantu tan?" Ara menghampiri rossa dan menawarkan diri untuk membantu,
dzaka hanya bisa tersenyum melihatnya lalu pergi menghampiri teman-temannya yang duduk santai dipinggir pantai dengan tikar putih tergelar, senang rasanya ara bisa dekat dengan seseorang yang juga berarti untuknya, jadi dzaka tak kan mengganggu waktu keduanya untuk semakin dekat.
"Kayak keluarga bahagia anjir! Ikut dong" Tegur dzaka semangat dan langsung bergabung dengan juan, nathan, leo dan juga marcel.
"Gabut gua bang udah ga ngapa-ngapain, tapi ini pemandangannya bagus banget, sekalian ajah gua nungguin sunset" jawab leo, dzaka mengangguk sambil menatap ke hamparan pantai.
"Tapi sunset masih lama gasih! Sekarang baru jam lima lewat" seru marcel memberitahu.
"Lah iyah juga bang, yaudah kita santai aja disini" sahut juan.
"Mah nih kembang apinya! Kok beli banyak banget sih?" seru azka sekaligus protes.
"Abangmu yang minta, udah sana kasih abang" suruh rossa lagi.
"Abang, nih kembang apinya" seru azka yang lalu menggeletakkan banyak kembang api begitu saja dihadapan dzaka.
"Hahaha asek, makasih dek! Namanya juga tahun baru kita kudu banyak kembang api sama petasan" Ujar dzaka
"Mainnya malem ajah biar seru" saran nathan.
"Iyak" jawab dzaka setuju, marcel menggelangkan kepalanya sambil terkekeh
"Ga yakin gua kalian anak mahasiswa semester empat" ujar marcel heran.
"Udah semester lima kita bang" seru dzaka mengoreksi.
"Yaudah anjir beda dikit"
"Tau lu ah, semester lima juga belom" kata juan yang jadi menoyor kepala dzaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
THANK YOU KA
Teen FictionMampir yuk, kali ajah sukaa:) coba liat dulu yahhh kali ajah tertarik dan kalau sudah baca jangan lupa pencet vote nya yah, dan komentar jugaa Seseorang yang tanpa disadari selalu ada disetiap kisahnya, seseorang yang tak pernah disadari telah menga...