24. Cinta Berujung Penyesalan

556 237 84
                                    

"Dia ingin mendapatkan yang terbaik. Namun, dia sendiri tidak bisa menjadi yang terbaik untuk orang lain."

Alisa Nazaline.

Selamat Membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca....

Gerakan tanganku terhenti saat sedang mengetik surat keluar untuk dikirim ke beberapa perusahaan. Mataku melirik ke arah pintu yang diketuk oleh seseorang dari luar.

"Silahkan masuk," ucapku.

Kepala Lisa menyembul dari balik pintu. Gadis itu tersenyum lebar sembari membawa plastik putih ditangan kanannya.

"Lisa? Kok lo kesini?" tanyaku heran.

Ia berjalan menghampiriku. "Iya, abisnya gue bosen banget di rumah sendirian. Artha juga masih di sekolah, yaudah gue kesini aja deh."

"Astaga, lo kan harus banyak istirahat."

"Udah santai aja, gue kuat kok."

Aku menatap Lisa yang sedang sibuk membuka plastik putih yang dibawanya.

"Lo beli apa?"

"Beli seblak buat kita," sahutnya dengan cengiran lebar.

"Lo mau makan seblak pedas?!"

"Hehehe abisnya gue ngidam seblak, Bit. Kalau nggak diturutin, nanti bayi gue ngeces."

Aku menjitak pelan kepalanya. "Lo kan bisa beli seblak tapi nggak pedas. Kenapa harus mesan yang pedas sampai warnanya merah begini?!"

"Apa enaknya coba makan seblak tapi nggak pedas? Nggak enak tau."

"Nyebelin juga ya lo kalau lagi hamil."

"Gue harap lo bisa bersabar ngadepin gue, ya?" ucapnya sambil menepuk bahuku. "Ayo makan seblaknya nanti keburu dingin malah nggak enak."

Lisa memberikan satu sendok untukku. Aku memerhatikan seblak yang ada di depanku. Rasanya aku tidak asing dengan seblak ini, dari isinya sampai rasa seblaknya aku sangat hafal kalau ini merupakan seblak langganan kami waktu jaman SMA dulu.

"Lis, lo beli seblak Teh Lilis, ya?"

"Iya, rasanya masih sama kan kayak dulu?"

Aku mengangguk. "Masih tetap enak dan bahkan jauh lebih enak."

"Gue ngidam seblak Teh Lilis dari kemarin. Yaudah gue sekalian beliin buat lo dan mampir kesini buat makan bareng sama lo."

"Eh, sebentar deh," Aku sedikit heran. "Lo kesini naik apa?"

Lisa beralih menatapku kemudian ia tersenyum.

"Tadi gue abis ngambil mobil di rumah," jawabnya.

"Orang tua lo tau?"

Rumah Kedua [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang