𝐭𝐰𝐞𝐧𝐭𝐲 𝐬𝐞𝐯𝐞𝐧

383 49 30
                                    

40+ votes30+ comments

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

40+ votes
30+ comments

Kalo terpenuhi salah satunya kita lanjut cepet, kalo lamaaa ya ya udah ga ada perkembangan paling

Boleh banget kalau mau spam biar lanjutnya cepet

°°°

⚠️Warning⚠️

This story contains sex, drugs, alcohol, violence, promiscuity, drunk, smoke, juvenile delinquency, harsh words, unwed pregnancy, married by accident, etc...

Harap disesuaikan dengan usia anda

Ingat, ini juga fiksi. Tidak menyangkut kehidupan nyata karakter juga tidak bermaksud menyinggung siapa pun atau menyindir kejadian apapun.

°°°

Setelah memeriksakan diri dan sedikit berkonsultasi mengenai kehamilannya, Yoona permisi untuk meninggalkan ruang periksa sekaligus memang ia harus segera menebus resep obat yang diberikan Jongsuk untuk diberikan ke bagian farmasi agar obat untuknya segera diberikan padanya. "Ya sudah kalau begitu terima kasih ya dok atas masukan dan sarannya." Kata Yoona saat beranjak dari kursi tempat tadi ia duduk dan berkonsultasi perihak kehamilannya.

"Gak masalah kok, kalau memang ada yang mau ditanyakan atau ada hal lain yang terjadi selama kamu hamil, kamu bisa dateng ke klinik ini atau bisa hubungi saya aja langsung — gak masalah kok."

Jongsuk sebagai dokter yang cukup ahli dan menguasai ilmu di bidang obsetetri dan ginekologi ini dengan senang hati menawarkan diri sebagai tempat konsultasi apabila terjadi sesuatu pada Yoona sebagai pasien alias ibu yang tengah mengandung jabang bayi di perutnya. "Maaf ya dok kalau saya jadi merepotkan dokter, saya permisi dok mau tebus obat yang disaranin pak dokter."

"Iya, silakan emmm..."

"Panggilnya Yoona aja dok, saya kan lebih muda dari dokter."

"Oh iya... iya silakan Yoona, semoga sehat selalu dan nanti pas persalinan bayinya normal dan sehat ya Yoon." Dokter Jongsuk tersenyum saat itu, sampai Yoona pergi ia memperhatikan punggung perempuan itu sampai menghilang dari pandangannya.

Yoona telah beralih untuk duduk menunggu namanya dipanggil oleh apoteker di bagian farmasi yang bertugas memilah dan meracikan obat untuk pasien sesuai dengan apa yang diresepkan dokter saat pemeriksaan. Sambil menunggu antrian namanya disebut, Yoona berinisiatif untuk mengabari Sehun bawa ia sedang di klinik bahkan berniat untuk minta dijemput Sehun daripada ia harus pulang sendirian mana hari sudah malam dan sepertinya akan hujan mengingat suara gemuruh petir juga sudah terdengar dari luar.

[M] WE FOUND LOVE (IN HOPELESS PLACE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang