𝐭𝐰𝐞𝐧𝐭𝐲 𝐞𝐢𝐠𝐡𝐭

358 44 31
                                    

40+ votes30+ comments

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

40+ votes
30+ comments

Kalo terpenuhi salah satunya kita lanjut cepet, kalo lamaaa ya ya udah ga ada perkembangan paling

Boleh banget kalau mau spam biar lanjutnya cepet

°°°

⚠️Warning⚠️

This story contains sex, drugs, alcohol, violence, promiscuity, drunk, smoking, juvenile delinquency, harsh words, unwed pregnancy, married by accident, etc...

Harap disesuaikan dengan usia anda

Ingat, ini juga fiksi. Tidak menyangkut kehidupan nyata karakter juga tidak bermaksud menyinggung siapa pun atau menyindir kejadian apapun.

°°°

Sehun selesai dari kamar mandi, ia keluar dengan pakaian yang sudah berganti lengkap sementara bagian kepalanya masih ia keringkan dengan handuk agar helai-helai rambutnya itu berhenti meneteskan titik-titik air dan ia bisa pergi tidur setelahnya. Sengaja Yoona tunggu Sehun sampai masuk ke kamar setelah suaminya itu selesai mandi. "Belum tidur kamu, Na?" Tanyanya melihat sang istri masih melek padahal ini sudah lebih dari larut malam.

"Gimana bisa aku tidur kalau kamu ternyata di luar sana masih berulah kayak gitu."

Yoona cemberut sebal karena ulah Sehun yang melanggar janjinya untuk bersih dari zat-zat narkoba dan psikotropika yang menyebabkan kecanduan. Sehun pun duduk di samping Yoona, meraih satu tangan Yoona untuk mengusap-usap punggung tangannya. Yoona menepisnya, ia sangat kecewa dan marah pada Sehun yang berani-beraninya melanggar janji di saat Yoona tengah hamil besar sekarang. 

"Maaf Yoona... hari ini ada hal yang bikin aku gak kuat buat ngindarin itu."

Dahi Yoona menunjukkan tiga garis kerut dari gerenyit herannya. "Maksud kamu apa?" Tanya Yoona kurang paham dengan kalimat Sehun yang ambigu maknanya itu. "Apa yang bikin kamu gak bisa ngindarin itu?"

"Apa jangan-jangan selama ini kamu di belakang masih kayak gitu?"

Sehun geleng-geleng kepala lalu menangkup kedua tangan Yoona dalam genggaman tangannya. "Sebisa mungkin aku ngehindar dari itu, tapi kali ini aku gak kuat Yoong. Aku gak kuat karena ada hal yang bikin aku kecewa." Ucap Sehun dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Aku pikir setelah aku ketemu sama orang itu, aku bakal dapet kasih sayang yang selama ini aku cari."

"Tapi ternyata emang dari awal gak ada yang mengharapkan kehadiran aku di dunia ini."

Kalau sudah begini, amarah Yoona bisa mereda dan berganti luluh jika Sehun sudah dalam mode seperti ini. "Aku gak expect bakal ketemu ibu kandungku di sini, aku gak nyangka di Bandung aku bisa nemuin mama setelah hampir delapan belas tahun aku gak pernah ketemu sama dia." Yoona menatap hazel Sehun yang menceritakan segenap kekecewaan yang sangat ketara dari cara ia menatap.

[M] WE FOUND LOVE (IN HOPELESS PLACE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang