𝐭𝐰𝐨

1.1K 79 29
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

40+ votes

20+ comments

Lanjutnya cepet!

°°°

⚠️Warning⚠️

This story containing sex, drugs, alcohol, violence, promiscuity, drunk, smoke, juvenile delinquency, harsh words, etc...

Harap disesuaikan dengan usia anda

Ingat, ini juga fiksi. Tidak menyangkut kehidupan nyata karakter juga tidak bermaksud menyinggung siapa atau menyindir kejadian apapun.

°°°


Dari luar memang terlihat bersebrangan, yang satunya terkenal sebagai anggota OSIS yang dikenal para guru di sekolah sebagai anak yang sopan, rajin, dan baik hati sementara yang satu lagi dikenal sebagai berandal urakan yang bolak-balik masuk ke ruang konseling dan mendapat poin merah di buku catatan poin di sekolah. Tidak ada yang menyangka kalau di luar sekolah Sehun dan Yoona adalah Joker dan Harley Queen, sepasang kekasih yang gila dan memilih untuk berada di sisi kelam dunia. Namun, ya memang pandai saja keduanya menutup bagaimana kelakuan mereka di depan publik, terutama lingkungan keluarga dan sekolah.

"Yoona!"

"Nak Yoona, bisa ke sini bentar nak?"

Di depan jajaran guru di sekolah, Yoona sepertinya memang tak punya cela. Gadis itu menoleh ke belakang, melihat ke arah guru yang memanggil namanya. "Iya pak, ada apa?" Ia tersenyum lebar dengan tuturnya yang ramah dan hangat.

"Kamu lagi sibuk gak?"

Sebagai pengurus OSIS, tentu saja sekalipun guru tersebut tidak mengajar di kelas — mereka kebanyakan tetap mengenal Yoona sebagai anggota yang cukup vokal untuk aktif di berbagai kegiatan sekolah. "Enggak pak, kebetulan abis bicarain lagi soal rencana Pensi sama Pak Gong Yoo barusan. Emang ada apa ya pak?" Yoona membuat menyibak helai-helai rambutnya ke belakang telinga.

"Anu itu, saya minta bantuan untuk kasih penguman ke tiap kelas kalau minggu depan kita bakal ada sosialisasi dari BNN terkait dengan bahayanya narkotika dan obat-obatan terlarang."

"Huh?"

Yoona sedikit tercengang mendengarnya, apa barusan yang guru itu katakan, sosialisasi soal narkoba? Woah, ini sangat kontras dengan kehidupannya di balik layar. "Lho kok hah sih, kamu paham kan dengan apa yang saya bilang ke kamu barusan?"

Gadis berseragam putih-abu itu tercengir sambil mengangguk, "I-iya pak, saya paham kok. Nanti saya bilang ke ketuanya untuk bikin kelompok biar anak-anak OSIS bisa masuk ke tiap-tiap kelas buat kasih pengumuman." Katanya kembali bersikap profesional dan sopan di depan guru yang meminta bantuannya sebagai pengurus OSIS.

[M] WE FOUND LOVE (IN HOPELESS PLACE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang