𝐭𝐡𝐫𝐞𝐞

1K 76 27
                                    

40+ votes20+ comments

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


40+ votes
20+ comments

Lanjutnya cepet!

°°°

⚠️Warning⚠️

This story containing sex, drugs, alcohol, violence, promiscuity, drunk, smoke, juvenile delinquency, harsh words, etc...

Harap disesuaikan dengan usia anda

Ingat, ini juga fiksi. Tidak menyangkut kehidupan nyata karakter juga tidak bermaksud menyinggung siapa atau menyindir kejadian apapun.

🔞MATURE CONTENT🔞

°°°

Gelisah mencari cara bagaimana ia bisa keluar dari rumah tanpa sepengetahuan orang tua, kedua baris gigi Yoona gemetar. Ia membuka sedikit celah pintu kamarnya, keadaan di rumah sudah benar-benar gelap karena lampu di lantai bawah yang menyambung antara ruang keluarga dan ruang makan pun sudah gelap pertanda tidak ada kehidupan lagi di sana. "Keknya bokap-nyokap gue udah tidur sih." Yoona menduga kuat kalau kedua orang tuanya yang baru tiba di tanah air usai melakukan perjalanan bisnis di negeri Jerman itu pastilah lelah dan memilih untuk cepat pergi tidur ketimbang melakukan aktivitas lain.

Tuuuk... tuuk...

"Pssst... Yoona!"

"Yoona!"

Tuk... tuk... tuk...

Ketukan suara di pintu kaca penghubung kamar Yoona menuju balkon kamar, membuat Yoona menoleh ke belakang, "Sehun?" Ia lihat pacarnya itu memanjat ke balkon itu. "Kamu lewat mana?" Yoona tak mengira Sehun bisa-bisanya nekat sampai memanjat ke balkon kamarnya.

"Apa sih yang gak bisa seorang Sehun lakuin buat ketemu Navara Yoona Arnetta hmm?"

Sehun membanggakan dirinya sendiri dengan berlagak sombong memainkan kedua alisnya di depan Yoona. "Iiih sombong banget huuh... t-tapi gimana caranya kamu bisa sampe sini hmm, bukannya pager rumah aku kan tinggi banget, bentengnya juga sama aja tinggi — kok bisa?" Yoona masih kepikiran bagaimana Sehun bisa sampai untuk menyelinap ke balkon rumahnya.

"Kan dibilangin, Adrian Sehun Narendra itu bisa lakuin aja kalo urusannya buat kamu." Katanya menggombal sambil mencolek dagu Yoona.

"Hmm..." Yoona mencebik, "Ya udah terserah kamu lah, mau kamu manjat, mau kamu dobrak pager, mau apa kek yang penting tujuan kita sekarang apa?"

Sehun melihat ke sekitar, membaca situasi apakah aman atau tidak. "Ayo ikut aku sekarang!" Ia mencengkram pergelangan tangan Yoona, mengajaknya turun lewat tangga berbahan aluminium yang ia tinggikan sampai bisa menggapai balkon kamar Yoona. 

[M] WE FOUND LOVE (IN HOPELESS PLACE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang