Bafi

1

06-01-2023
23-08-2023

•••

Adzkia Dwi saputri namanya, anak dari Bintang dan Darel yang menjelma menjadi gadis cantik dan famous di sekolahnya.

Kia yang dulunya sangat baik dan polos, harus merubah sikapnya saat seorang pria yang dikenal sebagai moswanted sekolah mengajaknya berpacaran.

"Kenapa kamu ajak aku pacaran?" Tanya Kia polos.

"Lo cantik," jawab pria itu yang dikenal dengan nama Gavin di sekolah.

Gavin adalah salah satu anggota anak punk yang ada di kota.

Hanya saja perilaku dan tatonya tertutup saat di sekolah, mungkin di sekolah ia juga kasar dan kejam, cuman tidak sekejam di luar.

Setelah mengucapkan kata cantik. Gavin tersenyum remeh melihat Kia yang menunduk malu.

"Mau gak?" Tanya Gavin ngegas.

"Mau!" Pekik Kia tanpa berpikir. Padahal, Darel dan Bintang selalu melarang anaknya untuk berhubungan dengan pria manapun sebelum adanya ikatan.

'Masuk juga' batin Gavin tersenyum devil lalu maju merangkul tubuh mungil Kia menuju kantin.

Sudah, sejak saat itu Kia mulai menunjukkan keliarannya. Kia jadi sering membantah ucapan Bintang dan Darel, sering berbohong demi keluar bersama Gavin. Dan hal buruk lainnya yang dilakukan oleh Kia demi sang pacar.

•••

"Bafi! Bantu ibu belanja nak"

Dilain rumah, tedapat seorang pria yang harus menghentikan aksi belajarnya akibat mendengar perintah sang ibu.

Akhmad Bafi Bahtara. Anak yatim yang berusia 16 tahun dan tinggal hanya bersama ibunya.

Memiliki seorang ibu dengan ekonomi pas-pasan membuat Bafi harus semakin giat belajar dan membantu aktivitas ibu semampu dirinya.

"Belanja apa Bu?" Tanya Bafi menerima uluran tangan ibunya yang memberikan secarik kertas.

Zulaiha. Itu nama ibu Bafi yang sudah janda semenjak 4 tahun lalu. Tepatnya saat Bafi baru naik ke Sekolah Menengah Pertama.

Setelahnya Bafi langsung pergi jalan kaki menuju minimarket yang tidak jauh dari rumahnya.

•••

"Kenapa pulang malam?" Kia menunduk takut saat Bintang berdiri dengan tangan yang berkacak pinggang siap memarahinya.

"Buna tanya, Adzkia!" Tegas Bintang membuat Kia semakin menundukkan kepalanya.

"Kamu- eh iyaa marii..."

Kia menoleh menatap kearah pagar, ternyata terdapat pria yang tersenyum dan menunduk sopan menatap kearah Buna nya.

"Harusnya kamu seperti-

"Dia cowok Bun! Gak mungkin juga Kia kayak dia, Buna jangan ngaco deh" sela Kia kesal karena sering dibandingkan.