18-04-23
11-12-23Happy Reading<3
•••
Flashback on.
"Kalau gue udah lulus. Gue mau kuliah diluar negeri"
Bafi langsung menoleh dengan tatapan terkejutnya.
"Luar negeri?"
"Ya, kenapa?" Tanya Kia sinis dengan pandangan menatap handphone.
"A-aku gimana?"
"Gimana apanya?" Heran Kia entah tidak mengerti , atau lebih tepatnya pura-pura tidak mengerti.
"Ya, disini lah! Siapa juga yang mau ajak Lo. Lagian nanti kita juga cerai. Jadi disana gue bisa nikah sama cowok ganteng deh. Udah ganteng, kaya, mapan, beuh..... perfect deh pokok. Pasti masa depan gue sama anak gue terjamin" sindir Kia membuat Bafi menunduk tak kuasa.
Benarkah semuanya ini akan berakhir dalam waktu yang singkat?.
Flashback off.
Uhuk..uhuk....
Bafi tersadar dari lamunannya lalu membantu Kia duduk bersandar diranjang dan mengambilkan minum.
Sebelumnya Bafi juga menoleh mendadak untuk mengibas-kibaskan air mata yang menghalau penglihatannya.
"Mau dikerokin?" Sebelum mendengar semburan, Bafi langsung melanjutkan kalimatnya.
"Aku nyuruh Buna kok"
Kia menghembuskan nafasnya dalam lalu menggeleng.
"Bentar aku bikinin teh dulu" pamit Bafi berdiri dan pergi keluar kamar.
Kia menghela nafasnya panjang, ia melihat kalender mini yang berada diatas nakas lalu menepuk keningnya lupa.
"Udah telat gue" gumam Kia kemudian berlalu mengambil testpack yang sudah ia siapkan.
Belum juga melihat hasilnya, ia sudah dikejutkan kedatangan Bafi yang masuk sambil membawa nampan berisi segelas teh.
"Ini minum dulu" ucap Bafi membantu Kia membawakan gelasnya. Sedangkan tangan kiri Kia meremat benda keramat tadi dibalik punggungnya.
"Udah baikan?" Kia hanya mengangguk.
"Sana, gak kerja Lo?" Tanya Kia dan Bafi menggeleng menjawabnya.
"Kenapa?" Tanyanya lagi.
"Aku mau jagain kamu dulu" jawab Bafi dan menuntun Kia menuju ranjang.
Kia dibuat gugup dan dengan cepat tangannya menyembunyikan benda tadi dibawa bantal.
"Udah gue gak papa, tinggal aja. Lagian ada Buna sama pelayan" ucap Kia lagi mengusir Bafi dari hadapannya.
"K-kamu gak nyaman?" Bafi menatap sendu mata Kia. Kia mengerti arti tatapan itu, ia tak tau harus bagaimana menghadapinya.
Jujur ia hanya ingin melihat hasil testpack tadi, setelahnya, jika negatif, ia sangat amat bersyukur. Tetapi jika positif?.
"Kasih gue waktu Baf" Kia memalingkan pandangannya tak menatap Bafi yang masih setia menatapnya sayu.
Tanpa menjawab, Bafi berdiri dan pergi keluar kamar.
Setelah pintu kamar tertutup, Kia langsung mengeluarkan testpack tadi, dan...
Deg.
Dua garis merah, yang berarti ia positif mengandung. Air mata itu luruh begitu saja, lantas apa yang akan ia jelaskan didepan kedua orang tuanya? Didepan ibu Bafi? Bahkan didepan Bafi sekaligus!?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bafi
Teen Fictionnikah sama kakel + cowok kaya? ❌️ nikah sama adkel + cowok miskin ✅️