Bafi

26

2000 kata ++ awas aja gak VOTE KOMEN!!!

follow ig : wpkepomululo untuk melihat keseruan dan spoiler part berikutnyaaa🙀😘

27-05-23
27-12-23

Happy Reading<3

•••

"Kenalin gue Gavin.... Orang pertama yang buat hidup Lo hancur"

Deg.

Jantung Bafi berhenti sejenak, nama itu terdengar tak asing di telinganya.

"K-kamu...

"Ya, gue mantannya Kia. Yang pernah Lo banggain dengan sebutan istri di sekolah"

"Baf, Lo ini siapa sampai mau saingi gue? Dari segi harta aja Lo udah kalah duluan, dari segi fisik, Lo mah gak ada apa-apanya. Terus dari mananya yang Lo tunjukan ke Kia sampai dia mau jadi istri pemuda miskin kayak Lo?" Sindir Gavin merendahkan Bafi serendah-rendahnya.

Pasokan udara Bafi rasanya sangat menipis, ia memang bukan pria sempurna, bahkan untuk sekedar makan ia harus mengalah mengingat ibu dan istrinya.

Fisik? Bafi akui ia memang pria kurus, tapi tak dipungkiri ia masih memiliki roti sobek walau jumlahnya tidak mencapai 6.

"Btw selamat, berapa bulan dia sekarang?"

"Hah?"

"Anak Lo" decak Gavin dengan senyum miringnya.

"Jalan 6 bulan kak" jawab Bafi sopan.

"Gue ingetin aja ya. Semoga kelak Lo gak jadi cowok miskin yang juga tragis akan cintanya" ucap Gavin remeh sambil menepuk bahu Bafi lalu pergi begitu saja.

•••

Ceklek.

Grepp...

Bafi mengangkat tangannya tinggi saat seorang wanita berperut buncit tiba-tiba menyerangnya dengan pelukan.

"Lama banget sih" gerutu Kia membuat Bafi tersenyum tipis lalu memindahkan semua kresek ke satu tangan  menuntun Kia untuk duduk.

"Mau ke buna sama papa?" Tanya Bafi sambil menyemprotkan tangannya dengan hand sanitizer untuk menghilangkan kuman.

"Mau sih, tapi katanya Buna mau ajak ibu belanja dulu" jawab Kia dan ikut membuka kresek belanjaan Bafi. 

"Hah? Pantesan tadi aku mampir, sepi rumah ibu" jawab Bafi karena meskipun sudah menikah, seorang anak laki-laki akan jatuh tetap pada cinta pertama, yaitu ibunya.

"Kamu tumben kok belum berangkat kerja?" Tanya Kia menatap Bafi yang sangat tampan dan cekatan memindahkan buah dan sayur kedalam wadah berbeda.

"Nanti sore kok masuknya. Kamu sendiri kenapa? Kok gak belajar? Kan Buna sama papa tetap mau minta kamu lanjut" Tanya Bafi balik dan dengan manja Kia merangkul lengan Bafi sambil menyenderkan kepalanya.

"Aku males banget diajarin Bu Tian, masa kerjaannya ngomel-ngomel mulu. Pinter enggak, males iya" sebal Kia menceritakan dimana setiap hari ia selalu terkena omelan guru homeschooling nya itu.

Memang pada awalnya Kia berniat berhenti homeschooling, tapi tentu dengan tegas Darel dan Bintang menolak karena ilmu itu sangat penting hingga kelak.

"Terus maunya gimana?" Tanya Bafi sabar dan kembali membersihkan tangannya dengan tisu basah dimeja, lalu mengelus surai panjang kakak kelasnya ini, atau lebih tepatnya sang istri.