18

14.6K 740 178
                                    

01-04-23
01-12-23

Happy Reading<3

•••


Sepanjang koridor sekolah, banyak siswa yang berbisik menatap ke arahnya.

"Baf, lo dipanggil ke ruang kepala sekolah."

Deg.

Belum juga meletakkan tasnya di kursi, ia sudah mendengar perintah yang membuat moodnya hancur kembali, sudah melihat pemandangan buruk di pagi hari dan ia juga harus menyelesaikan semua masalahnya saat ini.

"Kenapa menolak di uji?" tanya guru BK didepan kepala sekolah dan guru kesiswaan.

Bafi masuk ke dalam ruang kepala sekolah yang terasa panas walaupun ber-AC dan tatapannya tertuju pada Kia yang terus menunduk takut.

"Kalau memang kamu tidak mau, maka kami pihak sekolah akan memberikan surat panggilan kepada kedua orang tua kalian agar menjelaskan semuanya." Tegas bapak kepala sekolah.

Kia melirik sedikit ke kursi yang tergeser dan diduduki oleh Bafi dengan tenang.

"Permisi Pak, izinkan saya menyela ucapan bapak. Disini saya dan Kia sudah menikah beberapa Minggu yang lalu, tentu banyak hal yang sudah kami lakukan, bukankah setiap manusia memiliki nafsu? Untung saja saya merusak istri saya, karena saya dengan wajib dan pasti akan bertanggung jawab, tapi jika merusak wanita lain? Maka itu akan terkena banyak perumusan masalah."

"Dan satu lagi, uji perawan bukan hal yang wajib diketahui semua orang Pak, Bu, semua manusia memiliki privasinya masing-masing, apalagi kita sendiri sudah resmi menjadi pasutri," jelas Bafi membuat Kia takjub karena merasa sangat dilindungi.

"Tapi ini sebagai bukti-

"Iya Pak saya mengerti, maaf menyela kembali. Saya mengerti jika itu ditunjukkan sebagai bukti, lantas jika kak Kia tidak perawan, tindakan apa yang akan sekolah berikan?" tantang Bafi membuat Kia semakin gugup di tempatnya.

"Kita akan kembalikan siswa maupun siswi kepada wali murid."

"Baik kalau begitu, saya dan istri saya tidak membutuhkan surat panggilan wali murid, karena saya dan istri saya, tentu sudah melakukannya." Akhir Bafi lalu berdiri menarik tangan Kia keluar dari ruang kepala sekolah itu.

Kia menangis mendengar keputusan itu. Masa depannya hancur, harapan sekolah dan lulus bersama semua temannya juga pupus ditengah jalan.

"Kenapa sedih?" tanya Bafi saat keduanya sudah sampai di taman yang sepi karena seluruh siswa sudah masuk ke dalam kelasnya masing-masing untuk memulai pembelajaran.

"L-lo sadar gak sih, apa yang l-lo ucapin tadi? Hiks," tanya Kia tersedu-tersedu.
Bafi tersenyum tipis melihatnya.

"Emang kamu maunya gimana? Dipermalukan kalau kamu udah gak perawan? Dikeluarkan secara tidak sopan? Jalan ini jalan yang paling bener, kita gak mempermalukan, orang tua kamu juga gak akan kesusahan nantinya," jelas Bafi memandang mata Kia yang terus berair.

"Kamu kecewa sama keputusan ini?" tanya Bafi menatap sendu mata Kia yang malah mengalihkan pandangannya.

"Gue butuh waktu sendiri Baf." Jawab Kia sekenanya lalu keduanya termenung menatap damai taman sekolah.

•••

Bintang dan Darel sangat terkejut saat mengetahui penjelasan Bafi mulai dari mereka hendak dikeluarkan hingga akhirnya mengundurkan diri.

"K-kalian udah ngelakuin?" kaget Bintang menatap tak percaya anak dan menantunya ini. Pasalnya ia mengira hal itu akan terjadi sekali bersama mantan Kia saja karena melihat wajah Bafi yang baik, itu pasti susah terjadi.

BafiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang