11-04-23
06-12-23Happy Reading<3
•••
Bafi bangkit dari tidurnya sambil memegang kepalanya yang terasa berat, tidurnya terganggu akibat ketukan pintu kamarnya.
Ceklek.
"Bafi!?" Kaget Bintang melihat muka Bafi yang pucat dan lebam yang membiru.
"Kenapa gak diobatin?" Serobot Bintang membawa Bafi keluar kamar menuju sofa ruang utama.
Baru siang ini Bintang memeriksa menantunya, meskipun rasa sedih dan kecewa itu membuncah, tetapi Bintang tidak se-tega itu untuk tidak mempedulikannya.
Apalagi ibu Bafi yang menitipkan langsung anaknya kepada mereka. Jadi, bukankah ini sudah menjadi tanggung jawab bersama?.
"Kenapa gak diobatin Baf?" Tanya Bintang membantu mengobati luka Bafi
"Gak kuat berdiri Bun" jawab Bafi tersenyum dan sesekali meringis ngilu.
Mengapa baru melihat kondisi Bafi siang hari? Karena Darel baru berangkat bekerja.
Sebenarnya bisa saja Bintang melihat tadi pagi, tapi ia tak mau membuat sang suami murka jadi ia memilih diam.
"Maafin papa ya?" Bafi menoleh lalu tersenyum dan mengangguk tulus.
"Ini salah Bafi Bun, bukan papa" jawabnya.
"Bafi yang minta maaf sama papa dan Buna, karena Bafi, semua masa depan kak Kia harus berantakan, karena Bafi, papa jadi marah dan acuh. Tapi, semua kejadian hanya kekhilafan semata, dan kalaupun kak Kia mengandung, maka Bafi akan sangat siap menanggung, bertanggung jawab, bahkan bekerja mencari uang sendiri untuk rumah tangga Bafi dan kak Kia" hati Bintang terenyuh. Menantunya ini sangat lugas dan tepat pada setiap ucapannya.
"B-boleh Bafi tau sekarang kak Kia dimana?" Tanya Bafi merindukan sosok istrinya itu.
Tepat mulai hari ini, Bafi dan Kia berhenti bersekolah, Bafi juga harus memulai mencari pekerjaan demi kehidupan kelak, dan membantu istrinya jika ingin lanjut mencari SMA. Bafi? Biarlah, mungkin takdir mengakhirkan kisah remajanya di SMA kelas 2 ini.
"Kenapa kamu teguh dengan semua ini Bafi?"
"Maksud Buna?" Heran Bafi menatap mata Bintang yang sendu.
"Kamu bisa mengakhiri pernikahan ini, Buna tidak memaksa. Tapi Buna takut dengan kehidupan anak Buna sendiri nantinya" penjelasan dari Bintang membuat Bafi diam mencerna.
"Kenapa Buna tiba-tiba meminta Bafi mengakhiri pernikahan?"
"Buna tau kehidupan rumah tangga kalian"
Deg.
•••
Tok, tok, tok....
Bafi mengetuk pintu kamar milik Kia yang tertutup rapat.
Ceklek.
Dari sini, Bafi bisa melihat mata Kia yang sangat sembab dengan rambut teracak.
"Ngapain Lo?" Tanya Kia tak sabaran karena ia kira yang datang adalah pelayan rumah ataupun Buna-nya, tetapi malah Bafi yang ada.
"Mau jalan? Aku gak mau buat kamu kepikiran, aku bisa aja-
"JANCOY BAF! LO MAU APAAN LAGI DARI HIDUP GUE HAH? MAU GUE GILA!? MAU GUE MATI!? ATAU MAU GUE HAMIL DAN KABUR GITU!?" Bafi mengerjap, pertanyaannya ini apa? Kenapa Kia malah murka seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bafi
Teen Fictionnikah sama kakel + cowok kaya? ❌️ nikah sama adkel + cowok miskin ✅️