08-02-23
29-10-23Happy Reading<3
•••
Hingga pukul 11 malam Bafi tidak pulang, melainkan pergi untuk mencari pedagang makanan.
Kia sendiri masih belum bisa memejamkan matanya. Pikirannya terlalu sulit dan jadi merasa bersalah dengan kejadian beberapa jam lalu.
Tiba-tiba Kia terduduk dan melihat ke arah kalender diatas nakas. Ini hampir satu minggunya pernikahan, tetapi ia masih belum membiarkan Bafi menyentuhnya. Padahal tujuan awal pernikahan ini adalah Bafi menyentuhnya, dan jika suatu saat hamil anak dari Gavin, Bafi tetap akan percaya bahwa itu anaknya.
Kurang lebih waktu yang dibutuhkan sekitar dua bulan, ia sangat takut sebenarnya jika nanti hasil pembuahan dari Gavin dan teman-temannya itu lebih cepat, tapi ia juga tidak mau Bafi curiga dengan itu semua.
•••
Ceklek.
Tepatnya pukul 12 malam, Bafi akhirnya masuk ke dalam kamar dengan posisi kamar yang sudah gelap.
Sedangkan Kia masih tidak bisa memejamkan matanya dan takut untuk menoleh mellihat siapa yang datang.
Tetapi saat mendengar suara gemercik air, Kia jadi bisa menebak jika Bafi yang datang.Dan saat mendengar pintu kamar mandi dibuka, Kia dengan cepat memejamkan matanya kembali. Jujur acting Kia sebenarnya tidak terlalu perlu, kan keadaan kamar sudah gelap dan hanya ada satu lampu tidur bewarna kuning yang menjadi cahaya penerang.
Setelah merasa dirinya bersih dari kuman diluar, Bafi memutari ranjang kemudian mengecup kening Kia membuat Kia terdiam dan terkejut.
"Jangan nakal kalo jadi istri, akan ku usahakan yang terbaik untuk pernikahan kita ini. Aku selalu berharap ini adalah pernikahan pertama dan terakhir semasa hidupku.”
Walaupun mata Kia terpejam, tetapi pikirannya menerawang dan mendadak tak enak. Ia merasa ada seseorang yang sedang memukulkan sebuah batu ke arah kepalanya agar tersadar. Ia sendiri juga ingin menjadikan pernikahan ini yang pertama dan terakhir, tapi...
Apakah Bafi yakin tetap ingin menjadikan pernikahan ini pernikahan awal dan akhir jika tau Kia sudah tidak perawan dan menanamkan benih orang lain didalam rahimnya?
•••
Keesokan paginya, Kia bangun terlebih dahulu, tangannya mengucek mata sambil mengedarkan pandangan dan berhenti tepat di sofa berisi Bafi yang masih tertidur lelap.
Tak mau berisik, Kia langsung bangun dan pergi mandi untuk persiapan sekolah.
"Loh, Bafi mana?" tanya Bintang saat Kia sudah terlihat cantik dan bergabung di meja mekan.
"Udah berangkat," jawab Kia cuek dan tentu berbohong.
Bintang mengernyit bingung, pasalnya dia sudah bangun sejak pagi buta tadi dan mulai memasak pukul setengah enam tetapi tidak melihat Bafi yang bangun, apalagi keluar.
"Kok pagi banget?" heran Bintang dan Kia mengedikkan bahunya acuh lalu segera berdiri setelah memakan sarapannya.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Bafi
Teen Fictionnikah sama kakel + cowok kaya? ❌️ nikah sama adkel + cowok miskin ✅️