6

22.4K 690 44
                                    

22-01-23
27-10-23

Happy Reading <3

•••

"K-Kia di perkosa."

Mata Bintang dan Darel melotot terkejut mendengarnya. Bahkan kepala Bintang rasanya di penggal secara tiba-tiba.

"BAGAIMANA BISA!?" bentak Darel menatap wajah Kia yang sangat sembab.

Kia hanya menggelengkan kepalanya sambil menutup wajahnya kembali menangis.

Kia rasanya ingin mati saja karena di dudukkan ditengah-tengah antara amarah  Darel dan Bintang.

"S-siapa yang bikin kamu seperti ini?" tanya Bintang terbata-bata.

"G-Gavin sama temennya."

Darel yang tak kuat lagi mendengarnya memilih pergi langsung menuju ruang gym dan memukul samsak keras hingga samsak itu sedikit terbuka.

Darel memejamkan matanya dan membayangkan tentang dirinya dulu yang juga memperkosa Bintang secara tidak sadar. Dan sekarang? Karma itu datang kepada anaknya.

Tapi lebih seramnya lagi, sang anak di perkosa oleh pacar sekaligus teman pacarnya membuat hati dan jiwa bapaknya terluka.

Demi apapun, Darel merasa sangat amat gagal menjadi ayah. Apalagi mengingat sifat kasarnya dari Kia sejak kecil hingga rusak sekarang.

"Berapa lama?" tanya Bintang menatap lurus pintu kamarnya tak berniat menatap Kia yang masih terus menangis.

"Mau dua M-Minggu hiks.." jawab Kia menatap sang buna sayu.

Sudah tidak bisa membahagiakan, tidak membantu mencarikan biaya, malah membuat malu keluarga. Itulah dirinya, pikir Kia kalut.

Bintang menggelengkan kepala tak percaya lalu menyebut doa-doa agar diberi kesabaran dan memilih masuk ke dalam kamar untuk menenangkan pikirannya.

Hati ibu mana yang tidak sakit saat melihat dan merasa mempercayai sang anak untuk mengenal dunia luar tetapi dirusak?.

•••

Keesokan paginya, Kia dilarang oleh Darel untuk berangkat sekolah karena ingin mempertanyakan lebih banyak masalah yang dialami sang anak.

"Bagaimana bisa? Jelaskan dari awal sama papa!" tegas Darel memandang Kia datar.

Kia yang ditatap seperti itu semakin menunduk takut. Seumur-umur, dirinya tidak pernah mendapati tatapan datar dari Darel seperti ini.

Kia menarik nafasnya sejenak dan langsung menceritakan asal mula tragedi pemerkosaan yang dilakukan oleh Gavin dan kedua temannya.

Darel berusaha menyimak seksama cerita sang anak walau dadanya sangat terasa sesak dengan air mata yang sudah manampung dan siap dijatuhkan.

"Sekarang kamu tahu kenapa papa selalu kekang dan jagain kamu melalui adik kelasmu dulu?" tanya Darel lirih dan dijawab anggukan beserta tangisan kecil oleh Kia.

Rasanya tangis benar-benar tidak ada manfaatnya. Semuanya sudah hancur, tidak ada yang bisa memperbaikinya kecuali Gavin yang bertanggung jawab, tapi nyatanya?.

BafiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang