22

12.9K 840 256
                                    

07-05-23
21-12-23

Happy Reading<3

•••

Suasana malam yang ramai menyelimuti satu pasutri muda ini yang sedang bermain di timezone.

Bafi dengan siaga membantu Kia mengambilkan bola basket saat Kia melempar dan berusaha memasukkannya kedalam ring.

Tak sampai disitu, Bafi juga membawakan beraneka sisa makanan yang sudah dibeli tetapi tidak dihabiskan oleh Kia.

"Gue mau main ini" ucap Kia tiba-tiba berhenti disalah satu permainan yang berbentuk seperti meja tenis dengan koin besar sebagai bolanya.

"Oh iya bentar" jawab Bafi dan meletakkan bawaannya di salah satu kursi dan hendak pergi.

"Lo mau kemana?" Heran Kia hingga menghentikan langkah Bafi.

"Mau cariin temen main kamu" jawab Bafi tersenyum membuat Kia terdiam.

Memang sedari tadi hanya Kia yang bermain, bahkan Bafi saja hanya bisa melihat, menjaga dan menelan keinginannya sejak kecil dahulu untuk bermain di wahana besar yang cukup mahal untuk dirinya.

"Lo aja. Lo gak mau main sama gue?" Lanjut Kia menatap Bafi yang malah menunduk tak enak.

"Emang boleh?" Jawab Bafi pelan. Kia terhenyak sesaat lalu mengangguk dan menggesek kartu Timezone.

"Udah ayo buruan!" Ajak Kia lagi dan Bafi mengangguk mulai bermain.

Tak bisa dipungkiri, rasa bahagia dan antusias itu hinggap di hati Bafi saat ia memainkan satu wahana diantara wahana lainnya dan tertawa puas, melihat Kia yang murung karena tertinggal skor, Bafi langsung saja memainkan asal permainan agar Kia bisa menang dan kembali tersenyum cerah.

"Yes gue menang!" Sorak Kia dan Bafi tersenyum simpul melihatnya.

•••

Setelah puas bermain di timezone, saat ini Kia pergi menuju salah satu pusat baju dengan brand ternama.

"Lo mau beli yang mana?" Tanya Kia kepada Bafi yang hanya melihat dirinya memilih dress.

Bafi menggeleng. Melihat harga salah satu pakaian saja sudah membuat bola mata Bafi hendak keluar, apalagi hingga membelinya. Mending beli yang lain saja, bahkan jika membeli di pasaran mungkin bisa membeli beserta pedagangnya. 

"Gue bayarin, cepet ambil!" Titah Kia tapi Bafi masih menggeleng tak mau.

"Gak usah, pakaian aku banyak. Kamu udah? Ayo bayar!" Tolak Bafi sambil mengalihkan pembicaraan.

•••

"Kok kesini lag-

"Lo belum makan" sela Kia karena Kia berhenti di salah satu restoran yang masih berada dalam mall.

"Gak usah kak, aku beli di lesehan aja" tolak Bafi lagi.

"Bisa gak sih Lo nerima aja? Gue baik salah, gue jahat makin salah nanti. Udah ikutin gue aja!" Kesal Kia dan Bafi hanya menurut duduk lalu Kia mulai memesankan mereka makanan.

Kia menatap Bafi yang kesusahan saat memegang sumpit hendak memakan mie.

Kia menghela nafasnya sesaat, lalu mengulurkan sumpit dipegangnya untuk mengambil mie milik Bafi dan menyodorkan dihadapan mulut Bafi.

"Buka mulut" titah Kia dan Bafi mengangguk kaku.

Entah rasanya yang enak, atau istrinya yang tiba-tiba baik itu membuat Bafi terharu dan tersenyum senang. Sedangkan Kia hanya tersenyum kecil lalu kembali memakan makanannya.

BafiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang