12

19.3K 900 220
                                    

18-02-23
03-10-23

Happy Reading<3

•••

Hari-hari Bafi terisi lebih berwarna, tapi pernah ada satu hari tepatnya tengah malam, ia mendengar kalimat dari Kia yang membuat hatinya kembali terbelenggu.

Flashback on.

Kia masuk kedalam kamar pukul 10 malam akibat ia lupa waktu saat mengerjakan tugas bersama temannya dan diatas kasur miliknya, Bafi sudah tidur memunggungi pintu dan menghadap kearah tempat tidur miliknya dengan gaya meringkuk gemas.

Sebelum tidur, Kia memilih berkemas dan bersih-bersih terlebih dahulu. Setelahnya barulah ia mendekat ke arah Bafi dan mengelus rambut legam milik suami mudanya itu.

"Jangan suka sama gue Baf, gue gak sebaik itu." Lirih Kia lalu mengecup puncak rambut Bafi dan bergabung tidur bersama Bafi.

Bafi? Tentu ia terkejut, apakah beberapa hari kemesraan maupun perubahan keadaan dan kebersamaan itu hanya buaian semata?

Tak ingin memikirkan itu, akhirnya Bafi memilih kembali tertidur walau sangat susah karena pikirannya sudah mulai terganggu.

Flashback off.

"Baf?" Bafi terlonjak kaget dan menerima sodoran kotak bekal dari Kia.

"Ngelamunin apa?" tanya Kia duduk di samping kursi panjang tamannya untuk menunggu pak supir memanaskan mobilnya.

"Gak ada kok," elak Bafi dengan senyum manisnya.

Kia mengangguk paham dan berdiri saat melihat mobil sudah siap mengantar dirinya dan Bafi.

Meskipun keadaan membaik, Bafi tetap akan Kia turunkan di perempatan sekolah agar tidak membongkar rahasia pernikahannya ini.

Bafi awalnya sedih saat Kia menolak tegas untuk mempublikasikan pernikahannya, tapi pada akhirnya ia tetap akan menurut dan mengikuti apa kemauan kakak kelasnya ini.

•••

Sesampai di sekolah, Bafi duduk di bangku dengan senyum lebarnya membuat Alam dan Candra bergidik melihatnya
.
"Ngapa lo?" tanya Alam membuka perbincangan diantara ketiganya.

"Gue lagi seneng banget, gak sia-sia gue sakit."

"Hah?"

"Gimana bisa?" tanya Candra ikut menyahuti.

"Doi mau buka hati buat pernikahan ini katanya," bisik Bafi yang sontak membuat Alam dan Candra melotot antara terkejut dan bahagia.

"Seriusan!?" tanya Candra dan Bafi mengangguk santai menjawabnya.

"Tutor pastiin hati dia dong," canda Bafi sambil mengeluarkan buku tugasnya.

"Aelah Baf, bukannya lo dari dulu disukai cewek karena baik sama act off service? Sok-sokan lo," dumel Alam meninju pelan bahu Bafi dan Bafi tertawa dibuatnya.

"Kalo kita boleh tau, perasaan lo sama kak Kia sekarang gimana sih?" tanya Candra dengan suara yang sangat pelan takut terdengar oleh teman kelasnya.
Bafi tertawa geli lalu menutup bukunya untuk menjelaskan lebih banyak kepada dua sohibnya ini.

BafiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang