31

14K 855 595
                                    

30-06-23
02-01-24

Happy Reading

•••

Sorenya Bafi dan Gavin bertemu di taman.

"Ada apa lagi kak?" Tanya Bafi tanpa mau berbasa-basi.

"Gue mau Lo lepas-

"Gak akan. Sampai kapanpun Bafi gak akan pernah mau lepasin dan serahin kak Kia ke kamu. Jadi jangan mimpi" tegas Bafi membuat Gavin menggeram marah dengan urat leher yang kentara.

"MUNGKIN JIKA ADA KATA MELEBIHI BODOH, LO PASTI JADI ORANG PERTAMA YANG NGEDUDUKIN POSISI ITU. SUDAH SANGAT JELAS ANAK YANG DIKANDUNG KIA ANAK GUE, DAN LO? Hanya jadi pelampiasan untuk menutup aib keluarga mereka"

"Apapun itu aku tidak peduli, dari awal aku memang menikahi kak Kia karena aku mencintainya, aku juga tak sebodoh itu jika tak mengetahui pengalaman bahkan mantan kak Kia. Jadi tenang aja" timpal Bafi santai lalu berdiri. Walaupun sesak, Bafi harus menahannya.

"Aku duluan ya kak, kasian kak Kia sendirian" akhir Bafi dan pergi meninggalkan Gavin setelah menepuk bahu Gavin walau ditepis kasar oleh Gavin karena tak sudi.

•••

Ceklek.

"Assalamualaikum" Bafi mengernyit bingung saat tak mendapati Kia berada diranjang rumah sakit.

"Loh Bafi?" Kia keluar dari kamar mandi dengan Bintang yang juga membawa botol infus setinggi-tingginya.

"Permisi Bun, biar Bafi aja" sela Bafi mengambil alih botol infus itu dan menuntun Kia untuk tidur kembali.

Sedari tadi Bintang mengulum senyum melihat wajah Kia yang terus menunduk tak enak.

"Bafi Buna nitip Kia bentar ya, Buna mau jemput papa dulu soalnya" pamit Bintang dan Bafi mengangguk mengiyakan.

Kia duduk diatas ranjang dengan posisi menyamping dan menatap Bafi yang menggantungkan botol infus itu di tiang.

"Aku-

"Kamu belum makan?" Ucapan Kia langsung disela oleh Bafi membuat Kia semakin menunduk.

Belum juga menjawab, Bafi sudah melalui dirinya dan keluar dari kamar.

Kia menghembuskan nafasnya panjang.

"Baru juga sekali. Ayo Kia, Semangat!" Gumam Kia menyemangati dirinya sendiri dan bergerak pelan untuk kembali berbaring.

Kruyuk...kruyukk....

Bertepatan dengan bunyinya suara perut Kia, Bafi masuk dengan nampan berisi makanan rumah sakit.

"Ayo dimakan dulu" ucap Bafi meletakkan nampan itu diatas meja ranjang milik Kia.

Mata Kia mengerjap sesaat karena ia pikir tadi Bafi akan langsung menyuapinya.

"Makasih" ucap Kia tulus dan tersenyum palsu kemudian memakan makanannya dengan susah. Sudah makanannya hambar, hambar juga kehidupannya saat melihat Bafi yang hanya diam disampingnya membaca buku.

Uhukk...uhuk....

Mendengar istrinya terbatuk, Bafi sedikit mencondongkan badannya dan menggapai gelas minum untuk diterima Kia.

"Pelan-pelan aja" peringat Bafi dan lagi-lagi Kia hanya mengangguk dengan tersenyum simpul.

•••

Kia terbangun dan menoleh mencari seseorang yang ternyata sudah tidak ada entah pergi kemana.

"Kamu cari Bafi?" Kia menoleh dan mengangguk semangat saat Bintang bertanya.

BafiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang