Hai hai haiiiiiiiii
Gimana sama hari ini?? Baik semua, kan??
Kalo aku sih, B aja. Tapi sempet rada kesel sihhh.
Udahlah. Nanti aja kapan-kapan aku curhat sama kalian.
Jadi, di part ini, aku pake sudut pandang orang ketiga dulu. Anjayy orang ketiga gak tuh??
Tenang aja, nanti aku pake sudut pandang orang pertama lagih kok.
Part ini tuh, tentang kehidupan Zora 3 tahun lalu. Jadi ini tuh, flashback.
Mon maap klo bnyk typo. Maklum lagi ngantuk tpi maksain buat ngetik.
Jangan lupa kasih bintang nyaaa. Jangan lupa follow, komen, sama bagikan ke temen-temen kalian yaaaaa
Bayyyyyy
Selamat membacaaaa. Moga kalian sukaaaaa
●
●
"Zora!!! Yora!! Sini cepet turun, sarapan!!" wanita itu memanggil anak-anaknya untuk cepat turun dan sarapan.
Wanita iru adalah Karina, ibu dari Zora dan Yora. Sikembar saat ini baru memasuki kelas 6 Sd. Jadi, masih butuh diingatkan untuk sarapan.
"Iya Ma..." jawab Zora dan Yora bersamaan.
Setelah kedua anaknya duduk dikursi makan, lantas Karina mengambilkan nasi beserta lauk pauk untuk mereka.
"Ma...dasi Papa ada dimana?" tanya seorang pria yang sedang berjalan menuju meja makan.
"Digantungin di lemari. Cari aja, pasti ada," jawab Karina sambil terus fokus menyiapkan sarapan.
Pria itu--Joni--lalu pergi ke kamarnya lagi untuk mencari dasi. Joni adalah ayah dari sikembar, dia sangat menyayangi keluarganya lebih dari apapun.
"Kakak sekarang masuk kelas apa?" tanya Karina saat sudah selesai menyiapkan sarapan.
"Kelas 6A, Ma!" jawab Yora antusias.
"Kalo adek, sekelas kan?" tanyanya lagi pada Zora.
"Adek masuk kelas 6C, Ma..." jawab Zora sambil menunduk.
"Kamu harus bisa samain kakak kamu, Zora. Kalian itu kembar, jika salah satu dari kalian pintar, maka yang lain juga harus pintar," ucap Joni menjelaskan setelah sampai dimeja makan karena sudah mendapati dasi yang ia cari.
Karina mengangguk mengiyakan ucapan sang suami. Lantas berkata, "Zora, kamu harus pintar seperti Kakak kamu. Kamu harus bisa dapat peringkat pertama dikelas kamu. Gak pa-pa sekarang masuk kelas 6C, asal kamu peringkat satu."
"Iya, Ma..." jawab Zora semakin menunduk.
"Gak pa-pa, nanti Kakak bantuin belajar," ucap Yora memberi semangat pada sang adik.
Zora hanya mengangguk, lalu melanjutkan sarapan yang tadi sempat dianggurkan.
Dalam hati Zora berfikir, mengapa orangtuanya selalu membandingkan dirinya dengan si kembaran?
___ ●●● ___
Satu semester sudah terlewati, kini Yora dan Zora akan menerima raport dan masuk ke semester 2. Ini adalah hari yang paling ditunggu oleh mereka berdua.
Karina pernah berjanji, jika mereka mendapatkan juara pertama dikelas, maka Karina akan memberikan mereka hadiah. Jadi, Yora dan Zora sangat senang.
Karena Yora dan Zora berbeda kelas dan waktu pembagian Raport bersamaan, maka harus ada salah satu dari mereka yang tidak diambilkan Raportnya oleh Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Selfish?
Teen Fiction"Lo jangan egois, Zora!!" "Gue yang lebih dulu suka sama Lo, Bima!!" "Tapi lo sahabat gue." "Gue gak peduli." "Buang jauh-jauh sifat egois lo." "Gue suka sama lo dari dulu, Bim." "Buang jauh perasaan lo ke gue." "BIMAAAAA!!!" ○●○●○●○ Apa seorang per...