Tiga hari berlalu setelah aku dan Bima berlibur ke taman hiburan, kami tidak bertemu lagi karena Bima pergi kerumah Sang nenek bersama keluarganya.
Aku sangat bosan. Di hari libur seperti ini, pasti semua orang menikmatinya bersama keluarga. Tapi aku tidak. Bi Inah pun meminta libur dulu selama seminggu untuk menghabiskan waktu dengan anak dan suaminya.
Aku sendirian dirumah. Jangan bertanya kemana orangtuaku, mereka tentu saja tidak ada. Mereka sedang liburan keluar kota berdua.
Aaahh, aku sangat bosan hari ini. Saking bosannya, aku sampai membersihkan semua penjuru rumah padahal masih bersih. Dan disaat aku membersihkan rumah, aku berpikir kenapa aku bisa serajin ini.
Dan kali ini, tingkat kebosananku sudah berada di fase paling akhir. Aku harus apa? Aku sangat bosan!!!
Tapi tiba-tiba saja ide cerdas muncul, segera aku mengambil benda pipih yang pastinya hampir semua orang memilikinya--handphone.
Aku membuka aplikasi untuk mengirim pesan, lalu membuka room chat bersama Bilva.
Bilva Kotenkk
Kotenkkkk|
09.19
ReadBilva Kotenkk
|Apa??
09.19Gue mau main kerumah lo|
Boleh??|
09.20
ReadBilva Kotenkk
|Iya cepettt
09.20OTW|
09.20
ReadBilva Kotenkk
|Y
09.20Setelah mendapat balasan dari Bilva, aku bersiap-siap untuk kerumah Bilva. Untung saja tadi aku sudah mandi, jadi tidak perlu waktu lama untuk bersiap-siap. Aku hanya berganti pakaian, lalu mengambil tas kecil, dan memakai sepatu sneakers.
Setelah siap, aku mengambil kunci motor milikku. Jalanan hari ini tidak terlalu ramai. Lagipula, rumah Bilva tidak terlalu jauh.
Beberapa saat aku mengendarai motor, akhirnya aku sampai di rumah Bilva. Rumahnya terlihat sepi, apa tidak ada orang?
Aku turun dari motor dan melepaskan helm yang aku gunakan, lalu mengetuk pintu rumah Bilva.
"Assalamualaikum...Bilva," ucapku memberi salam.
Setelah itu, terdengar langkah kaki yang menuju kearahku. Sepertinya itu Bilva. Dan benar saja, itu Bilva.
"Waalaikumsalam...masuk, Ra," katanya mempersilahkan aku masuk.
Bilva menutup pintu lalu kami berdua langsung pergi ke kamar Bilva yang terletak di lantai dua.
"Lo sendiri dirumah?" tanyaku karena aku tidak melihat orangtua dan Kakak Bilva. Ya, Bilva memiliki kakak. Namanya Kak Fahri, dia baru saja lulus SMA.
"Iya nih," jawabnya singkat sambil membuka layar handphone nya.
"Emang pada kemana?" tanyaku lagi.
"Kalo ortu gue, lagi keluar kota. Biasa urusan bisnis," kata Bilva setelah meggelar tikar dilantai.
"Kalo abang, lagi kerumah temennya. Paling nanti malem pulang," lanjut Bilva.
"Ohhh gitu," jawabku singkat lalu duduk diatas tikar yang sudah digelar.
"Kalo gue nyuruh Farel kesini, boleh??" tanya Bilva meminta izin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Selfish?
Fiksi Remaja"Lo jangan egois, Zora!!" "Gue yang lebih dulu suka sama Lo, Bima!!" "Tapi lo sahabat gue." "Gue gak peduli." "Buang jauh-jauh sifat egois lo." "Gue suka sama lo dari dulu, Bim." "Buang jauh perasaan lo ke gue." "BIMAAAAA!!!" ○●○●○●○ Apa seorang per...