33. Kecewa

25 19 24
                                    

Hai hai haiiiiii
Ayam kambekkkk🎉🎉🎉🎉
Pada kangen gak nih? Heheee

Maap ya kemaren aku ngilang, soalnya lagi banyak masalah.

Udahlah happy reading aja ya.

Janlup votementnya oyyyy!! Ntar dapet kiss dari Abim. Mauk??

Seminggu berlalu setelah kejadian Bima membentakku dikantin, kini hubungan kami berdua sedikit merenggang-walaupun sudah berbaikan. Bima yang selalu mendahulukan kekasihnya, dan aku yang terlalu gengsi untuk memulai kontak denganya.

Dua hari setelah kami berdua ribut di kantin, aku melihat lelaki itu tengah berduaan dengan Disa disebuah taman yang sering aku dan dia datangi. Bima terlihat sangat bahagia saat bersama dengan Disa, mereka sesekali bercanda tawa. Senyum lelaki itu terlukis sempurna sampai menjalar ke matanya, itu adalah senyuman paling indah yang pernah Bima perlihatkan.

Selama bersamaku, lelaki itu tak pernah sekalipun tersenyum selebar itu. Paling tidak, dia tersenyum biasa namun sangat manis. Aku sedikit iri pada Disa, dia adalah gadis pertama yang bisa melihat senyum paling indah yang Bima miliki.

Dan yang paling menyakitkan bahkan hampir membuatku menangis adalah saat ketika aku melihat Bima tengah memeluk gadisnya dibawah guyuran hujan.

Sepasang kekasih itu berpelukan seakan-akan tak mau kehilangan satusama lain. Padahal hujan-hujanan bersama Bima adalah sesuatu yang sangat kuinginkan.

Kaca yang pecah seakan menggambarkan perasaan hatiku saat melihat lelaki yang aku cintai bersama perempuan pilihannya. Sangat sakit.

Sekarang aku sedang dalam posisi, "terpaksa berhenti menyukai seseorang agar tak menjadi tokoh jahat dicerita orang lain."

Terus menyusuri koridor untuk pergi ke kelas, namun tiba-tiba aku ingin buang air kencing. Lalu aku belok kearah toilet untuk menuntaskan hajat.

"Eh, eh, tau Bima kan? Yang terkenal satu sekolahan itu loh!!"

Aku mendengar sayup-sayup suara dua murid perempuan yang tengah mengobrol di dekat wastafel. Niat untuk keluar dari bilik toilet ku urungkan, aku mendengar mereka membicarakan sahabatku. Apa yang terjadi?

"Iya, iya aku kenal kok. Masa iya aku gak kenal cowok seganteng dia," jawab gadis lain.

"Dia katanya pacaran sama si Disa, ya? Ihh, sayang banget tau. Padahal menurut aku nih ya, dia lebih cocok sama Zora," jelas perempuan yang pertama memulai pembicaraan.

"Iya sih emang bener, tapi kalo pacaran sama Disa emangnya kenapa? Kan sama-sama baik," tanya gadis dengan suara lembut itu.

"Ihh, kamu gak tau Disa tuh sebenernya gimana! Dia orangnya munafik. Depan Bima aja sok baik, tapi kalo dibelakang sama aja busuknya. Pokoknya nih ya, dia tuh gak sebaik apa yang kamu kira!" jelas perempuan itu dengan nada kesal. "Aku yakin, sebenernya tuh cewek lagi rencanain sesuatu deh."

"Ihh, kamu gak boleh suuzan, gak baik!!"

"Awas aja ntar, aku bakal buktiin ke semua orang kalo Disa itu buka cewek yang baik buat Bima!!"

Setelah memastikan kedua murid itu tidak ada, lalu aku pun keluar dari toilet. Sepanjang jalan aku memikirkan pembicaraan mereka, apakah yang mereka bilang itu benar bahwa Disa hanya memanfaatkan Bima saja? Semoga saja tidak.

Sampai didepan kelas, aku melihat Bima yang tengah bermesraan dengan kekasihnya. Mereka terlihat sangat bahagia.

Aku selalu iri pada Disa, gadis itu bisa mendapatkan hati Bima. Dan yang lebih membuatku iri adalah...dia gadis pertama yang menjadi kekasih Bima.

Am I Selfish?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang