🍒🐻🐰03🐶🐱🍑

2.9K 410 37
                                    

🍒🐻🐰🐶🐱🍑

"Mau kemana Yuta?" tanya manager 127 yang kebetulan datang ke dorm lantai bawah.

"Ah, aku boleh izin? Aku ada janji dengan temanku yang datang ke Korea. Aku tidak ada jadwal kan hari ini?" manager 127 itu menghembuskan nafas pelan.

"Kau ada jadwal dengan yang lain sore nanti, jadi jangan lama-lama, mengerti?" Yuta mengangguk.

"Aku pergi dulu!" dia segera mengenakan sepatunya dan keluar dorm, dipakainya topi dan masker sebelum keluar wilayah dorm, para sasaeng ada di depan daerah dorm, tetapi sepertinya mereka tidak menyadari keberadaannya karena dia keluar bersamaan dengan para penghuni apartement lainnya.

Yuta melangkah menjauhi apartement, hingga saat ada di belokan, dia segera berbelok, di ujung belokan sebuah mobil porsche jenis 911 Carrerra warna hitam menunggunya. Dia segera masuk ke dalam mobil tersebut, di dalam sudah ada seorang pria berbadan tegap dengan pakaian serba hitamnya.

"Riel!" pria itu tersenyum kecil.

"Kita berangkat sekarang sebelum pria Shin itu kabur lagi." Yuta mengangguk dan membiarkan pria di sampingnya mengendarai mobil yang kini mereka tumpangi.

"Kau ada waktu sampai jam berapa?" tanya Gabriel pada Yuta yang sibuk menyiapkan senapan laras pendek miliknya.

"Sebelum jam tiga aku sudah harus ada di dorm." Gabriel mengangguk paham.

"Gilbert harusnya yang menemanimu tetapi dia bersama Ace harus membereskan kekacauan yang dibuat oleh Lysie dan Neve." Yuta terkekeh mendengar itu.

"Aku akui penyerangan kemarin termasuk ceroboh, tapi beruntungnya masih bisa ditangani." Tutur Yuta yang diangguki oleh Gabriel.

"Jimmy bersama Ivory ada di Italia membereskan kekacauan yang dibuat Reed di sana." Yuta mengangguk paham.

"Sepertinya orang-orang bermasalah mulai bermunculan ya?" Gabriel mengangguk.

"Shin juga terlibat urusan dengan Arragon dan Alagoz." Yuta mengangkat sebelah alisnya.

"Woah~ orang ini nyawanya banyak."

🍒🐻🐰🐶🐱🍑

Jaemin dan Chenle baru saja tiba di lokasi pemotretan, member Dream lain sudah menunggu di dalam bersama manager mereka yang lain. Tadi saat menjemput Chenle, sebenarnya Jaemin diminta masuk oleh ibu dari adik satu grupmya tersebut, namun Jaemin menolak dengan halus karena mereka sudah dikejar waktu.

"Kalian lama sekali!" kesal Renjun.

"Ya maaf, tapi tidak terlambat kan?" tanya Jaemin balik.

"Hampir terlambat sih." Ujar Haechan.

"Sudah makan?" tanya Jisung pada kedua member yang baru saja tiba tersebut.

"Sudah tenang saja." Jawab Chenle.

"Jaemin! Chenle! Waktunya dirias!"

"NEE!!"

Keduanya segera mendekati para noona yang siap dengan alat make upnya. Sedangkan manager langsung mendekati pihak penanggungjawab dan membicarakan beberapa hal.

"Jadwal kita sampai jam berapa sih?" tanya Haechan.

"Sampai sore tidak sih? Atau sampai jam makan malam?" Haechan mendengus mendengar jawaban Jeno.

"Kan kita punya jadwal yang berbeda-beda. Siapa tahu ada yang sudah selesai sore nanti ada juga yang belum." Tutur Jeno membela diri.

"Tanya saja pada manager." Ujar Renjun yang sejak tadi sudah sibuk dengan ponselnya, di sebelahnya Jisung sudah sibuk main game sembari menunggu pemotretan di mulai.

[BL] BEHIND THE MASKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang