🍒🐻🐰47🐶🐱🍑

1.6K 247 12
                                        

🍒🐻🐰🐶🐱🍑

Jaemin melongokkan kepala ke dalam ruang kerja sang Papa. Di sana ia melihat sang Papa nampak begitu tenang mengerjakan pekerjaannya, dengan kacamata bertengger dengan manis membingkai dua manik tajam kepala keluarga Na tersebut.

"Nana mau tetap jadi hiasan pintu di sana atau masuk dan bicara dengan Papa mengenao kegundahan hatimu saat ini?" Jaemin tidak akan terkejut jika sang Papa sadar akan kegelisahan yang melandanya.

"Pqpa," Jaemin melangkah masuk ke dalam ruang kerja pria tersebut dengan langkah penuh keraguan, dia bingung ingin bicara bagaimana.

"Duduk, nak." Jaemin langsung duduk di kursi yang ada di depan meja sang Papa.

"Mm, Papa, Nana ingin bicara," Jae Hui melepaskan kacamata, meletakkan pena dan kertas yang sejak tadi menjadi fokusnya, kini pandangannya fokus menatap putranya.

"Jadi, Nana mau bicara apa?" Tanya Jae Hui.

"Papa, ingat kan misi yang Papa berikan pada Nana, Yuzu-chan, dan nii-chan?" Tanya Jaemin.

"Tentu, Papa masih sangat ingat, dan itu belum selesai, benar?" Jaemin mengangguk.

"Nana tau, Nana baru keluar rumah sakit, tapi, Nana- tidak- maksud Nana, kami tak bisa menahan diri lagi, terutama Yuta-nii, dia sudah menahan diri terlalu lama untuk membalaskannya." Jae Hui menatap putranya dan sepertinya ia paham kemana arah pembicaraan ini.

"Nana dan Yuzu ingin membantu Yuta, benar?" Jaemin mengangguk.

"Nana tau, Nana baru keluar dari rumah sakit, tapi-" Jae Hui menghentikan putranya.

"Cerita sejujurnya pada Papa, ada apa sebenarnya?" Jaemin menggigit bibir lalu menceritakan apa yang baru terjadi.

Jae Hui yang mendengar cerita Jaemin menghela nafas pelan. Jaemin menatap wajah Papanya yang terlihat lelah.

"Papa?"

"Kalau Papa tidak beri izin bagaimana?"

Jaemin diam mendengarnya, dia sudah menduganya, dia baru keluar rumah sakit, jelas Papa tidak ingin dia terlibat dalam hal seperti ini. Namun, dia tak bisa membiarkan Yuta sendirian, bukan karena dia dan Yuzuru ingin bersenang-senang untuk ikut beraksi, tapi untuk menjadi penahan agar Yuta tidak melewati batas amarahnya. Yuta jika sudah terlampau marah bisa merusak tubuhnya sendiri, dan baik Yuzuru ataupun Jaemin tak ingin itu terjadi.

"Yuta sudah ketemu?" Jaemin menggeleng.

"Jae hyung, Jerry hyung, Dongie hyung, dan Yuzu belum memberi kabar, mereka masih mencarinya." Jawab Jaemin.

"Kau tau pemicunya?" Tanya Jae Hui yang dijawab gelengan oleh Jaemin.

"Kami belum tau, maka dari itu kami berniat mencari Yuta-nii, kami ingin membicarakannya berenam, dan kami juga akan mencari tahu apa yang membuat Yuta-nii mengambil tindakan lumayan gegabah seperti ini." Jelas Jaemin, Jae Hui mengangguk paham.

"Sekarang, Nana kembali ke kamar dulu, nanti temui Papa lagi jika Yuta sudah ketemu. Istirahat sana!" Jaemin merengut sebentar sebelum mengangguk patuh. Dia bangun dari duduknya dan pergi keluar, menuju kamarnya kembali, memberi kabar pada yang lain.

[BL] BEHIND THE MASKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang