🍒🐻🐰🐶🐱🍑
Berita mengenai penyerangan pada member NCT masih hangat dibicarakan. Dari penyerangan ini, fans dari grup lain meminta agensi untuk lebih awas pada sekitar dan meningkatkan keamanan. Penyerangan yang terjadi pada member NCT bukan penyerangan biasa, bahkan ini sangat membahayakan nyawa.
Nam Yuri dan antek-anteknya telah tertangkap, itu yang diberitakan. Nam Yuri tertangkap dalam keadaan babak belur. Pria itu ditangkap setelah dihajar habis oleh James dan Theo.
Jaemin saat ini tengah tersenyum pada Jerry yang menyuapinya apel, mengabaikan Papa yang geleng kepala akan tingkahnya. Mama sedang pergi bersama Yuzuru untuk beli sarapan sekalian makanan ringan untuk keluarga Mark dan Haechan yang ada di kamar sebelah.
"Papa tidak ingat kau semanja ini?" Jaemin hanya nyengir.
"Dan Jerry, apa kau tidak ada pekerjaan? Aku tidak mau putraku yang hidup berkecukupan harus hidup susah denganmu." Papa bersidekap dan menatap tajam ke arah Jerry yang nampaknya tidak terpengaruh sama sekali.
"Tenang saja, Tuan Na, saya tidak akan bangkrut meski bolos sehari, lagipula pekerjaan saya bisa dihandle dari jauh juga, jadi Anda tidak perlu cemas." Ujar Jerry dengan santainya.
"Awas sampai anakku hidup susah denganmu nanti?" Jerry hanya terkekeh dan menggeleng.
Jaemin menyipitkan matanya saat melihat interaksi Papa dan Jerry. "Perasaanku saja atau Papa dan Jerry hyung sangat dekat?" tanya Jaemin.
"Hmm... mungkin? Sudah ya, Papa mau pergi dulu ada pekerjaan, nanti Papa datang setelah urusan Papa selesai, dan Jerry, jaga putraku, oke?" Jerry hanya mengangguk. Papa mencium kening Jaemin sebelum pergi keluar kamar.
Sekeluarnya Papa, Jaemin menatap ke arah Jerry yang meletakkan piring buah dan membersihkan tangan dengan tisu basah.
"Hyung sejak kapan dekat dengan Papa?" tanya Jaemin.
"Kemarin, mungkin?" Jerry mengangkat bahunya, "Aku dan Dong Eun sudah berkenalan dengan Papamu." Hanya jawaban itu yang diberikan Jerry, Jaemin ingin bertanya lagi tapi urung saat rasa lelah menderanya.
"Hyung, tolong bantu Nana baring." Pintanya, Jerry pun segera bergerak, membantu kembali sang kekasih untuk berbaring.
🍒🐻🐰🐶🐱🍑
"Dong Eun, Mama dan Yuzu bisa bawa sendiri, tak perlu repot." Namun Dong Eun tidak peduli, dia tetap membawakan belanjaan yang dibeli oleh Yuzuru dan Mama.
Dong Eun tadi itu niatnya hanya ingin beli kopi, dia ingin bertanya dimana Yuzuru berada, dan di sinilah dirinya berada, menyusul kesayangannya dan 'calon' mertuanya.
"Kau tidak kembali ke kantor?" tanya Mama.
"Bisa nanti, urusan kantor bisa diurus dari jauh. Keadaan Jaehyun dan Yuta hyung sendiri bagaimana?" tanya Dong Eun.
"Jaehyun dan Yuta kembali sibuk dengan jadwal mereka dengan NCT 127, meski tanpa Mark dan Haechan, tetapi jadwal mereka tetap berjalan, hanya tadi katanya jadwalnya berkurang." Jawab Mama.
"Yuta hyung tertekan tidak?" tanya Dong Eun.
"Yuta hyung dan Jaehyun hyung, mereka jelas tertekan karena Johnny hyung yang aku dengar memusuhi mereka, sebenarnya tidak memusuhi juga tapi suasana tidak baik. Mengingat Mark hyung dan Haechan adalah adik kesayangan Johnny hyung." Jawab Yuzuru.
"Mama dan Yuzu tadi naik apa?" tanya Dong Eun.
"Taksi," jawab keduanya, "Kalau begitu ayo naik ke mobil, aku antar ke rumah sakit." Mama dan Yuzuru tentu tidak menolak. Ketiganya naik mobil dengan Dong Eun yang menyetir.
"Kita ke rumah sakit?" tanya Dong Eun.
"Benar!"
🍒🐻🐰🐶🐱🍑
"Johnny, berhentilah menatapku dan Jaehyun seperti itu, aku sudah mengatakan padamu jika pelakunya juga sudah tertangkap kan?" Yuta menatap Johnny dengan lelah. Pria tinggi di depannya menatap Yuta.
"Aku tidak marah soal itu, aku sudah memaafkan kalian toh pelakunya juga sudah tertangkap. Aku marah karena kau menyimpan banyak rahasia. Mungkin benar ada rahasia yang tidak bisa dikatakan, tapi bukan itu, ada beban yang sebenarnya bisa kau bagi bersama tapi kau sembunyikan." Yuta mengerjap mendengar itu.
"Aku- seperti itu?" Johnny mengangguk.
"Tapi aku tidak ada beban sama sekali." Ujar Yuta.
"Kau ada, ceri sayang." Jaehyun muncul dan meletakkan minuman di depan Yuta dan Johnny juga dirinya sendiri.
"Tapi aku tidak- Oh!" Jaehyun mengangguk.
"Kau menyimpan lukamu sendiri, aku dan Johnny hyung merasakan itu, terutama sejak Taeyong hyung membagi cintanya dulu, antara kau dan Doyoung hyung. Kau pandai menyimpan kesedihanmu." Ujar Jaehyun.
"Kau ketua klan, aku rasa sedikit bisa memahami apa yang membuatmu tidak bisa terbuka, tapi kami ada untukmu. Kau bisa membagi beban dan sedihmu pada kami juga, kau tak perlu menanggungnya sendirian." Sambung Johnny.
"Dan untuk kemarahanku beberapa hari lalu, aku minta maaf, aku memang tidak seharusnya mengatakan hal itu saat kau, Jaehyun, CEO Lee, dan sepupu Jeno itu bekerja lebih keras, tidak tidur dan selalu dibayang rasa cemas. Aku minta maaf." Jaehyun dan Yuta mengangguk.
"Kami maklum, kau cemas tapi ya sebenarnya kemarahanmu saat itu agak tidak tahu tempat." Ujar Jaehyun, Johnny hanya mengulas senyum.
"Setelah tahu akan identitas kalian, aku berpikir, ah aku keterlaluan, harusnya aku menghargai mereka, itu pikirkan yang menyadarkanku. Lalu setelah itu aku berpikir kembali, mungkin karena ketua klan jadi mereka menanggung bebannya seorang diri, maafkan kebodohanku." Dua yang lebih muda mengangguk.
"Tak perlu dibahas kembali, keadaan sudah membaik, tak ada yang mengincar lagi, tugas kami hanya perlu membongkar alasan penyerangan ini." Ujar Yuta, dia menyeruput minuman di depannya. Jaehyun mengusap kepala Yuta perlahan dengan lembut.
"Tou-san menghubungiku dan bertanya akan keadaanmu, kau tidak mengangkat telpon dari beliau?" Tanya Jaehyun.
"Ponselku rusak dan belum kuperbaiki, apa kau bisa melakukannya?" Tanya Yuta balik.
"Bisa tentu saja, kubelikan baru, kenapa harus diperbaiki saat kau sendiri mampu membeli yang baru? Datanya sudah diback up semua kan?" Yuta mengangguk, "Nah aman, beli saja baru nanti datanya diperbarui." Yuta diam sejenak.
"Ponsel seperti punya Taeyong ya?"
"YUU!!"
🍒🐻🐰🐶🐱🍑
"Sudah menemukan motifnya?" Tanya Jae Hui atau Rye pada Sean.
"Sudah, untuk motif Samantha itu karena dendam cintanya tak terbalas oleh Tuan Muda Arragon, tapi dia sepertinya tidak memiliki banyak otak, sehingga menargetkan orang yang salah. Sedangkan Zhang, dia ingin mendapatkan kembali harta yang disita oleh Arragon dan Alagoz, juga ingin menghancurkan keduanya. Nam Yuri ingin balas dendam pada Tuan Muda Elliott. Semua motif mereka didasari rasa ingin balas dendam." Jelas Sean.
"Bagaimana dengan harta Zhang?" Tanya Rye kembali.
"Dia punya harta yang disembunyikan, menggunakan nama samaran, Jiang Zu Lei, adalah nama yang dia gunakan. Semua asetnya setelah kasus yang terjadi, akhirnya disita pemerintah setempat. Pihak keluarga pun memilih untuk lepas tangan dan tidak ikut campur." Jawab Sean.
"Keluarga Samantha sendiri bagaimana?" Sean menggeleng, "Dia tak memiliki keluarga, satu-satunya keluarga yang dia punya, adik perempuannya, telah tewas terbunuh olehnya sendiri." Rye geleng kepala.
"Sakit wanita ini, untung sudah mati."
🍒🐻🐰TBC 46🐶🐱🍑

KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] BEHIND THE MASK
Fanfiction‼️⚠️🅱️❌🅱️⚠️‼️ "Katanya setiap orang yang lahir di bumi, mereka memiliki tujuh kembaran, kau percaya itu?" "Itu terlihat seperti Haechan versi dewasa dan lebih tinggi." "Sebenarnya ada berapa Jaemin?!" [JAEYU/HYUCKNA/NOMIN] 🍑🍒🐻🐰🐶🐱 Start : 23...