🍒🐻🐰🐶🐱🍑
"Boleh aku tidur di sini tidak? Kepalaku sakit." Izin Yuta pada Jaehyun yang langsung mengangguk, pria itu bahkan langsung meminta manager untuk membelikan obat sakit kepala dan penurun demam, karena Jaehyun tahu jika Yuta juga akan diserang demam setelah ini.
"Nii-chan sakit kepala lagi?" Yuta mengangguk, dia melepas jaket dan membaringkan tubuh di atas ranjang.
"Kami boleh ikut tidur juga? Kami belum tidur dan sekarang kami butuh tidur." Dong Eun menatap Jaehyun yang mengangguk.
"Yuki-nii, Yuu peluk ya?" Yuzuru bertanya pada Yuta yang mengangguk dengan mata tertutup, Yuzuru juga melepas jaket yang ia kenakan dan tidur.
Jerry dan Dong Eun langsung merebahkan diri di kasur yang tadi Jaehyun duduki. Jas Jaehyun sudah diambil dan dipindahkan ke sofa, menumpuk dengan jaket-jaket yang lain.
Jaemin dan Jaehyun kini duduk di sofa, menatap empat orang yang tengah tidur di dua kasur berbeda.
"Hyung, menurutmu kita bisa menangkap Samantha dan si pelaku pembunuhan?" Tanya Jaemin.
"Bisa, tapi lebih baik untuk si pelaku pembunuhan dia diserahkan pada pihak berwajib." Ujar Jaehyun.
"Tapi bagaimana jika si pelaku yang merupakan mantan anak buah Yuta hyung membongkar semua identitas kita? Polisi itu juga bagaimana?" Tanya Jaemin cemas, baru kali ini dia benar-benar merasa cemas akan sesuatu.
"Orang-orangku di kepolisian lebih banyak daripada Samantha, dan mereka semua adalah detektif dengan pangkat tinggi." Ujar Jaehyun.
"Hyung membeli para polisi?" Jaehyun terkekeh dan menggeleng.
"Tidak, Jaeminnie, aku membebaskan orang-orangku untuk melakukan pekerjaan yang mereka inginkan, dan kebanyakan mereka memilih menjadi detektif di kepolisian." Jaemin mengangguk paham.
TOK TOK TOK
"Hyung buka pintu dulu." Jaemin mengangguk, membiarkan Jaehyun membuka pintu, dimana manager membawakan obat sakit kepala dan demam.
"Saat jam makan siang tolong bawakan makan siang ke tempat ini." Manager hotel mengangguk mengerti dan pamit undur diri. Jaehyun kembali masuk dan menutup pintu.
Jaemin bangun dari duduknya dan mendekati Jerry, dia duduk di sisi tubuh Jerry, mengusap kepala si tampan satu itu dengan perlahan. Senyum terukir di bibir Jaemin.
"Takdir ternyata memang suka bermain-main." Gumam Jaemin, Jaehyun membiarkan adik satu grupnya itu mengusap-usap wajah Jerry, dia sendiri memilih duduk kembali di kursi kebesarannya dan menarik keluar sebuah map, dan mulai membaca isinya.
***
Mama tengah mengajar saat dering ponsel terdengar, dia tersenyum saat melihat nama sang suami di sana.
"Kalian kerjakan tugas halaman dua puluh empat, saya mau angkat telpon dulu." Sahutan terdengar dari para murid sebelum Mama keluar dari ruang kelas.
"Halo, yeobo? Ada apa?" Mama berjalan ke arah balkon yang sepi, semua orang tengah di ruang kelas, kantor guru, intinya semua orang tengah sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] BEHIND THE MASK
Fiksi Penggemar‼️⚠️🅱️❌🅱️⚠️‼️ "Katanya setiap orang yang lahir di bumi, mereka memiliki tujuh kembaran, kau percaya itu?" "Itu terlihat seperti Haechan versi dewasa dan lebih tinggi." "Sebenarnya ada berapa Jaemin?!" [JAEYU/HYUCKNA/NOMIN] 🍑🍒🐻🐰🐶🐱 Start : 23...
![[BL] BEHIND THE MASK](https://img.wattpad.com/cover/327461645-64-k159763.jpg)