🍒🐻🐰25🐶🐱🍑

1.9K 349 27
                                    

🍒🐻🐰🐶🐱🍑

Jaehyun bangun lebih dulu daripada member lainnya, dia meregangkan badan dan melirik ke kasur sebelah, dimana Yuta masih tidur sembari memeluk Jaemin, begitu menggemaskan. Semalam memang Jaemin merengek ingin tidur memeluk Yuta, dan hyung tercintanya itu meng'iya'kan saja keinginan sang adik.

Jaehyun tersenyum kecil, pemandangan di depannya terlalu manis, sebelum terkena diabetes akibat pemandangan manis di depannya, dia memilih untuk segera masuk ke kamar mandi untuk gosok gigi dan cuci muka.

Selama Jaehyun ada di dalam kamar mandi, dua penghuni lain di kamar itu mulai bergerak dan mulai membuka mata.

"Heunggg~" lenguhan pelan terdengar dari bibir Yuta, sedangkan Jaemin menggeliat pelan dan menarik selimut. Yuta sendiri terbangun dan mulai duduk, dia mengumpulkan seluruh nyawanya sebelum bangun dan masuk ke dalam kamar mandi, tanpa melihat siapa yang ada di dalam.

"Hyung?" Yuta yang baru saja cuci muka mendongak ke arah cermin dan-

"AAAAAAAAA!!!"

🍒🐻🐰🐶🐱🍑

Jaemin menatap malas Yuta dan Jaehyun, gara-gara teriakan hyungnya dia terbangun dari tidurnya. Sedangkan pelaku yang ditatap tajam oleh Jaemin malah saling memalingkan wajah.

Jaehyun terkejut saat tadi ada yang masuk ke dalam kamar mandi, saat ia tengah mandi, dia tadi memutuskan untuk mandi sekalian daripada hanya sekedar cuci muka dan gosok gigi. Dia terkejut saat melihat Yuta masuk dan dengan santainya cuci muka, dengan keadaan yang sepertinya belum benar-benar bangun. Dia memanggil sang hyung dan saat hyungnya mendongak menatap cermin hyungnya beteriak kaget, terlebih Yuta melihat tubuh telanjang Jaehyun, meski dari cermin dia melihat dengan jelas tiap pahatan tubuh tegap pria Jung tersebut.

"Kalian mengganggu tidurku!" dengus Jaemin, dia pun memilih untuk bangun dan pergi mandi, biar sekalian matanya terbuka dan tubuhnya segar.

Sedangkan Yuta dan Jaehyun duduk sambil menghindari tatapan satu sama lain. Yuta belum bisa mengenyahkan pikiran mengenai tubuh Jaehyun, dan Jaehyun masih merasa malu karena telanjang di depan Yuta.

"Eh? Wajahmu merah kenapa hyung? Kau sakit?" Jaemin, yang keluar untuk ambil handuk, dengan isengnya bertanya jahil, membuat Yuta mendongak dan menatap tajam sang adik.

"JAEMIN!!!"

🍒🐻🐰🐶🐱🍑

"Yuu-chan yakin ikut sekretaris pergi ke SM?" tanya Mama Na pada putranya yang tengah sibuk bersiap.

"Aku tidak bilang ikut untuk bertemu sajangnim, aku hanya ikut dan menunggu di dalam mobil." Jawab Yuzuru.

"Apa belum ada kabar terbaru lagi?" tanya Papa pada Yuzuru yang dijawab dengan gelengan kepala oleh Yuzuru.

"Sayangnya belum ada, kami benar-benar buntu, tapi satu-satu coba kami selidiki orang-orang yang mulai terlihat mencurigakan." Jawab Yuzuru.

"Kalian harus hati-hati, Papa tidak mau kalian terluka, Papa tahu kalian yang memilih jalan ini, tapi Papa tidak pernah memberi izin kalian untuk terluka, cukup terakhir kali di tahun 2017 Nana mengalami koma dua minggu, yang membuat kita harus membuat berita bohong Nana yang mengalami cidera punggung, meski memang benar dia mengalami cidera. Di tahun 2018 giliran kau yang terluka, lalu di tahun 2019 Yuta yang terluka meski tidak parah tetap saja membuat kami jantungan sendiri saat mendengar kalian terluka." Yuzuru mendekat dan memeluk Papanya, mendusalkan kepala di dada sang Papa.

"Kami minta maaf Papa, ini resiko yang sudah harus kami hadapi, tapi- tapi- kami tidak akan terluka lagi, kami tidak bisa janji tapi kami akan berusaha untuk tidak terluka lagi." Papa mengusap kepala sang anak dan mencium pucuk kepala Yuzuru.

"Jika Nana lihat dia akan menjerit kesal karena melihat kalian berpelukan." Tutur sang Mama yang membuat mereka semua tertawa kecil.

"Ah aku jadi merindukan bayi kecil itu." Tutur sang Papa.

"Papa hubungi saja, dia pasti akan sangat senang." Usul Yuzuru. Papa tersenyum dan mengangguk.

"Sudah sana, segera pergi dan bekerja, lebih cepat diatasi lebih baik, jika ada apa-apa hubungi Papa dan Mama ya? Atau jika tidak hubungi Pamanmu." Yuzuru menganggu, ia mencium pipi sang Papa dan Mama sebelum pamit pergi.

"Yuzu pergi dulu, byeee~"

🍒🐻🐰🐶🐱🍑

"Bisa tidur sebentar?" izin Jerry pada Dong Eun yang duduk di sebelahnya, pria Lee satu itu belum tidur dari semalam karena menyelidiki Samantha dan Han Jiho. Kemarin malam anak buahnya sudah menemukan dimana lokasi Han Jiho, mereka segera melumpuhkan pria Han itu dan membawanya langsung.

Semalaman suntuk Jerry menginterogasi Han Jiho, tanpa penyiksaan, tapi menekan Han Jiho terus-menerus, hanya saja sepertinya pria Han itu tidak ingin diajak kerjasama dan tetap ingin tutup mulut. Sudah dibuat kesal akhirnya Jerry memutuskan untuk tidak melanjutkan interogasi dan membiarkan Han Jiho terkurung di ruang bawah tanah kediaman Jerry.

Setelah Han Jiho, Jerry dan Dong Eun malam kemarin langsung mendapatkan informasi jika Samantha merubah identitasnya dan kabur ke Korea. Dia tengah bersembunyi namun wanita itu tidak sendiri, dia bersama seorang pria yang identitasnya belum diketahui. Tentu hal ini membuat Jerry dan Dong Eun semakin yakin jika Samantha terlibat dalam kasus ini, namun tidak tahu apa alasan dari wanita itu.

Semalaman mereka mencari tahu dibanyak gedung apartement dan hotel, mencari tahu siapa pendatang baru dari Amerika yang menetap di tempat-tempat tersebut. Namun, sampai pagi datang tidak ada kabar baik dari semua penyelidikan yang mereka lakukan. Terlalu banyak nama yang masuk dan membuat mereka kelimpungan.

"Kita tidur dulu, nanti sore kita lanjut lagi." Dong Eun bangun dari duduknya dan pergi mandi ke kamar tidurnya yang ada di kediaman Jerry, mau menyegarkan tubuhnya, tidak lama Jerry pun ikut menyusul keluar ruangan, tidak lupa mengunci pintu ruang kerjanya.

Kedua pria Lee itu selesai mandi, kompak langsung pergi tidur, dan tidak sadar telah mengabaikan telpon dari 'pria' mereka masing-masing.

🍒🐻🐰🐶🐱🍑

Jaemin menatap kesal ke arah ponselnya karena Jerry tidak mengangkat telponnya, karena sudah kepalang kesal, dia memilih untuk pergi makan bersama member lainnya.

'Mungkin sibuk' batin Jaemin sebelum dia mengambil mangkuk nasi miliknya. Hari ini semua jadwal dikosongkan, sehingga hari ini mereka semua tidak tahu harus apa.

"Setelah ini melakukan apa?" tanya Haechan.

"Tidak tahu, mau main game juga main apa?" Dejun balas bertanya, tidak memberikan jawaban sama sekali.

"Main mafia yuk! Kita belum pernah main mafia bersama seperti ini." Usul Doyoung.

"Boleh sih, tapi satu orang harus jadi narator." Ujar Johnny.

"Aku tidak mau main mafia kalau sama Nana." Protes Haechan.

"Ha? Kenapa?" tanya Kun tidak paham.

"Main mafia sama Jaemin hyung itu menguras emosi, capek sendiri." Sahut Chenle, si pelaku yang sejak tadi dibicarakan hanya nyengir.

"Bagus dong, lebih seru." Ujar Lucas.

"Jangan bikin kesel loh Na nanti!" peringat Renjun.

"Main Dare or Dare saja, bagaimana daripada kalian kesal padaku?" usul Jaemin.

"Dare or Dare?" tanya Hendery.

"Iya, kalau Truth or Dare kan tidak seru, ganti saja tantangan atau tantangan, bagaimana?" semua member nampak berpikir.

"Seru sepertinya." Celetuk Yangyang.

"Boleh tuh!" dan tanpa semua member sadari, Jaemin menyeringai sembari melirik Jeno.

'Kena kau Jen, kau harus berterimakasih padaku nanti.'

Jaemin tidak lupa dengan dendamnya pada Jeno, itu adalah salah satu alasan kenapa Jaemin mengusulkan game satu ini.

Jaemin itu pendendam.

🍒🐻🐰TBC 25🐶🐱🍑

[BL] BEHIND THE MASKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang