🍒🐻🐰🐶🐱🍑
Lexander mengikat rambut panjangnya saat ia kembali ke hadapan yang lain, pakaian lapangan telah ia kenakan, lengkap dengan pengaman dan senjatanya, begitu juga dengan Jeffrey, Eth, dan Xander. Mereka terpaksa harus berganti di rumah sakit dengan pakaian lapangan yang memang selalu mereka bawa.
"Kalian- siapa sebenarnya?" tanya Ten, mewakili yang lain.
"Aku janjikan padamu, John, kepala orang itu." ujar Lexander sembari menatap ke arah Johnny yang menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa ia jelaskan.
"Kami akan menghubungi Anda melalui ini." Earpiece diberikan oleh Jeffrey pada Papa.
"Paman, Bibi, Yuu janjikan mereka mendapatkan balasannya." Ujar Lexander.
Mama berdiri menatap keempatnya yang kini telah siap dengan pakaian mereka.
"Kau punya sakit kepala yang akan datang jika terlalu marah, tidak perlu terlalu mengeluarkan semua tenagamu, ya?" Mama menepuk kedua bahu Yuta. Wanita cantik tersebut beralih pada Jeffrey.
"Kau yang memegang komandonya kan?" Jeffrey mengangguk.
"Jangan libatkan emosi saat mengambil keputusan, bertindak cepat, dan berpikir cerdas, jangan malu untuk menerima pendapat dari anggotamu, ya?" Jeffrey mengangguk.
"Saya mengerti." Lalu tatapan mama jatuh pada dua orang pria yang merupakan cinta dari kedua putranya.
"Kalian berdua-" Mama menggenggam tangan keduanya, dan mengusapnya.
"Terimakasih telah mau menerima kedua putraku, terimakasih karena selalu berusaha melindungi mereka, terimakasih telah membuat mereka memiliki dunia yang baru. Aku percayakan semuanya pada kalian." Xander dan Eth memeluk wanita tersebut, tidak lama melepaskannya.
"Tuan Alievi, jika Anda ingin memberi kami perintah, silakan." Ujar Jeffrey, Papa mengangguk paham.
"Kami permisi." Keempatnya mengenakan masker dan topi.
Papa menatap ke arah Theo dan James. "Pergi dan berjaga, susul mereka dan bawa bantuan." Keduanya mengangguk dan segera pergi.
"Sekarang, doa kita bertambah, kita doakan mereka kembali dengan selamat."
🍒🐻🐰🐶🐱🍑
Yuzuru membuka matanya, dia menatap ke arah kamar yang ia huni, dan bertepatan saat itu, mama masuk ke dalam kamarnya.
"Ma..." mama yang mendengar suara Yuzuru segera mendekat.
"Syukurlah, bagaimana keadaanmu, nak?" tanya mama, Yuzuru meraih tangan sang mama.
"Nana... Nana...." Mama mengusap kepala putranya.
"Nana masih tidur, belum bangun, Nana baik-baik saja.." ujar Mama. Yuzuru menitikkan air mata.
"Mama... Nana..." isak Yuzuru, Mama mencium kening putranya dan mengusap kepalanya dengan tangan yang bebas, tidak digenggam sang putra.
"Nana baik-baik saja... Nana anak kuat, dia akan kembali pada kita." Bisik Mama. Yuzuru meski sudah diberitahu begitu tetap saja ujungnya menangis, dia takut kehilangan Jaemin.
"Sudah ya, pelakunya sudah tertangkap dan saat ini nii-chan kesayanganmu sedang mengurusnya." Yuzuru mengusap air matanya saat mendengar perkataan mama.
"Yuu-chan boleh ikut ma?" Mama tersenyum dan menggeleng.
"Tidak perlu, sudah ditangani oleh nii-chanmu, Jaehyun hyungmu, cintamu, juga kekasih Nana. Biarkan mereka yang bekerja, Yuu-chan istrahat dulu ya di sini?" Yuzuru ingin membantah namun Mama memberinya tatapan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] BEHIND THE MASK
Fanfic‼️⚠️🅱️❌🅱️⚠️‼️ "Katanya setiap orang yang lahir di bumi, mereka memiliki tujuh kembaran, kau percaya itu?" "Itu terlihat seperti Haechan versi dewasa dan lebih tinggi." "Sebenarnya ada berapa Jaemin?!" [JAEYU/HYUCKNA/NOMIN] 🍑🍒🐻🐰🐶🐱 Start : 23...