Bab 57

629 25 1
                                    

Mayang dan Melvin kembali ke kamar mereka, setelah seluruh tamu undangan meninggalkan resepsi pernikahan. Hanya tinggal kerabat dekat saja yang memilih untuk menginap di hotel. Grandma dan grandpa mengajak hafiz untuk tidur bersama mereka, karena mereka ingin menghabiskan waktu bersama cucu buyut mereka. 

Clek

"Dek, kamu mau mandi duluan atau Abang duluan yang mandi?" Tanya Melvin mengubah panggil mereka.

"Abang dulu lah yang mandi, Mayang mau membersihkan makeup dulu." Ujar Mayang sambil duduk di meja hias.

"Ya udah kalau begitu Abang duluan ya, kamu bisa enggak melepas baju dan aksesoris nya?" Tanya Melvin sambil menggodanya dengan menaikkan kedua alis matanya.

"Bisa kok, udah Abang mandi dulu, nanti kalau enggak bisa Mayang minta tolong sama Abang." Tolak Mayang lembut, karena jantung Mayang mulai berdetak kencang nya akibat godaan dari sang suami tercinta nya.

Setelah mendengar jawaban dari Mayang, Melvin mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi untuk memulai ritual mandinya. Mayang mengambil kapas dan menuangkan removal makeup, lalu menghapus semua makeup yang ada di wajahnya. Rasanya sangat segar setelah wajah Mayang bebas dari makeup. 

Mayang membuka kancing baju yang ia kenakan untung saja bisa dia buka, jika tidak bisa malu nantinya, dan menggunakan baju tidurnya. Tak lupa pula ia menyediakan baju tidur untuk suaminya Melvin. 

Clek

Melvin keluar dengan balutan handuk di pinggang nya, bentuk badan sixpack melvin terpampang jelas di mata Mayang, membuat Mayang menundukkan wajahnya. Dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi. Jantung Mayang bener-bener berpacu dalam melodi. Melihat tingkah Mayang, membuat Melvin tertawa dengan kencang serta gemas. 

Setelah selesai mandi, Melvin mengajak Mayang untuk sholat bersama. Seusia sholat, Mayang merapikan mukena dan sajadah miliknya, tak lupa sarung dan sajadah milik Melvin. 

Melvin mengajak Mayang untuk melakukan malam pertama mereka, Melvin memperlakukan Mayang dengan sangat lembut, peluh dan desahan yang keluar dari bibir Mayang memenuhi ruangan kamar mereka membuat Melvin menjadi semakin bersemangat. Entah sudah berapa kali Melvin membuat Mayang terbang ke awan, Mayang sangat menikmati perpaduan mereka. Melvin seakan-akan lupa diri, semua tubuh Mayang penuh dengan tanda-tanda yang telah ia buat. 

Tiga jam Melvin menggempur Mayang, Mayang yang sudah lama tidak merasa nikmat surgawi dengan senang hati melayani suaminya. Melvin, walaupun sering gonta-ganti pacar, tapi dia sangat tahu akan batasan nya. Karena mami telah mewanti-wanti nya untuk tidak melakukan hubungan sebelum menikah. Jadi wajar saja jika sekarang Melvin bebas melakukan apa saja dengan pasangan halal nya. Mau jungkir balik Malvin bebas. Tidak perlu takut akan dosa, karena mereka sudah menikah.

Seusai pergulatan, Mayang dan Melvin membersihkan diri mereka di kamar mandi bersama, Melvin yang melihat tubuh sintal Mayang tak kuasa untuk menahannya, sehingga Melvin melakukannya lagi. Setelah pelepasan, Mayang dan Melvin membersihkan diri mereka lagi. 

Mayang dan Melvin mengunakan pakaian tidur mereka, melaksanakan sholat subuh berjamaah dan mengistirahatkan tubuh mereka yang lelah seperti habis berperang panjang tanpa henti.

Mayang terbangun ketika matahari telah naik, Mayang bergegas bangkit dari tempat tidurnya, dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya, selesai mandi dan berpakaian tak lupa ia menutupi bekas perbuatan Melvin yang berada di tubuhnya. Mayang segera membangun Melvin karena tidak enak dengan keluarga nya yang lain. Karena Mayang sempat melihat beberapa panggil tak terjawab di handphone seluler nya dari semua keluarganya.

"Bang.... Bang.... Bangun, udah siang." Ucap Mayang sambil mengelus-elus rambut Melvin.

Melvin yang merasa di bangunkan dengan cara dielus-elus membuat Melvin bukan ingin bangun tidur, malah Melvin memeluk tuh Mayang dengan erat dengan mata terpejam. "Kalau mau bangunin Abang bukan dengan di elus-elus dek. Tapi di cium-cium." Ujar Melvin tanpa membuka matanya.

"Diiiih... Itu mah maunya Abang. Abang sekarang bangun, udah siang. Enggak enak sama keluarga yang lain." Jawab Mayang sambil berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Melvin.

"Cium dulu di bibir, baru Abang bangun." Ucap Melvin sambil memonyongkan bibirnya. Mayang langsung melaksanakan permintaan Melvin, tapi bukan nya bangun tidur malah Melvin menahan tengkuk Mayang dan bermain indah di bibir Mayang. Mayang sontak mencubit perut Melvin ganas.

Aaaaaawh...

Teriak Melvin melepaskan pungutan dari bibir Mayang. "Sakit tahu dek." Ungkap Melvin mengelus-elus perutnya.

"Makanya bangun, kalau mau nanti malam. Jangan sekarang, Mayang laper. Enggak enak juga sama yang lain bang."jawab Mayang sambil menundukkan kepala nya, karena merasa bersalah telah mencubit perut suaminya.

Melvin yang melihat Mayang menundukkan kepalanya langsung mengangkat kepala Mayang dan mencium nya lagi. "Iya Abang mandi dulu, Abang enggak marah kok sama kamu. Tapi janji ya nanti malam Abang nanam saham lagi. Biar hafiz punya adek." Ucap Melvin sambil mengangkat kedua alisnya.

"Iya bang, udah sana mandi dulu." Jawab Mayang malu, mukanya sudah Semerah buah apel.

Tidak mau menggoda istrinya, Melvin bergegas menuju kamar mandi, untuk membersihkan diri. Mayang menyiapkan pakaian untuk suaminya. Seusai Melvin mandi, mereka berdua melaksanakan sholat lalu turun kebawah menuju restoran.

Mayang melihat semua keluarganya sedang berkumpul sambil menyantap hidangan mereka. Mayang dan Melvin berjalan menuju meja mereka dan duduk bersama mereka.

"Cie.... Cie.... Yang habis belah semangka. Ampe enggak sadar waktu ya, baru muncul siang hari." Goda Anita, membuat semua keluarga tertawa mendengar ucapan Anita. Mayang hanya bisa menahan malu, akibat ulah suaminya mereka kesiangan.

"Sudah... Sudah... Jangan di godain terus dong adik iparnya Anita. Kasihan itu Mayang, mukanya udah kayak kepiting rebus." Ujar mami yang kasihan melihat Mayang wajahnya sudah memerah.

"Sebaiknya kalian pesan makanan dulu sana, kasihan perut kalian enggak di isi-isi, pasti laperkan habis nanam padi." Ujar Uwak Lukman, membuat semua keluarga tertawa kembali mendengar guyonan dari Uwak Lukman. Melvin hanya bisa mengaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, sedangkan Mayang salah tingkah mendengar ucapan uwaknya.

Melvin langsung memanggil pelayan dan memesan makanan untuk mereka berdua. Tak lama kemudian makanan yang sudah dipesan Melvin datang dan dihidangkan diatas meja. Melvin dan mayang langsung menyantap nya dengan lahap, seperti orang kelaparan yang tidak makan berhari-hari.

Semua keluarga hanya geleng-geleng melihat Melvin dan Mayang makan dengan lahap nya. Karena tenaga mereka sudah habis gara-gara semalam. Sehabis selesai makan, hafiz mengajak ayah nya untuk menemani nya berenang bersama sepupu-sepupu nya yang lain. Melvin, dengan senang hati menemani putra sambung untuk berenang, Mayang hanya menunggu di pinggir kolam bersama kakak-kakak iparnya sambil bercanda dan bergosip membahas pesta tadi malam, untuk para sesepuh mereka melihat cucu-cucunya berenang dari balkon atas sambil berbincang-bincang membahas masalah perusahaan. 

Istri TegarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang