Kaburnya Keluarga Adam

409 20 0
                                    

Karena tidak mau masuk kedalam hotel pardeo, Adam segera merapikan semua barang-barang miliknya, begitu juga dengan ibu Romlah dan putri. Semua barang-barang penting mereka bawa, Adam bahkan juga menghapus semua cctv yang ada dirumah nya tak lupa pula dia menghancurkan semua cctv. 

Setelah semuanya rapi Adam, ibu Romlah dan putri bergegas meninggalkan rumah mereka. Tak lupa pula mengembok semua pintu rumah. Adam memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi agar tidak berpapasan dengan pihak berwajib. Mobil yang di bawa Adam melaju menuju ke arah Bandung, Adam mengendarai mobilnya lewat jalur tikus agar terhindar dari pihak berwajib.

Sesampainya di Bandung, adam mengajak ibu dan adiknya untuk beristirahat sebentar sambil mengisi perut mereka. Karena mereka tidak sempat sarapan pagi, seusai makan. Adam mulai melajukan mobilnya menuju ke Surabaya. Sebisa mungkin Adam dan sekeluarga jauh dari pulau Jawa dan menyembunyikan diri mereka untuk sementara waktu sampai Adam menemukan cara untuk lepas dari tuntutan hukum.

Sedangkan siang harinya pihak berwajib mulai mendatangi tempat tinggal Adam dan keluarganya dengan membawa surat penangkapan. Sesampainya dirumah keluarga Adam, kondisi rumah sangat sepi. Seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan didalam nya. 

Salah satu pihak berwajib menanyakan keberadaan Adam kepada warga sekitar yang kebetulan menghampiri pihak berwajib yang ada didepan rumah keluarga Adam.

"Siang pak, apa bapak tahu penghunian dirumah ini ada dirumah atau tidak?" Tanya pihak berwajib kepada warga.

"Maaf pak polisi, mas Adam dan keluarganya sejak tadi pagi sudah pergi." Sahut warga.

"Baiklah kalau begitu terima kasih." Jawab pihak kepolisian.

"Maaf pak polisi kalau boleh tahu, Adam apa ya?" Tanya warga yang kepo.

"Tidak ada apa-apa pak, kebetulan kami ada sedikit urusan dengan pak Adam." Ungkap polisi.

"Kalau begitu kami permisi dulu. Jika bapak atau ibu ada yang melihat pak Adam, bisa hubungi kami ke nomor telepon kepolisian." Ucap pak polisi.

"Baik pak." Jawab warga.

Novi yang telah selesai membuat laporan ke pihak berwajib membawa bibi dan putranya menuju kerumah orang tuanya. Biar bagaimanapun Novi ingin anaknya aman dan terlindungi jika Reno bersama keluarga nya. Sesampainya dirumah orang tuanya, Novi menceritakan semua kejadian yang dia alami kemarin sore sama seluruh keluarganya.

Bapak dan ibu Novi serta Abang dan mbak nya Novi sangat marah besar dengan Adam. Mereka tidak menyangka kalau Adam bisa berbuat sekeji itu kepada Novi.

"Kamu sudah melaporkan Adam kepihak berwajib nduk?" Tanya ibunya Novi.

"Sudah Bu, Novi langsung melaporkan Adam ke pihak berwajib saat kami bisa kabur dari rumah tadi malam, Novi juga sudah melakukan visum. Bapak, ibu untuk sementara waktu Novi dan Reno tinggal disini boleh kan?" Tanya Novi kepada bapak dan ibunya.

"Tentu saja boleh nduk, ini kan rumah kamu juga." Jawab ibu kepada anaknya.

"Nov, kamu tinggalin rumah enggak bawa surat-surat berharga?" Tanya mas kepada-nya.

"Enggak mas, Novi buru-buru kabur saat semua orang sedang tertidur. Novi takut kalau Adam atau keluarga nya bangun dan mengetahui kalau aku dan anak aku kabur dari rumah. Mungkin sekarang aku sudah hanya tinggal jasad saja." Jawab Novi.

"Kalau Adam sudah di tangkap kamu harus langsung mengambil semua surat-surat berharga. Biar bagaimanapun itu hak nya kamu dan Reno." Ucap mas.

"Iya mas, Novi nunggu kabar dari pihak berwajib dulu. Novi masih trauma kalau ketemu mas Adam dan keluarganya." Ujar Novi.

"Kamu tenang aja nanti mas akan temani kamu saat kamu balik kerumah untuk mengambil surat-surat berharga. Oh iya dek, kamu ada simpanan uang enggak?" Tanya mas nya sama Novi.

"Kalau uang tunai Novi enggak pegang banyak mas. Novi cuma ada sisa satu juta di tangan." Jawab Novi. "Memangnya mas mau buat apa?" tanya Novi lagi.

"Mas boleh minta deh yang satu juta nya dulu, mas lagi butuh banget. Buat mbak mu, dia minta di belikan perhiasan." Jawab masnya.

"Loh bukanya mbak udah banyak emasnya?" Tanya Novi heran.

"Mbak mu minta di belikan yang mirip kayak punya kamu waktu itu loh dek." Ujar mas. Novi memutar bola matanya mendengar alasan masnya. Novi enggan menangapi perkataan masnya.

Adam terus melakukan mobilnya hingga sampai ke jogjakarta, Adam memilih untuk mencari wisma murah untuk tempat mereka beristirahat. "Put, apa enggak sebaiknya mobil kamu di jual saja?" Tanya Adam ke adiknya.

"Nanti saja bang, kalau memang kita butuh uang selama pelarian." Ucap putri.

"Dam, kamu udah mengambil semua uang milik kamu di bank?" Tanya ibu.

"Sudah Bu, Adam sudah mengambil semua uang simpanan Adam beberapa kali di ATM, sebagian juga sudah Adam pindahkan ke rekening milik ibu yang sudah Adam buat lama tanpa sepengetahuan Novi. Semua sudah Adam lakukan jauh-jauh hari Bu, sebelum kejadian." Jawab Adam.

"Bagus kalau begitu aset-asetnya juga kamu bawakan nak?" Tanya Bu Romlah.

"Bawa kok Bu. Bagaimana mungkin Adam lupa. Sebaiknya sekarang kita istirahat dulu, besok pagi kita melanjutkan perjalanan." Ujar Adam.

"Dam, besok kita berhenti ke beberapa toko. Ibu mau menjual semua perhiasan milik ibu, buat modal kita selama kita di perjalanan." Ungkap ibu Romlah.

"Ibu yakin mau jual semua perhiasan ibu?" Tanya Adam.

"Ibu yakin nak. Biar kita gampang untung menghindari dari kejaran pihak berwajib." Ungkap ibu Romlah.

"Iya mas, putri juga mau menjual semua perhiasan yang putri bawa. Putri enggak mau ya kita hidup menderita selama pelarian." Ungkap putri membenarkan ucapan ibunya.

"Ya sudah terserah kalian saja, mas hanya bisa mengikuti kemauan kalian." Ucap Adam pasrah.

Pagi harinya Adam dan keluarganya bergegas meninggalkan wisma mencari toko perhiasan untuk menjual semua perhiasan yang di bawa oleh ibu dan putri. Setelah semua proses transaksi selesai, Adam dan putri melanjutkan perjalanan mereka menuju pelabuhan untuk menyebrang pulau. 

Sesampainya di pelabuhan, Adam dan putri membeli tiket kapal. Sesaat menunggu penyebrangan, Adam mendapatkan telepon dari salah satu sahabatnya.

(Dam elo dimana?) 

(Kenapa bro?)

(Tadi pihak berwajib datang ke kantor menanyakan keberadaan elo. Kata pihak berwajib elo di laporkan oleh istri elo karena tindakan kekerasan dalam rumah tangga ya? Memangnya elo apakan Novi dam?)

(Gue sabet dia pakai gesper. Karena Novi sudah berani-beraninya membohongi gue selama ini. Gara-gara dia rumah tangga gue hancur. Reno bukan anak kandung gue. Tapi anak kandung dewa.)

(Serius elo, Reno anak kandung orang lain? Bukan anak kandung elo?)

(Gue serius, maka nya gue marah besar sama Novi, elo tau sendiri sudah berapa banyak yang telah gue korban kan demi Novi?)

(Ya itu sih karena kebegoan elo sendiri. Sudah jelas Mayang lebih baik dari Novi. Ngapain juga elo milih selingkuh dari Mayang dan menikahi novi. Ya sudah, sebaiknya elo menyerahkan diri elo ke pihak berwajib dari pada elo jadi buronan. Selesaikan masalah elo sama Novi baik-baik. Itu saran dari gue.)

(Entah lah bro, gue ogah kalau harus masuk hotel pordeo. Ya sudah gue tutup dulu ya telepon nya. Gue masih harus melanjutkan perjalanan gue.)

(Ya sudah hati-hati elo dijalan. Kalau butuh bantuan elo bisa hubungi gue.)

(Sip thanks ya bro)

Klik

Adam mematikan sambungan telepon nya. Dan mulai menyalakan mesin mobil, karena kapal telah siap memasukkan muatan mobil untuk menyebrang.

Istri TegarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang