Bab 69

449 18 0
                                    

POV Adam

Sesampainya dirumah sakit yang berbeda dari rumah sakit tempat dimana putri saat ini dirawat, Adam langsung berjalan menuju laboratorium untuk melakukan tes dna. 

"Permisi dok, saya mau melakukan tes DNA, apa bisa dok?" Tanya Adam sama salah satu dokter.

"Bisa pak, bisa tolong di isi semua formulir nya. Bapak udah ada sampel yang mau di tes?" Tanya nya

"Ada dok, saya sudah bawa sampel nya." Jawab Adam.

Dokter menyerahkan beberapa lembar kertas formulir yang harus Adam isi dengan lengkap. Adam mengambil formulir tersebut dan mengisinya langsung. Setelah selesai di isi, Adam menyerahkan formulir dan menyerahkan sampel yang sudah di bawa dari rumah lalu menyerahkan nya ke dokter. Dokter mengajak Adam untuk mengambil beberapa sampel darah dari dirinya dan beberapa potong rambut sebagai tambahan sampelnya biar lebih akurat.

Setelah selesai Adam langsung pergi dari rumah sakit menuju rumah sakit tempat putri dirawat, karena hasil tes akan keluar sekita dua atau tiga Minggu Bahkan bisa lebih cepat dari perkiraan dokter yang nantinya akan di kabari langsung lewat ponsel Adam.

Sesampainya di rumah sakit, Adam langsung bergegas menuju ruangan tempat putri dan ibu nya berada. Clek. Putri sedang tertidur dengan nyenyak nya.

"Loh Adam. Kamu enggak kerja hari ini nak?" Tanya ibu heran melihat dirinya sudah datang.

"Enggak Bu, Adam tadi ijin sama kantor untuk tidak masuk hari ini. Oh iya Bu, tadi Novi datang tidak sama kedua orangtuanya?" Tanya adam sama ibunya.

Ibu yang mendengar pertanyaan Adam tentu saja bingung karena Novi tidak ada sedikit pun menampakkan batang hidung nya terlebih lagi kedua orang tua nya. 

"Enggak ada datang kesini kok dam. Kalau datang ibu pasti enggak perlu keluar cari makan di kantin." Jawab ibu jujur dengan menggelengkan kepalanya.

"Serius Bu? Tadi pagi soalnya Novi pamit mau ajak ke dua orangtuanya kesini mau menjenguk putri." Ujar Adam bingung.

"Ibu serius kali dam. Buat apa ibu berbohong sama kamu dam." Jawab ibu dengan kesalnya.

"Iya Bu, maaf cuma Adam bingung aja kok Novi berbohong sama Adam." Jawab Adam tidak enak.

Adam memilih untuk menghubungi Novi, dia mengeluarkan handphone selulernya dari dalam kantong celananya. Adam berkali-kali mendial nomor telepon Novi tapi tak kunjung aktif. 

"Bu, Adam pulang dulu. Kalau ada apa-apa ibu langsung hubungin Adam saja, jangan Novi." Perintah Adam sama ibunya

"Iya, kamu hati-hati di jalan." Jawab ibu

Adam keluar dari ruang rawat putri dan bergegas menuju parkiran mobil. Adam membuka pintu mobil dan duduk di belakang kemudi. 

Ting

Adam mengeluarkan handphone nya dan membuka pesan yang masuk, tampak gambar Novi dan keluarganya bersama laki-laki yang dia kenal, novi tampak mesra dengan laki-laki tersebut sedangkan ke dua orang tuanya tidak memperdulikan tingkah laku novi. "Brengsek" ucap Adam sambil memukul kemudi mobil dengan kuat.

Adam mencoba menghubungi nomor tersebut tapi sayang nomor tersebut tidak aktif, Adam berusaha untuk mencoba menghubungi Novi. Tapi sayang nomor telepon Novi juga tidak aktif sama sekali.

(Hallo, Zack gue mau minta tolong sama elo. Tolong elo awasin istri gue.)ucap Adam saat telepon nya di angkat.

(Woy sabar bro. Istri elo yang mana nih?)tanya Zack heran

(Novi bro. Gue minta tolong sama elo buat awasin Novi, kalau bisa elo foto atau video in semua nya.)ujar Adam langsung.

(Ok, tapi jangan lupa bayarannya.) Jawab Zack santai.

Istri TegarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang