Bab 93

459 15 0
                                    

"bunda....." Teriak salah satu suara kecil yang merdu sambil berlari kecil menuju sang bunda yang berada di dapur sedang menyiapkan makan siang untuk mereka.

"Kenapa sayang?" Tanya Mayang setelah mematikan kompor dan mencuci tangannya lalu mengelapnya di kain lap tangan yang tergantung.

"Itu, Abang nakal bunda." Jawab nya sambil memeluk sang bunda. Mayang langsung mengelus rambut putri kecil nya yang baru berusia 5 tahun tapi sudah pandai berbicara dengan lancar.

"Memang nya Abang nakal kenapa dek?" Tanya Mayang dengan senyuman di wajahnya.

"Abang rusakin mainan adek Bun." Jawab nya dengan mata coklat yang sudah berkaca-kaca. Tak beberapa lama terdengar langkah kecil menuju tempat dimana Mayang dan putri kecil nya berada. Langkah kaki tersebut perlahan-lahan mendekati mereka.

"Bun..." Ucap nya takut-takut karena menyadari akan kesalahannya.

"Kenapa sayang? Abang ada buat adik menangis?" Tanya Mayang tersenyum yang menyadari kalau putra kecilnya tahu akan kesalahannya.

Pria kecil itu menganggukkan kepala nya sambil menatap lantai yang menurut nya lebih nyaman di bandingkan menatap wajah sang bunda dan adik kembaran'nya.

"Abang minta maaf ya dek. Abang tidak sengaja membuat rusak mainan adek." Ucap nya setelah mengangkat kepalanya dan menatap wajah kembarannya yang perempuan.

"Hmmm... Adek maafin Abang, tapi Abang janji jangan rusakin mainan adek lagi ya?" Jawab nya sambil mengulurkan jari kelingking nya. Abang pun melingkarkan jari kelingking ditangan adik kecilnya lalu memeluk tubuh kembarannya.

Mayang yang melihat interaksi kedua anak kembarnya hanya tersenyum bahagia. Kedua nya saling menyayangi walaupun terkadang mereka suka bertengkar. Kedua bayi mungil yang telah dia lahirkan 5 tahun yang lalu sudah tumbuh besar. Anak pertama yang lahir bernama Ali menyusul kemudian sang adik berjenis kelamin perempuan bernama Aisyah. Wajah mereka sangat mirip dengan sang ayah bisa di bilang Ali mengcopy paste wajah Melvin begitu juga dengan Aisyah hanya saja Aisyah versi perempuannya.

"Hayoooo cucu-cucu Oma. Ada apa ini peluk-pelukan?" Tanya mami heran saat memasuki dapur yang melihat kedua cucu nya sedang berpelukan.

"Abang tadi rusakin mainan adek Oma. Kepala berbie adek jadi copot karena di tarik sama Abang." Adu Aisyah ke Oma Laura.

"Mana mainan nya siapa tahu bisa di benerin dek?" Ucap mami ke cucu perempuannya.

"Ini Oma." Ucap Aisyah sambil menyerahkan mainan yang telah dirusak oleh Abang nya 

Mami mengambil mainan tersebut lalu mengajak kedua cucunya menuju keruang keluarga. Mayang yang paham maksud mami mulai melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda karena kedua anak nya. 

Setelah menyiapkan semua makan siang, Mayang berjalan menuju ruang keluarga. Dilihatnya Melvin sedang bercanda dengan kedua anaknya. "Loh ayah udah pulang? Mau makan siang dirumah, ayah?" Tanya Mayang yang kaget melihat penampakan suaminya dirumah. 

"Iya Bun. Ayah males makan siang di kantor. Lebih enak makan siang dirumah. Oh ya Bun, Abang hafiz nanti pulang sekolah jam berapa?" tanya Melvin sambil mencium pipi istri nya.

"Jam 4 sore yah." Jawab Mayang.

"Nanti di jemput kan sama mang Jaja?" Tanya Melvin.

"Iya yah, mang Jaja nanti yang jemput Abang di sekolah. Makan yuk mam? Makan siang udah siap di meja." Ucap Mayang.

Mayang menuntun putra kecilnya sedangkan sang adik di gendong oleh Melvin menuju ruang makan. Mayang menggendong Ali dan meletakkannya di kursi khusus untuk mereka begitu juga dengan Aisyah. Mayang mulai meletakkan nasi ke atas piring berserta lauk pauknya untuk Melvin serta kedua anaknya.

Seusai makan siang, Melvin kembali menuju kantor untuk kembali bekerja, setelah mengantar Melvin, Mayang dan kedua anak nya berjalan menuju kamar mereka untuk beristirahat. Setelah menidurkan kedua buah hati nya. Mayang berjalan menuju ruang kerja yang sudah disiapkan oleh suaminya dan mulai menyelesaikan semua pekerjaan kantor milik kedua orangtuanya. Mayang memilih untuk bekerja dari rumah, hanya sesekali Mayang datang ke perusahaan jika memang kehadirannya tidak bisa di wakilkan oleh orang kepercayaan dari uncle max. 

Clek.

"Assalamualaikum Bun." Ucap seorang remaja.

"Wa'alaikum salam, sayang. Udah pulang sekolah nak?" Jawab Mayang sambil merapikan semua berkas-berkas miliknya.

"Sudah Bun, Abang baru sampai rumah. Tadi kata bibi, bunda ada di ruang kerja. Jadi Abang langsung kemari." Jawab hafiz sambil menyalami tangan bundanya.

"Sudah makan belum sayang?" Tanya Mayang.

"Sudah Bun, tadi sudah makan di kantin sekolah bareng teman." Jawab hafiz 

"Ya sudah Abang mandi dulu sana. Nanti pakaian kotornya taruh di keranjang ya sayang." Ujar Mayang ke anak pertamanya.

"Iya Bun, Abang mau mandi dulu udah gerah soalnya. Bun, Minggu nanti jadikan ke rumah nenek dan Tante putri?" Tanya hafiz.

"Jadi sayang. Nanti kita sekalian ke kuburan papa Adam ya nak?" Ujar Mayang.

"Iya Bun, sekalian ziarah ke kuburan papa. Kalau gitu hafiz ke kamar dulu ya Bun." Pamit hafiz.

"Iya sayang." Jawab Mayang.

Setelah hafiz keluar dari ruang kerjanya Mayang kembali meletakkan semua berkas-berkas miliknya kedalam tas kerjanya. Dan keluar menuju kamar si kembar. Dilihatnya Ali dan Aisyah sudah selesai mandi di bantu baby sister yang di pekerjakan oleh Melvin untuk meringankan beban sang istri. Mayang berjalan menuju kamarnya dan mulai membersihkan dirinya. Seusai mandi, Mayang menuju dapur untuk mulai menyiapkan makan malam buat keluarga tercintanya.

"Bunda.... Bunda...." Teriak Aisyah.

Mendengar teriakkan putri kecilnya, Mayang bergegas berlari menuju suara putrinya, Mayang takut terjadi sesuatu dengan anak-anaknya. Sesampainya diruang tamu Mayang terduduk lemas melihat sang putri yang sedang tertawa kencang akibat ulah suaminya. 

"Loh Bun, kamu kenapa?" Tanya Melvin heran melihat istrinya yang terduduk lemas sambil memegang dadanya.

"Jantung bunda mau copot yah mendengar teriakan dari Aisyah tadi. Tahu-tahunya malah Aisyah lagi bercanda sama ayah. Bunda takut kenapa-napa dengan Aisyah." Ujar Mayang lega melihat anaknya baik-baik saja.

"Maafin Aisyah Bun, kalau Aisyah udah buat bunda khawatir." Ujar Aisyah yang merasa bersalah.

"Enggak apa-apa sayang. Tapi lain kali kamu jangan teriak-teriak kencang begitu ya nak. Bunda takut terjadi sesuatu sama kamu." Ucap Mayang.

"Iya Bun, Aisyah janji." Jawab Aisyah 

"Sudah lah Bun, ayah minta maaf karena ulah ayah bunda jadi kembali teringat kejadian dulu. Sewaktu Novi mau menculik Ali." Jawab Melvin yang menyadari kesalahannya karena membuat Mayang teringat akan kejadian dimana Ali sempat diculik oleh Novi.

"Enggak apa-apa ayah. Hanya saja bunda merasa takut jika terjadi sesuatu dengan anak-anak." Jawab Mayang.

"Oh iya ayah tadi hafiz nanya bunda buat memastikan hari Minggu kita jadikan bertamu kerumah ibu Romlah? Sekalian ziarah ke kuburan mas Adam?" Tanya Mayang.

"Jadi Bun, lagi pula udah hampir sebulan kita enggak kerumah ibu." Jawab Melvin.

"Alhamdulillah, kalau begitu nanti bunda kabarin ibu dan putri. Takutnya nanti ibu dan putri ada acara lagi." Ucap Mayang.

"Iya Bun, kabarin ibu dan putri kalau hari Minggu kita nanti kerumah." Jawab Melvin.

Istri TegarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang