Bab 70

582 17 0
                                    

POV Mayang

Malam harinya, Mayang meminta sama Melvin agar untuk tidak tidur bersamanya. Karena Mayang merasakan mual jika mencium bau badan Melvin.

"Bang, malam ini Abang tidur sama hafiz ya? Adek, mual kalau mencium bau badan Abang. Abang jangan marah ya?" Ujar Mayang enggak enak saat mereka sedang makan malam

Semua anggota keluarga yang mendengarkan ucapan Mayang hanya bisa menatap iba ke arah Melvin. "Emang nya Abang enggak boleh ya tidur bareng adek?" Tanya Melvin melas sambil menatap mayang.

"Bukan nya enggak boleh bang, cuma bau badan Abang buat adek mual." Jawab Mayang sambil menundukkan kepala nya karena tidak enak melihat tatapan Melvin.

" Vin, sebaiknya kamu mengalah dulu sama Mayang. Nanti kamu ikut Uwak kita keluar sebentar." Ajak Uwak Lukman, dirinya merasa heran dengan tingkah laku Mayang.

"Iya Uwak, Melvin ikut apa kata Mayang saja." Ungkap Melvin sedih, karena sejak menikah dirinya tidak pernah tidur berpisah dengan istrinya.

Selesai makan Melvin di ajak Uwak Lukman dan istrinya. Uwak mengajak Melvin pergi ke apotik untuk membeli beberapa macam alat test kehamilan. Melvin yang melihat Uwak rosa membeli beberapa testpeck langsung bingung kenapa dirinya yang ajak ke apotik. Sedangkan istri Uwak Lukman lagi memilih test kehamilan. Melvin dan Uwak Lukman duduk di kursi tunggu.

"Uwak maaf memang istri Uwak lagi hamil ya? Kok Melvin yang di ajak beli testpack?" Tanya Melvin bingung sambil berbisik.

Sontak saja Uwak Lukman langsung menjitak kepala Melvin. Plak.

"Aduuh Uwak sakit. Nanti kalau Melvin bodoh gimana?" Teriak Melvin sakit sambil mengusap kepalanya yang di jitak Uwak Lukman. Semua yang mendengar teriakan Melvin langsung melihat kearahnya. Uwak Lukman hanya bisa meminta maaf karena teriakan Melvin.

"Kamu ini enak aja kalau ngomong. Mana mungkin buat istri Uwak, istri Uwak udah terlalu tua buat punya anak. Ini buat Mayang. Besok pagi kamu coba suruh Mayang buat test." Jawab Uwak Lukman kesal.

"Emanknya Mayang hamil Uwak?" Tanya Melvin bingung dengan senyum merekah nya.

"Mana Uwak tahu Mayang hamil atau enggak kalau enggak kamu suruh coba pakai testpack. Kamu pikir Uwak cenayang." Kesal Uwak Lukman dengan ucapan Melvin.

"Hehehehe... Melvin kirain Uwak paranormal. Bisa tahu segalanya." Ucap Melvin sambil nyengir pasta gigi.

"Sudah-sudah yuk pulang. Ini kamu kasih Mayang ya Vin, besok pagi biar ketahuan hasilnya." Ujar Uwak Rosa sambil menyerahkan bungkus plastik yang berisi beberapa alat tes kehamilan.

Melvin menerima bungkus plastik nya sambil tersenyum membayangkan jika memang benar Mayang hamil. Betapa tokcer dirinya bisa membuat Mayang hamil. 

"Makasih Uwak Rosa. Kok Uwak bisa berpikir beli ini?" Tanya Melvin sambil menunjukkan bungkus plastiknya.

"Sebenernya Uwak sama bibi mu udah curiga, hanya saja kami masih memperhatikan tingkah Mayang dulu. Biar enggak salah perkiraan kami." Jawab Uwak Rosa.

"Makanya kamu yang sabar Vin. Kalau permintaan Mayang tiba-tiba aneh. Perbanyakin stock kesabaran kamu. Untuk sementara waktu Uwak tunda dulu kepulangan Uwak. Enggak apa-apa kan Bu?" Tanya Uwak Lukman sama istrinya.

"Ibu enggak apa-apa kok pak, ibu malah baru pengen bilang. Lagi pula anak-anak kita kan sudah pada besar jadi enggak masalah toh kalau kita sementara menemani Mayang. Kapan lagi toh pak kita bisa main sama cucu kita hafiz." Ungkap Uwak Rosa. Uwak Rosa sangat menyayangi hafiz, rasa sayang nya sama seperti Uwak Rosa menyayangi semua cucu-cucunya.

Uwak Lukman dan istrinya serta Melvin berjalan menuju ke mobil. Ting

Melvin membuka handphone nya yang berbunyi. Dia segera membuka pesan yang masuk, karena Melvin telah menyetel nada khusus untuk istri nya.

(Assalamualaikum bang. Bang belikan Ade mangga muda ya, sekalian belikan adek bakso telur sama gado-gado sama belikan adek es buah ya. Makasih Abang sayang. Muach) 

Melvin memandangi pesan yang dikirim oleh Mayang. Bukan kah istrinya baru makan malam. Lalu kenapa istrinya minta di belikan makam lagi.

"Kenapa Vin?" Tanya Uwak Lukman heran.

"Ini Wak,Mayang minta dibelikan bakso telur sama gado-gado dan es buah, lalu mangga muda." Jawab melvin bingung.

"Ya sudah kita cari dulu pesan Mayang Vin, biar Mayang nya enggak ngambek sama kamu." Ujar Uwak Rosa.

Melvin mulai mengendarai mobilnya mencari pesanan Mayang, sudah beberapa tempat mereka kunjungi. Hanya saja untuk gado-gado Melvin belum menemui nya. "Uwak, tinggal gado-gado dimana kita nyari nya?" Tanya Melvin bingung.

"Sebentar Uwak cari dulu di Mbah g**gle." Ucap Uwak Rosa.

Sambil menunggu Uwak Rosa mencari gado-gado, Melvin membawa mobilnya dengan kecepatan sedang. Agar dia bisa mudah jika harus memutar balik.

"Ya Vin, yang jual gado-gado sudah pada tutup. Gimana nih, apa kita coba tanya di resto-resto?" Tanya Uwak Rosa.

"Kita coba tanya di restoran yang ada di dalam hotel Vin, siapa tahu mereka ada menu gado-gado." Saran Uwak Lukman.

Melvin memacu mobilnya mencari restoran atau pun tempat makan yang masih buka. Entah kenapa otak Melvin tiba-tiba kosong, yang ada di kepalanya hanya gado-gado permintaan mayang, dia melupakan kalau dirinya memiliki usaha kuliner.

*Vin, bukannya kamu punya usaha kuliner ya?" Tanya Uwak Lukman tiba-tiba spontan.

Mendengar ucapan uwaknya sontak Melvin menepok jidatnya dengan kencang lalu berteriak karena kesakitan akibat ulahnya sendiri.

"Auw. Ya Allah Uwak. Kok Melvin lupa ya kalau Melvin punya usaha kuliner." Ujar Melvin kesakitan dicampur bahagia karena dia tidak harus muter-muter mencari gado-gado.

"Kamu ini Vin.. Vin..." Ujar Uwak Lukman sambil geleng-geleng kepalanya.

"Sakit Vin kepalanya ditepuk?" Tanya Uwak Rosa sambil terkekeh geli.

"Hehehe.. Lumayan Uwak, mantul pisan sakitnya." Jawab melvin sambil cengengesan.

"Ada-ada saja kamu Vin."ucap Uwak Rosa.

Melvin memutar mobilnya menuju salah satu restoran miliknya. Tak lupa Melvin menghubungi salah satu karyawan nya untuk di buatkan gado-gado.

(Hallo Mon, ini saya Melvin. Tolong kamu buatkan gado-gado kalau bisa jangan pedas buat istri saya. Saya sedang dijalan menuju kesana) perintah Melvin saat telepon nya di angkat.

(Baik pak, saya buatkan sekarang)

(Baik, 15 menit lagi saya sampai)

Klik

Melvin memacu kendaraannya dengan kecepatan normal, untung saja arus lalu lintas tidak terlalu ramai. Sesampainya di restoran Melvin bergegas turun, Uwak Lukman dan Uwak Rosa memilih untuk menunggu di dalam mobil. 

"Mon, mana pesanan saya" tanya Melvin saat tiba di dapur restoran nya.

"Ini pak sudah saya bungkus" jawab Mona sambil menyerahkan bungkus plastik. 

"Thanks mon, saya bayar di kasir ya." Jawab melvin sambil berjalan menuju kasir.

"Iya pak" balas Mona 

Di kasir Melvin langsung menyerahkan uang selembar berwarna merah tanpa mengambil uang kembaliannya. "Buat kalian saja" ujar Melvin.

"Terima kasih pak."

"Bilang sama Hadi, kalian dapat bonus dari saya. Suruh Hadi hubungi saya secepatnya." Ujar Melvin lagi.

Karyawan yang mendengar ucapan melvin tersenyum dengan bahagia karena mereka mendapatkan bonus dadakan dari boss nya. "Baik pak, terima kasih."

Melvin bergegas meninggalkan restoran miliknya dan berjalan menuju mobilnya. Sesampainya di mobil, Melvin meminta tolong Uwak Rosa untuk memegangnya. Dan mulai menjalankan mobilnya menuju ke rumah Mayang.

Istri TegarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang