Bab 59

505 24 0
                                    

POV Putri

Nama aku putri adik dari Adam, anak bungsu dari ibu Romlah. Aku punya dua kakak selain mas Adam, hanya saja mereka tidak berada di satu kota yang sama dengan kami, mereka sudah memiliki keluarga masing-masing. Saat ini aku sedang kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Jika ditanya siapa yang membiayai uang kuliah tentu saja mas Adam. Aku tinggal bersama ibu dirumah almarhum bapak, mas Adam menikah dengan wanita yatim-piatu yang tidak memiliki keluarga sama sekali, ibu sangat tidak menyetujui pernikahan mas Adam dan mbak Mayang. Sehingga Ibu memaksa mas Adam untuk tinggal bersama kami.

Walaupun berkat bantuan mbak Mayang, mas Adam bisa mendapatkan posisi yang bergengsi di perusahaan nya dengan gaji yang sangat besar dari gaji sebelumnya. Semenjak saat itulah ibu semakin berusaha keras mengganggu pernikahan mas Adam dan mba Mayang. Ibu terus memaksa mas Adam untuk mempunyai anak, padahal itu hanya akal-akalan ibu saja. Aku dan ibu memperlakukan mbak Mayang layaknya babu di rumah kami. Hingga akhirnya mbak mayang meminta mas Adam untuk segera pindah dari rumah ibu, dengan alasan biar mereka belajar mandiri.

Aku yang selalu memanasi ibu, karena jika mas Adam pindah dari rumah bapak, otomatis semua kenyamanan yang aku rasakan sekarang bakalan hilang karena mbak Mayang akan menguasai uang mas Adam, aku dan ibu memiliki sifat yang sama. Hanya bedanya aku selalu bermain cantik. Tidak seperti ibu yang terang-terangan.

Ibu meminta setengah gaji mas Adam untuk ibu dan aku mendapatkan 10juta sebulan, jika mas adam tetap memilih untuk pindah rumah, dan bodoh nya mas Adam mau karena desakan dari mbak Mayang. Padahal ibu mendapatkan uang bulanan dari kedua kakak ku yang lain. Jadi secara tidak langsung yang terus mengalir ke kantong ibu dan aku.

Walaupun mas Adam dan mbak Mayang sudah pindah dari rumah kami, ibu tetap menganggu rumah tangga mas Adam. Hingga ke lima tahun pernikahan mas adam dan mbak Mayang, akhirnya mas Adam datang kerumah ibu, dan memberitahukan kepada ibu bahwa wanita selingkuh mas Adam hamil yang bernama Novi dan meminta mas Adam untuk menikahinya. Awalnya ibu menolak, tapi mas Adam bilang bahwa wanita itu bekerja di perusahaan yang sama dengan mas Adam dan anak dari juragan di kampungnya. Tentu saja ibu langsung mengijinkan mas Adam untuk menikahinya. Bagi ibu harta adalah segalanya.

Pesta pernikahan mas Adam sangat mewah, tentu saja aku sangat bangga dengan mas Adam, begitu juga dengan ibu. Semua keluarga besar kami sangat menyukai istri siri mas Adam. Mas Adam meminta aku dan ibu merahasiakan pernikahannya dari mbak Wulan, entah karena alasan apa.

Setelah pesta pernikahan awalnya mas Adam berniat agar mbak Novi tinggal bersama kami, tentu saja aku dan ibu menolaknya. "Enak saja tinggal bersama kami" batinku.

"Kenapa enggak tinggal dirumah mas saja mbak Novi nya? Lagian kan itu rumah mas Adam bukan rumah mbak Mayang." Sahut ku sama mas Adam.

"Bukan begitu put, kalau Novi tinggal sama mas, nanti yang ada Mayang curiga." Jawab mas Adam bingung.

"Loh ngapain juga mas Adam takut sama mbak Mayang, mas itu laki-laki derajat mas lebih tinggi dari mbak Mayang. Udah deh mas, mendingan mbak Novi tinggal sama mas Adam aja, bilang saja mbak Novi sepupunya mas Adam. Kasihan tahu sama kandungan mbak Novi kalau berjauhan dengan mas Adam." Ujar putri memanasi mas nya.

Ibu setuju dengan pendapat dari aku, hingga akhirnya mas Adam membawa mbak Novi kerumahnya dan tinggal bersama mbak mayan. Kini hanya tinggal aku dan ibu yang berada dirumah bapak. 

Setelah selesai kuliah aku sudah beberapa kali di Carikan kerja sama mas Adam. Hanya saja aku yang sudah hidup enak dari uang bulanan yang di kasih mas Adam, membuat ku malas untuk bekerja. Aku selalu menghabiskan uang buat bersenang-senang dan berfoya-foya beli barang-barang branded.

Aku bisa membeli barang-barang branded dari laki-laki berduit. Tanpa sepengetahuan ibu dan mas Adam. Aku menjadi wanita simpanan laki-laki kaya, bukan hanya satu tapi beberapa laki-laki. Semua tergiur dengan kecantikan dan bentuk tubuhku. Aku hanya menginginkan uang mereka untuk memenuhi kebutuhan hidupku yang mewah. 

Istri TegarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang