Bab 94

515 17 0
                                    

Sesuai dengan janjinya Melvin, hari Minggu Mayang berserta kedua putra dan putri nya telah bersiap-siap untuk mengunjungi ibu Romlah di rumah kediaman nya. Tak lupa pula Mayang menyiapkan beberapa buah tangan untuk di berikan kepada Bu Romlah dan putri. 

"Gimana apa semua sudah siap?" Tanya Melvin.

"Sudaaaaaaah." Ucap putri kecilnya Aisyah.

"Duuuh cantiknya anak ayah yang centil ini." Goda Melvin.

"Hehehehe" tawa Aisyah dengan senyum yang merekah.

"Oh jadi Aisyah saja yang cantik ya ayah? Kalau bunda gimana?" Goda hafiz.

"Kalau bunda lebih cantik lagi." Jawab Melvin yang langsung memeluk pinggang Mayang dan mencium pipi Mayang.

"So cweet." Ujar ke tiga anak nya.

Mayang yang di ledekin oleh anak dan suaminya hanya bisa tersipu malu. Melvin sama sekali tidak pernah berubah terhadapnya, baik sebelum atau sesudah mereka menikah. Hal ini lah yang membuat Mayang bahagia, Ada pun pertengkaran diantara mereka, ataupun banyaknya masalah didalam kehidupan rumah tangga mereka, Melvin dan Mayang selalu berusaha untuk menyelesaikannya hari itu juga. Bahkan mami tidak pernah ikut campur dalam urusan rumah tangga mereka. Mami hanya akan menjadi penengah diantara mereka dan selalu memberikan nasihat untuk mereka.

"Mam, sudah siap?" Tanya Mayang.

"Mami sudah siap." Jawab mami.

"Kalau begitu kita berangkat sekarang." Ujar Melvin.

Mereka pun berjalan menuju mobil, Melvin mulai mengemudi mobilnya menuju rumah ibu Romlah. Sesampainya di rumah ibu Romlah, Melvin memarkirkan mobil di depan rumah. Semua turun dari mobil dan berjalan menuju pintu rumah.

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum Bu." Ucap Mayang

"Assalamualaikum nek, ini hafiz." Ucap hafiz

Bu Romlah yang berada di dalam rumah, mendengar ketokan pintu dan salam dari Mayang dan hafiz bergegas menuju ruang tamu untuk membukakan pintu rumah.

Clek

"Wa'alaikum salam. Kalian sudah pada datang toh." Ucap Bu Romlah bahagia 

"Sudah Bu, gimana keadaan ibu dan putri." Tanya Mayang sambil menyalami tangan ibu Romlah, disusul semua anak-anaknya dan juga suami serta ibu mertua nya.

"Alhamdulillah ibu sama putri sehat dan baik-baik saja. Yuk masuk." Tawar Bu Romlah meminta tamu nya untuk masuk kedalam rumah.

Semua masuk kedalam rumah Bu Romlah dan duduk di kursi tamu milik bi Romlah. "Waaah, cucu-cucu nenek datang." Ucap Bu Romlah bahagia sambil mencium pipi mereka.

"Nenek sehat kan nek?" Tanya hafiz 

"Alhamdulillah nenek sehat sayang, Abang sendiri gimana sehat kan?" Tanya Bu Romlah.

"Alhamdulillah Abang juga sehat nek." Jawab hafiz

"Jeng, tolong di terima ya. Ini dari cucu-cucunya. Jangan di tolak." Ucap mami sambil menyerahkan beberapa kantong yang telah di bawa mereka dari rumah untuk Bu Romlah dan putri.

"Ya ampun, jeng. Kok bawa bingkisan segala. Malah merepotkan saja." Ujar Bu Romlah.

"Enggak apa-apa jeng, itu cucu-cucunya yang pilih buat jeng Romlah." Ucap mami Laura.

"Makasih ya cucu-cucu nenek udah kasih nenek bingkisan." Ucapnya.

Hafiz, Ali dan Aisyah tersenyum bahagia melihat nenek nya bahagia. "Iya nenek, semoga nenek suka." Ucap Aisyah. Bu Romlah yang mendengar ucapan Aisya langsung memeluk Aisyah dan mencium pipi gembul nya.

Istri TegarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang