Bab 68

449 21 0
                                    

POV Adam.

Sebelum tidur Adam menuju ke kamar anaknya di lihatnya Reno sedang tertidur dengan pulas nya lalu Adam mengusap rambut Reno dan memotong sedikit rambut anaknya, dan Adam juga mengambil beberapa tetes darah dari anaknya dengan mengunakan alat jarum yang telah Adam beli di apotik yang ia tusuk di jari-jari anaknya lalu memasukkan nya kedalam wadah kecil. Untung saja Novi sudah tertidur duluan. Jadi adam bisa dengan leluasa melancarkan aksinya.

Setelah itu adam menyimpan nya ke dalam kantong plastik yang sudah di beli sebelumnya saat menuju kerumahnya. Dan menyimpannya ke dalam tas kerja nya yang sudah ia bungkus rapi dengan amplop coklat, agar tidak ada seorang pun yang mencurigainya.

Adam berjalan menuju kamarnya, dilihat sang istri Novi sudah tertidur dengan pulas, Adam berusaha mencoba mencari semua sertifikat yang Novi simpan di dalam kamarnya. Adam mencoba membongkar semua lemari yang ada di kamar dengan sangat hati-hati agar Novi tidak terbangun akibat mendengar suara berisik karena ulahnya. Sehingga Novi curiga dengan aksinya.

Adam mencoba mencarinya di bawah kolong tempat tidur, hasilnya nihil. Lemari pakaian mereka, dibawah tumpukan baju pun nihil. Di dalam laci-laci meja rias pun nihil. "Aaargh sialan dimana Novi menyimpan semua surat-surat itu." Batin Adam sambil mengacak-acak rambutnya kesal.

Adam pun teringat akan brankas yang ada di ruang kerja nya. Bergegas adam keluar dari kamar dan menuju ruang kerjanya untuk mencoba mencarinya di ruang kerja. Siapa tahu Novi menaruhnya di salah satu tumpukan berkas-berkas yang ada di meja kerjanya atau di brankas. Untung saja dia menyimpan salah satu kunci brankas. Adam mencoba membukanya dengan kunci yang dia miliki.

Clek

Pintu brankas pun terbuka, ia membuka semua berkas-berkas yang disimpan di dalam brankas. Untung saja Novi termasuk wanita yang tidak pernah mencurigai dirinya sama sekali. Salah satu amplop yang berisi dengan semua surat-surat berharga telah Adam temukan. Dia mengecek kembali semua surat-surat tersebut yang ternyata masih lengkap. Adam bahkan menemukan surat tanah dan sertifikat rumah bapak mertuanya atas nama novi yang pernah Adam beli menggunakan uang nya saat Adam masih menjabat sebagai wakil perusahaan. "Syukurlah tuhan masih berpihak kepada ku" batin Adam senang sambil menciumi surat-surat tersebut.

Adam segera mengeluarkan semua isi amplop tersebut dengan kertas-kertas berkas yang sudah tidak dipakainya dan menukarnya. Sedangkan surat-surat berkas aset-asetnya Adam masuk kan ke dalam amplop yang lain, Adam lalu membawanya ke mobil dan menyimpan nya langsung ke dalam mobil dan menyembunyikan nya di bawah kolong jok mobil miliknya.

Setelah semuanya aman, Adam tinggal memikirkan bagaiman caranya supaya dia bisa mendapatkan tanda tangan Novi dengan mudah. Terbersit Adam mendapatkan ide dengan meminta bantuan sama salah satu sahabat nya yang masih bekerja di kantor yang sama dengan novi. Dengan perasaan bahagia, Adam kembali menuju kamarnya dan ia mengistirahatkan tubuh nya yang lelah karena besok ada banyak urusan yang harus dia lakukan.

Pagi harinya Novi membangunkan Adam, karena biasa nya Novi akan selalu berangkat ke kantor diantar oleh Adam. 

"Mas, bangun mas. Udah pagi, kamu kekantor enggak."tanya Novi sambil membangun kan suaminya Adam

Terdengar erangan suara dari mulut Adam. "Udah jam berapa yank?" Tanya Adam dengan suara serak orang khas bangun tidur sambil mengucek-ucek kedua matanya dan merentangkan kedua tangannya.

"Udah jam 06 pagi mas. Nanti telat loh kekantor." Jawab Novi yang sedang bersiap-siap mengenakan pakaian kerjanya.

Adam membangunkan tubuhnya, dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Seusai mandi, Adam mengenakan pakaian yang Adam ambil sendiri dari lemari pakaian, Novi tidak pernah menyiapkan pakaian untuk nya kalau Adam mau berangkat kerja. Berbeda saat Adam dulu menikah dengan Mayang, semua kebutuhan selalu Mayang siapkan Adam hanya tinggal memakai nya.

Setelah rapi, Adam berjalan menuju ruang kerjanya dan mengambil tas kerjanya lalu membawanya ke ruang keluarga dan meletakkan nya di sofa. Adam berjalan menuju ruang makan, dilihatnya semua sudah duduk sambil menyantap hidangan yang telah disiapkan oleh pembantunya.

"Mas, ibu sama bapak rencananya nanti siang mau ke rumah sakit menjenguk putri. Sepertinya hari ini aku bawa mobil sendiri, nanti kamu anterin Reno dulu ya kesekolah?" Ucap putri

"Ya sudah kalau begitu. Sebelum kamu berangkat tanyain ibu sama putri mau di bawakan apa."perintah Adam.

"Iya mas." Jawab Novi males.

Tujuannya Novi meminta ijin dengan alasan orang tuanya ingin ke rumah sakit sebenarnya dia ingin mengajak kedua orang tuanya bertemu dengan selingkuhan nya untuk memperkenalkan kedua orang tua nya dengan pak Gerland salah satu manajer di perusahaan nya bekerja untuk meminta uang sebagai modal usaha milik masnya prabu. Kalau sudah begini Novi harus ke rumah sakit supaya Adam tidak curiga dengan dirinya.

"Reno sudah siap belum sayang?" Tanya Adam setelah dia selesai meminum kopi yang dibuat oleh pembantunya.

"Sudah papa." Jawab Reno.

Adam dan reno menyalami kedua orang tua putri, Adam berjalan menuju ruang keluarga dan membawa tas kerja nya. Tak lupa ia mengeluarkan kunci mobil yang telah dia simpan di kantong celana nya. Adam membuka mobil dan menyalakan mesin mobil, agar panas. Setelah Reno masuk kedalam mobil dan duduk disebelah kursinya, Adam mulai memundurkan mobilnya dari pelataran parkir. Dan membawanya menuju sekolah Reno.

Sesampainya disekolah Reno dan melihat anaknya berjalan menuju gerbang sekolah, Adam mulai melajukan mobil nya menuju salah satu kantor notaris milik temannya dulu sewaktu sekolah. Adam telah menghubungi teman nya dan membuat janji untuk bertemu.

Didepan kantor notaris, Adam turun dan masuk menuju resepsionis. Adam memberitahukan bahwa dirinya sudah ada janji dengan Mike. "Pagi mbak, saya Adam sudah buat janji dengan bapak Mike. Apa bapak mikenya sudah ada di ruangannya." Tanya Adam

"Sebentar ya pak saya tanya dulu." Jawab resepsionis yang bernama Winda. Winda langsung menghubungi atasnya jika tamunya sudah ada di kantornya.

"Pak Mike nya ada didalam ruangan nya pak, mari saya antar." Ajak Winda.

Winda menunjuk jalan ke ruangan Mike, sesampainya di ruang Mike. Winda mengetok pintu, hingga terdengar suara dari dalam, Winda lalu membukanya dan mempersilahkan Adam untuk masuk kedalam ruangan.

"Woy, dam sudah sampai." Ucap Mike sambil berjalan menuju Adam lalu bersalaman ala anak-anak sekolah.

"Sorry kalau gue buat janji sama elo pagi-pagi gini." Ujar Adam tidak enak dengan Mike.

"Ya elah santai saja Napa bro, kayak sama siapa saja Lo? Oh ya ada apa nih Lo ajak gue ketemuan pagi-pagi?" Tanya Mike

"Gue mau minta tolong sama elo buat ganti nama surat-surat berharga milik gue yang udah gue alihkan ke nama istri gue dulu. Elo bisa kan bantuin gue?" Tanya Adam.

"Bisa tapi elo harus bisa minta tanda tangan dari istri elo." Jawab Mike.

"Iya tenang aja." Jawab Adam

Lalu Mike membuat berkas-berkas pemindah Alihan nama dari Novi menjadi ke nama Adam. Lalu menyerahkan berkas tersebut ketangan Adam.

"Thanks bro." Ucap Adam senang 

"Sama-sama kalau elo udah dapat tanda tangan nya langsung elo serahin ke gue. Buat langsung gue proses." Jawab Mike.

"Iya tenang aja nanti gue minta elo yang urus semuanya." Ucap Adam.

"Elo serius mau balik nama itu semua aset-aset?" Tanya Mike, walaupun sebenarnya Mike telah mengetahui semua alasan di balik itu.

"Iya gue serius." Jawab Adam.

"Ya sudah, gue harap semua masalah elo cepat selesainya." Ujar Mike

"Thanks bro, kalau gitu gue pamit dulu. Gue mau ke rumah sakit buat kasih sampelnya untuk tes DNA." Ungkap Adam

"Ok siap. Kalau butuh bantuan gue, Lo tinggal hubungi gue aja." Jawab Mike

Adam berpamitan kepada Mike, lalu Adam berjalan menuju mobilnya, dan mengendarainya ke arah rumah sakit besar untuk memberikan sampel milik anaknya.

Istri TegarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang