Bab 62

500 21 0
                                    

Hari terus berganti tak terasa sudah hampir sebulan grandpa dan grandma bersama kami, Mayang mengajak grandpa dan grandma berlibur di berbagai tempat. Sebenarnya ada keinginan dari dalam diri Mayang untuk ikut bersama dengan granpa dan grandma. Hanya saja hafiz belum libur sekolah sehingga ia harus menundanya, tiket honeymoon yang di berikan oleh uncle nya bisa di pakai kapan saja yang dia inginkan. Dia ingin pergi bersama putra dan suaminya. 

Melvin sangat menyetujui keinginan istrinya itu. Bahkan tanpa harus honeymoon Mayang tetap melayani dirinya dengan sangat baik, kapan pun yang dia inginkan mayang tidak menolak sedikitpun keinginan Melvin.

Bagi Mayang Melvin bukan hanya sosok suami yang baik untuk nya tapi juga ayah yang baik untuk putranya. Hafiz yang dulu nya sangat dekat dengan dirinya, semenjak kemunculan Melvin. Posisinya sedikit berubah, tapi Mayang tidak mempermasalahkan nya, karena selama ini hafiz tidak menemukan sosok ayah di dalam hidupnya. Walaupun Mayang sudah berperan ganda dalam kehidupan putranya tapi tetap saja Mayang tidak bisa menggantikan sosok ayah untuk putranya. 

Hari ini mayang, Melvin dan hafiz harus mengantarkan granpa dan grandma ke bandara. Melvin membawa mobil nya dengan santai karena masih banyak waktu untuk sampai ke airport. 

Sesampainya di airport Mayang dan hafiz membantu Melvin mengangkat barang bawaan granpa dan grandma. Oleh-oleh yang di bawa oleh grandpa dan juga grandma sudah di persiapan sama keluarga besar papa nya dan juga dari keluarga Melvin.

Uncle max seminggu yang lalu telah mengutus orang kepercayaan nya untuk menjemput kedua orang tuanya. Uncle tidak bisa menjemput grandpa dan grandma dikarena kan banyak pekerjaan yang tidak bisa ia tinggalkan dan ia alihkan kepada bawah nya.

"Mayang, kami pergi dulu. Jaga diri kalian baik-baik disini, ingat saat hafiz liburan kalian harus mengunjungi kami." Pamit grandpa sambil memeluk nya. 

"Iya grandpa, hafiz liburan kami akan segera kesana mengunjungi grandpa dan grandma." Balas mayang.

"Jaga diri kamu baik-baik sayang, jaga anak dan suami mu. Ingat kamu tidak sendirian masih ada kami yang akan selalu ada buat kamu." Ucap grandma sambil memeluk nya.

"Melvin, Jaga cucu grandpa Mayang dan juga buyut grandpa. Jangan pernah kamu menyakiti mereka. Jika kamu sudah tidak menginginkan nya, pulangkan mereka sama kami. Karena kami masih bisa sanggup untuk menjaga dan melindungi mereka." Pinta grandpa sama cucu menantu nya Melvin.

"Iya grandpa Melvin janji akan menjaga dan melindungi Mereka dengan segenap jiwa raga Melvin. Melvin tidak akan menyakiti Mayang dan hafiz sedikit pun, pegang semua kata-kata Melvin. Grandpa dan grandma sehat-sehat disana, biar saat hafiz liburan kita bisa bertemu di jerman." Ujar Melvin sambil memeluk grandpa.

"Grandpa pegang janji kamu nak. Jangan kecewakan grandpa dan grandma." Pinta grandpa 

"Iya grandpa, Melvin janji." Jawab melvin sungguh-sungguh.

Tak lama kemudian terdengar panggilan dari pihak maskapai penerbangan memanggil para penumpang dengan tujuan masing-masing, pesawat yang akan memberangkatkan grandpa dan grandma juga akan siap-siap untuk berangkat. Mayang langsung memeluk dan mencium grandpa dan grandma nya, begitu juga hafiz dan Melvin. Mayang meminta tolong sama kedua orang suruhan uncle nya untuk menjaga kedua grandpa dan grandma yang sangat dia sayangi, yang baru dia saja ia bertemu dengan mereka untuk itu Mayang meminta mereka untuk menjaga grandpa dan grandma. Tentu saja permintaan Mayang di penuhi dengan senang hati oleh orang suruhan unclenya. Biar bagaimanapun ini permintaan pertama dari nona muda mereka.

Setelah keberangkatan grandpa dan grandma, Melvin mengendarai mobilnya menuju ke kediaman mereka. Selama di perjalanan suasana terasa sunyi, Mayang terhanyut dalam kenangan bersama dia dengan kedua kakek nenek nya. Pelukan grandma sehangat pelukan mama nya. Paras grandpa hampir menyerupai paras mama nya, hanya berbeda jenis saja. Mama versi grandpa perempuan nya.

Melvin menyadari jika istrinya terasa berat jauh dengan kakek neneknya. Bisa saja mereka ikut berangkat bersama grandpa dan grandma, tapi ada yang harus mereka korbankan yaitu pendidikan putranya, Melvin paham Mayang tidak mau anaknya ketinggalan mata pelajarannya. Terlebih lagi sebentar lagi hafiz akan mulai ujian kenaikan kelas. 

Sesampainya mereka dirumah, kakek dan nenek Kusuma telah menunggu mereka. Mayang memandangi kakek dan nenek nya dengan senduh, nenek yang paham akan kesedihan dari cucunya langsung memeluk Mayang dengan penuh kasih sayang. 

Tak terasa air mata yang dia tahan akhirnya keluar dengan sendirinya, nenek mengelus-elus punggung cucunya. "Sudah sayang kamu jangan bersedih, nanti kalau hafiz sudah selesai ujian kita kesana ya?" Ucap nenek menenangkan cucu perempuannya.

Mayang mengangguk kan kepalanya didalam pelukan neneknya. "Iya nek, Mayang mengerti. Maafkan Mayang nek, jika Mayang terlalu cengeng." Jawab Mayang sambil menghapus air matanya.

"Wajar saja jika kamu menangis, biar bagaimanapun mereka kakek dan nenek  kandung mu yang baru saja bisa bertemu dengan kamu. Seperti nenek yang mungkin akan menangis jika harus jauh dengan cucu yang baru nenek pertemukan. Nenek rasa itu bukan cengeng sayang." Jawab nenek sama cucu perempuannya.

"Iya nek. Mayang sayang nenek dan kakek."ungkap Mayang sambil memeluk nenek nya kembali. Kakek ikut memeluk istri dan cucunya.

Bertahun-tahun lama nya mereka berpisah jauh hanya bisa memantau kondisi cucunya dari kejauhan melalui orang suruhannya akhirnya mereka bisa bertemu dan berkumpul bersama. Selama ini kakek dan neneknya menahan rindu bukan hanya dengan putra mereka saja, tapi juga anak menantu dan cucu mereka. Kesedihan terbesar mereka, mereka tidak bisa melihat jenazah putra dan menantu nya. Jika saja mereka mempunyai kekuatan yang besar untuk melawan orang-orang itu tentu saja mereka akan menjadi pelindung garda terdepan untuk anak dan menantunya.

Melvin dan hafiz hanya bisa memandangi mereka, ada dorongan besar dari dalam diri hafiz. Dorongan untuk membahagiakan, menjaga dan melindungi bundanya. Wanita yang paling hebat di mata hafiz.

****

Malam harinya, keluarga paman Abraham dan Uwak Lukman datang mengunjungi kediaman Mayang, mereka ingin berkumpul dan makan malam bersama. Uwak Lukman seminggu lagi akan kembali ke rumahnya, karena Uwak Lukman harus mengurus beberapa urusan. 

"May, Uwak Minggu depan akan pulang. Kalau kamu ada apa-apa, kamu harus langsung hubungi Uwak atau paman. Ingat may, kamu sekarang sudah tidak sendiri, ada kami yang akan menggantikan sosok papa dan mama buat kamu. Apa pun masalah yang kamu hadapi baik itu besar atau pun kecil, kalau kamu sudah tidak sanggup untuk menghadapinya. Kamu bisa bilang ke kami, kami akan selalu ada untuk kamu. Uwak belum bisa menjaga kamu penuh tapi ada paman dan bibi yang akan mengawasi dan menjaga kamu dari jauh." Ungkap Uwak Lukman memandangi keponakannya.

"Iya Uwak, Mayang mengerti." Jawab Mayang.

Istri TegarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang